Gembong Teroris Ali Kalora Tewas, Senayan Puji Kinerja Polri

Anggota Komisi III DPR, Santoso mengapresiasi, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah yang berhasil menewaskan Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora dan anak buahnya, Jaka Ramadhan. 

“Mengapresiasi upaya keras Polri dalam menangkap para pelaku terorisme di Tanah Air khususnya di Poso,” kata Santoso saat dihubungi RM.id, Senin (20/9).

Menurutnya masyarakat telah lama menunggu tertangkapnya para teroris Poso yang bersembunyi di hutan belukar. Keberhasilan yang ditorehkan oleh Korps Baju Coklat ini diharapkan dapat terus diwujudkan dalam membongkar jaringan teroris lainnya. 

Dia mendesak Polri memaksimalkan setiap anggaran yang dikucurkan DPR untuk menyikat pelaku terorisme. Sebab, anggaran tersebut tidak kecil. Karenanya dia berharap tidak ada lagi korban berjatuhan karena gerakan terorisme. 

“Sumber daya manusia dan anggaran yang dialokasikan dalam upaya kontra terorisme dan pemberantasannya cukup besar setiap tahunnya. Saya berharap digunakan dengan maksimal oleh aparat terkait dalam upaya pemerintah menciptakan Indonesia bebas dari gerakan terorisme,” papar politisi partai Demokrat itu. 

Selain itu, dia mengingatkan aparat keamanan lain seperti TNI, Badan Intelijen Negara serta institusi yang menangani keamanan dan pemberantasan terorisme harus terus bersinergi, dan tidak menunjukan ego sektoral. “Ini perlu dilakukan agar penyelesaian para pelanggar keamanan dan ketertiban negara dari gangguan terorisme dapat diatasi secara paripurna,” sebut Santoso. 

Diketahui, Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora bersama salah satu anggotanya Jaka Ramadhan berhasil dikepung aparat, dan akhirnya tewas pada operasi baku tembak dengan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. [UMM]

]]> Anggota Komisi III DPR, Santoso mengapresiasi, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah yang berhasil menewaskan Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora dan anak buahnya, Jaka Ramadhan. 

“Mengapresiasi upaya keras Polri dalam menangkap para pelaku terorisme di Tanah Air khususnya di Poso,” kata Santoso saat dihubungi RM.id, Senin (20/9).

Menurutnya masyarakat telah lama menunggu tertangkapnya para teroris Poso yang bersembunyi di hutan belukar. Keberhasilan yang ditorehkan oleh Korps Baju Coklat ini diharapkan dapat terus diwujudkan dalam membongkar jaringan teroris lainnya. 

Dia mendesak Polri memaksimalkan setiap anggaran yang dikucurkan DPR untuk menyikat pelaku terorisme. Sebab, anggaran tersebut tidak kecil. Karenanya dia berharap tidak ada lagi korban berjatuhan karena gerakan terorisme. 

“Sumber daya manusia dan anggaran yang dialokasikan dalam upaya kontra terorisme dan pemberantasannya cukup besar setiap tahunnya. Saya berharap digunakan dengan maksimal oleh aparat terkait dalam upaya pemerintah menciptakan Indonesia bebas dari gerakan terorisme,” papar politisi partai Demokrat itu. 

Selain itu, dia mengingatkan aparat keamanan lain seperti TNI, Badan Intelijen Negara serta institusi yang menangani keamanan dan pemberantasan terorisme harus terus bersinergi, dan tidak menunjukan ego sektoral. “Ini perlu dilakukan agar penyelesaian para pelanggar keamanan dan ketertiban negara dari gangguan terorisme dapat diatasi secara paripurna,” sebut Santoso. 

Diketahui, Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora bersama salah satu anggotanya Jaka Ramadhan berhasil dikepung aparat, dan akhirnya tewas pada operasi baku tembak dengan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. [UMM]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories