Hati-hati, Anak Belum Divaksin Tapi Sudah PTM, Pulang-pulang Bisa Bawa Covid-19

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Prof. Zubairi Djoerban menegaskan, ikhtiar melawan pandemi Covid-19 belum berakhir.

Anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun, namun telah memulai pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, berpeluang membalikkan situasi Covid-19 yang saat ini sudah mulai membaik.

“Saya rasa, ikhtiar kita melawan Covid-19 belum berakhir. Kita harus tetap waspada. Khususnya, terhadap anak-anak berusia di bawah 12 tahun, yang belum dapat divaksinasi. Apalagi, mereka akan memulai sekolah tatap muka. Amat mungkin, membawa pulang Covid-19 ke anggota keluarga di rumah,” cuit ahli penyakit dalam konsultan hematologi, yang akrab disapa Prof. Beri via Twitter, Sabtu (11/9).

Karena itu, terangnya, hanya ada 2 cara untuk melindungi anak-anak di bawah usia 12 ini. Tetap sekolah di rumah, atau sekolah tatap muka dengan memakai masker dan tetap jaga jarak.

“Hal terbaik yang bisa dilakukan sekolah adalah mengawasi anak-anak itu dengan detail. Jangan sampai kecolongan,” tegasnya.

Prof. Beri berpendapat, anak-anak yang sekolah tatap muka ini juga menjadi peringatan bagi orangtua atau kakek neneknya di rumah, yang belum divaksinasi.

Mereka harus punya protokol sendiri di rumah, saat sang anak kembali. Paling tidak, bersih-bersih dan biasakan anak mandi sebelum berinteraksi.

“Untuk perlindungan semua, orang-orang di sekeliling anak-anak itu harus sudah divaksinasi, disiplin memakai masker, jaga jarak, ventilasi yang baik dan hindari kerumunan. Termasuk hindari kebiasaan makan siang bersama,” paparnya

“Semoga saja, semua sekolah bisa menegakkan protokol dengan baik. Semoga,” pungkas Prof. Beri. [HES]

]]> Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Prof. Zubairi Djoerban menegaskan, ikhtiar melawan pandemi Covid-19 belum berakhir.

Anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun, namun telah memulai pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, berpeluang membalikkan situasi Covid-19 yang saat ini sudah mulai membaik.

“Saya rasa, ikhtiar kita melawan Covid-19 belum berakhir. Kita harus tetap waspada. Khususnya, terhadap anak-anak berusia di bawah 12 tahun, yang belum dapat divaksinasi. Apalagi, mereka akan memulai sekolah tatap muka. Amat mungkin, membawa pulang Covid-19 ke anggota keluarga di rumah,” cuit ahli penyakit dalam konsultan hematologi, yang akrab disapa Prof. Beri via Twitter, Sabtu (11/9).

Karena itu, terangnya, hanya ada 2 cara untuk melindungi anak-anak di bawah usia 12 ini. Tetap sekolah di rumah, atau sekolah tatap muka dengan memakai masker dan tetap jaga jarak.

“Hal terbaik yang bisa dilakukan sekolah adalah mengawasi anak-anak itu dengan detail. Jangan sampai kecolongan,” tegasnya.

Prof. Beri berpendapat, anak-anak yang sekolah tatap muka ini juga menjadi peringatan bagi orangtua atau kakek neneknya di rumah, yang belum divaksinasi.

Mereka harus punya protokol sendiri di rumah, saat sang anak kembali. Paling tidak, bersih-bersih dan biasakan anak mandi sebelum berinteraksi.

“Untuk perlindungan semua, orang-orang di sekeliling anak-anak itu harus sudah divaksinasi, disiplin memakai masker, jaga jarak, ventilasi yang baik dan hindari kerumunan. Termasuk hindari kebiasaan makan siang bersama,” paparnya

“Semoga saja, semua sekolah bisa menegakkan protokol dengan baik. Semoga,” pungkas Prof. Beri. [HES]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories