Genjot Produktivitas Pertanian Pupuk Indonesia Siapkan Proyek Petrokimia Hingga Agro Solution

PT Pupuk Indonesia (Persero) berencana membangun pabrik Pusri 3B di Palembang serta proyek petrokimia di kawasan Bintuni, Papua.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman mengatakan, pembangunan proyek baru bertujuan untuk menambah kapasitas produksi pupuk nasional. Sebab, masih ada kekurangan kapasitas produksi pupuk nasional dalam memenuhi kebutuhan seluruh pelanggan, baik sektor pangan maupun pertanian. 

“Pengembangan Kawasan Bintuni ini menjadi salah satu kontribusi perusahaan dalam pengembangan Kawasan Indonesia Timur,” ujarnya, melalui siaran pers, Minggu (4/4).

Ia pun mengapresiasi para stakeholder yang telah membantu sehingga harga gas untuk proyek di Bintuni ini bisa kompetitif. “Proyek ini nantinya akan dijalankan oleh anak perusahaan, yaitu Pupuk Kaltim,” katanya. 

Menurutnya, perseroan memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional, khususnya pupuk bersubsidi sesuai alokasi pemerintah. Untuk itu, pupuk sebagai salah satu input pertanian sangat berperan dalam memajukan sektor pertanian nasional.

Bahkan, pihaknya saat ini sedang gencar mendorong pengenalan produk-produk retail kepada petani, salah satunya melalui Program Agro Solution. 

Ia menjelaskan, program ini adalah pendampingan kepada petani baik secara on farm maupun off farm untuk memberikan jaminan input, kawalan budidaya, teknologi pertanian, jaminan pembelian hasil panen (off taker), dan asuransi.

Tujuannya, kata dia, untuk meningkatkan produktivitas. Namun, ini bukan semata-mata menjadi tugas utama Pupuk Indonesia, tetap harus melibatkan multi stakeholder.

“Konsep program Agro Solution yakni melibatkan banyak pihak, termasuk perbankan, asuransi, offtaker BUMN maupun swasta, serta penerintah daerah, dan petugas PPL (Penyuluh pertanian lapangan). Program ini juga telah dijalankan seluruh anak perusahaan,” katanya.

Ke depan, pihaknya akan memfokuskan program Retail Management, guna memperkenalkan produk-produk non subsidi kepada petani. Ia menilai, hal Ini menjadi penting karena tidak semua kebutuhan petani tercukupi dari pupuk subsidi, maka produk-produk retail ini nantinya akan. menjadi kunci dalam peningkatan produktivitas pertanian nasional. 

Selain itu, digitalisasi di perusahaan juga telah berjalan dengan baik karena telah diterapkan dalam berbagai aspek operasional perusahaan. “Kami juga menekankan pentingnya efisiensi dalam meningkatkan daya saing perusahaan ke depan,” tandasnya. [IMA]

]]> PT Pupuk Indonesia (Persero) berencana membangun pabrik Pusri 3B di Palembang serta proyek petrokimia di kawasan Bintuni, Papua.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman mengatakan, pembangunan proyek baru bertujuan untuk menambah kapasitas produksi pupuk nasional. Sebab, masih ada kekurangan kapasitas produksi pupuk nasional dalam memenuhi kebutuhan seluruh pelanggan, baik sektor pangan maupun pertanian. 

“Pengembangan Kawasan Bintuni ini menjadi salah satu kontribusi perusahaan dalam pengembangan Kawasan Indonesia Timur,” ujarnya, melalui siaran pers, Minggu (4/4).

Ia pun mengapresiasi para stakeholder yang telah membantu sehingga harga gas untuk proyek di Bintuni ini bisa kompetitif. “Proyek ini nantinya akan dijalankan oleh anak perusahaan, yaitu Pupuk Kaltim,” katanya. 

Menurutnya, perseroan memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional, khususnya pupuk bersubsidi sesuai alokasi pemerintah. Untuk itu, pupuk sebagai salah satu input pertanian sangat berperan dalam memajukan sektor pertanian nasional.

Bahkan, pihaknya saat ini sedang gencar mendorong pengenalan produk-produk retail kepada petani, salah satunya melalui Program Agro Solution. 

Ia menjelaskan, program ini adalah pendampingan kepada petani baik secara on farm maupun off farm untuk memberikan jaminan input, kawalan budidaya, teknologi pertanian, jaminan pembelian hasil panen (off taker), dan asuransi.

Tujuannya, kata dia, untuk meningkatkan produktivitas. Namun, ini bukan semata-mata menjadi tugas utama Pupuk Indonesia, tetap harus melibatkan multi stakeholder.

“Konsep program Agro Solution yakni melibatkan banyak pihak, termasuk perbankan, asuransi, offtaker BUMN maupun swasta, serta penerintah daerah, dan petugas PPL (Penyuluh pertanian lapangan). Program ini juga telah dijalankan seluruh anak perusahaan,” katanya.

Ke depan, pihaknya akan memfokuskan program Retail Management, guna memperkenalkan produk-produk non subsidi kepada petani. Ia menilai, hal Ini menjadi penting karena tidak semua kebutuhan petani tercukupi dari pupuk subsidi, maka produk-produk retail ini nantinya akan. menjadi kunci dalam peningkatan produktivitas pertanian nasional. 

Selain itu, digitalisasi di perusahaan juga telah berjalan dengan baik karena telah diterapkan dalam berbagai aspek operasional perusahaan. “Kami juga menekankan pentingnya efisiensi dalam meningkatkan daya saing perusahaan ke depan,” tandasnya. [IMA]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories