Gubernur Jambi Permak Eks RS Pertamina Jadi Tempat Isolasi Covid-19 .

Gubernur Jambi, Al Haris berencana memanfaatkan eks Rumah Sakit (RS) Pertamina di Bajubang, Kabupaten Batanghari sebagai tempat isolasi dan perawatan pasien Covid-19.

“Eks RS Pertamina ini akan dijadikan tempat perawatan pasien Covid-19, dan ini sudah kita bicarakan dengan Menteri BUMN, Erick Thohir, ” kata Haris di Jambi, Sabtu (10/7).

Ia menjelaskan, eks RS Pertamina yang dibangun pada zaman Belanda tersebut memiliki bangunan yang layak. Ia akan memperbaiki dan menyiapkan fasilitas gedung pendukung untuk isolasi pasien Covid-19.

Bahkan, di kawasan rumah sakit tersebut, juga terdapat lapangan golf yang luas, sehingga dapat dimanfaatkan pasien Covid-19 untuk berjemur sebagai terapi kesehatan.

Selain itu, lokasi eks RS juga sangat mendukung untuk isolasi pasien Covid-19, karena jaraknya yang jauh dari publik. Sehingga, aman untuk pasien dan masyarakat lainnya. Pemanfaatan RS tersebut dengan sistem pinjam pakai.

Pada Sabtu (10/7), Gubernur Jambi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi meninjau eks RS Pertamina tersebut. Eks RS tersebut masih dapat difungsikan meski sejak tahun 2009  tidak lagi di fungsikan. Terdapat empat bagsal di Rumah Sakit tersebut yang di perkirakan mampu menampung 120 orang pasien Covid-19.

“Walau dari zaman Belanda, bangunan RS masih dalam kondisi baik, meskipun perlu di lakukan rehabilitasi di beberapa titik. Kita akan berkoordinasi dengan Pertamina dan BUMN untuk bantuan perbaikan dan pembangunan rumah sakit melalui dana CSR,” kata Haris sebagaimana dikutip Antara.

Menurutnya, dengan dijadikannya RS tersebut sebagai rumah sakit Covid-19, akan berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD),  dan meningkatkan layanan pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),  khususnya rumah sakit.

Selama ini, perawatan dan isolasi pasien Covid-19 dilakukan di rumah sakit umum daerah. Hal tersebut,  mempengaruhi layanan di rumah sakit tersebut, karena masyarakat umum enggan melakukan pengobatan di rumah sakit yang juga merawat pasien Covid-19.

Sehingga, lanjutnya, berpengaruh terhadap pendapatan rumah sakit serta memaksimalkan layanan kepada masyarakat umum yang tidak terpapar Covid-19.

Sementara Bupati Batanghari, M Fadhil Arief mendukung rencana Pemprov Jambi yang ingin menjadikan eks RS Pertamina tersebut sebagai RS Covid-19.

“Kita mendukung penuh rencana Pemprov Jambi memanfatkaan eks RS pertamina itu sebagai RS Covid,” kata Fadhil.

Dijelaskan Fadhil, Pemkab Batanghari akan menunggu tindak lanjut dari rencana tersebut. Jika wacana tersebut di realisasikan, rumah sakit itu dapat dimanfaatkan untuk perawatan pasien Covid-19 untuk wilayah barat, sehingga perawatan pasienakan lebih fokus.

Meski demikian, katanya, upaya memutus rantai penularan Covid-19 tetap menjadi prioritas, karena langkah tersebut yang paling relevan dalam menghentikan penularan Covid-19. [MFA]

]]> .
Gubernur Jambi, Al Haris berencana memanfaatkan eks Rumah Sakit (RS) Pertamina di Bajubang, Kabupaten Batanghari sebagai tempat isolasi dan perawatan pasien Covid-19.

“Eks RS Pertamina ini akan dijadikan tempat perawatan pasien Covid-19, dan ini sudah kita bicarakan dengan Menteri BUMN, Erick Thohir, ” kata Haris di Jambi, Sabtu (10/7).

Ia menjelaskan, eks RS Pertamina yang dibangun pada zaman Belanda tersebut memiliki bangunan yang layak. Ia akan memperbaiki dan menyiapkan fasilitas gedung pendukung untuk isolasi pasien Covid-19.

Bahkan, di kawasan rumah sakit tersebut, juga terdapat lapangan golf yang luas, sehingga dapat dimanfaatkan pasien Covid-19 untuk berjemur sebagai terapi kesehatan.

Selain itu, lokasi eks RS juga sangat mendukung untuk isolasi pasien Covid-19, karena jaraknya yang jauh dari publik. Sehingga, aman untuk pasien dan masyarakat lainnya. Pemanfaatan RS tersebut dengan sistem pinjam pakai.

Pada Sabtu (10/7), Gubernur Jambi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi meninjau eks RS Pertamina tersebut. Eks RS tersebut masih dapat difungsikan meski sejak tahun 2009  tidak lagi di fungsikan. Terdapat empat bagsal di Rumah Sakit tersebut yang di perkirakan mampu menampung 120 orang pasien Covid-19.

“Walau dari zaman Belanda, bangunan RS masih dalam kondisi baik, meskipun perlu di lakukan rehabilitasi di beberapa titik. Kita akan berkoordinasi dengan Pertamina dan BUMN untuk bantuan perbaikan dan pembangunan rumah sakit melalui dana CSR,” kata Haris sebagaimana dikutip Antara.

Menurutnya, dengan dijadikannya RS tersebut sebagai rumah sakit Covid-19, akan berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD),  dan meningkatkan layanan pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),  khususnya rumah sakit.

Selama ini, perawatan dan isolasi pasien Covid-19 dilakukan di rumah sakit umum daerah. Hal tersebut,  mempengaruhi layanan di rumah sakit tersebut, karena masyarakat umum enggan melakukan pengobatan di rumah sakit yang juga merawat pasien Covid-19.

Sehingga, lanjutnya, berpengaruh terhadap pendapatan rumah sakit serta memaksimalkan layanan kepada masyarakat umum yang tidak terpapar Covid-19.

Sementara Bupati Batanghari, M Fadhil Arief mendukung rencana Pemprov Jambi yang ingin menjadikan eks RS Pertamina tersebut sebagai RS Covid-19.

“Kita mendukung penuh rencana Pemprov Jambi memanfatkaan eks RS pertamina itu sebagai RS Covid,” kata Fadhil.

Dijelaskan Fadhil, Pemkab Batanghari akan menunggu tindak lanjut dari rencana tersebut. Jika wacana tersebut di realisasikan, rumah sakit itu dapat dimanfaatkan untuk perawatan pasien Covid-19 untuk wilayah barat, sehingga perawatan pasienakan lebih fokus.

Meski demikian, katanya, upaya memutus rantai penularan Covid-19 tetap menjadi prioritas, karena langkah tersebut yang paling relevan dalam menghentikan penularan Covid-19. [MFA]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories