
Gelar Rapimnas, Relawan Siaga Siap Bantu Pemerintah Atasi Bencana Kemanusiaan
Relawan Siaga menggelar Rapimnas ke-1 di Villa Roemah Mardalina, Jalan Raya Puncak Gadog, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/4). Rapimnas berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat.
Rapimnas digelar untuk melihat menelaah bencana alam yang terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, yang tidak hanya menyebabkan kerusakan alam tapi juga menimbulkan banyak korban jiwa. “Bencana itu mulai dari banjir, tanah longsor, gempa, kebakaran hutan, angin puting beliung, sampai kekeringan,” kata Ketua Umum Relawan Siaga Letjen (Purn) Agus Sutomo.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 99 persen bencana sepanjang 2020 merupakan bencana hidrometeorologi. Dari 2.952 kejadian, 1.080 di antaranya adalah banjir, 880 angin puting beliung, 577 tanah longsor, 326 kebakaran hutan dan lahan, dan 29 kekeringan. Banjir, tanah longsor, dan puting beliung menjadi tiga bencana yang paling banyak menelan korban meninggal dan hilang.
Kondisi itu, lanjut Agus, menuntut kesadaran semua pihak untuk berjuang bersama-sama mengatasi persoalan tersebut. Dari sisi pemerintah, diperlukan langkah-langkah mitigasi agar kerusakan dan korban tidak banyak terjadi. Dari sisi masyarakat, kegiatan relawan dalam organisasi kemanusiaan diperlukan untuk membantu para korban.
Menyikapi hal tersebut, Relawan Siaga siap berjuang membantu pemerintah dengan memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban yang terdampak. Tidak hanya itu, Relawan Siaga juga siap memberikan pelatihan kebencanaan di kawasan-kawasan yang berisiko tinggi mengalami bencana di Indonesia.
Agus mengatakan, Relawan Siaga dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan perjuangan membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan ketika mereka menghadapi bencana. “Sejumlah anggota Relawan Siaga langsung dikerahkan begitu terjadi bencana kemanusiaan. Kami bergerak cepat membantu masyarakat yang membutuhkan dan itu akan terus kami lakukan ke depannya,” tegasnya.
Ketua Dewan Pengawas Relawan Siaga Sandiaga Uno mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu mendukung perjuangan yang dilakukan Relawan Siaga. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini memastikan, Relawan Siaga akan senantiasa berada di garda terdepan dalam setiap kesulitan yang dialami masyarakat.
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Semangat itu tentu saja yang mendorong Relawan Siaga untuk senantiasa bermanfaat bagi orang lain. Ini komitmen kami, menjadi organisasi kemanusiaan yang selalu berada di depan dalam membantu masyarakat yang mengalami kesulitan, yang mengalami bencana,” jelas Sandi.
Sekjen Relawan Siaga HMBC Rikrik Rizkiyana menyatakan, Relawan Siaga merupakan organisasi kemanusiaan baru yang lahir dari kekosongan kemanusiaan di tengah bencana dan musibah yang semakin marak terjadi di Indonesia. Ia pun meminta agar masyarakat selalu mendukung kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang dilakukan Relawan Siaga.
Sementara itu, Kepala Pusdiklat BNPB Berton Suar Panjaitan menyatakan, tren bencana Indonesia yang terus meningkat dalam satu dekade terakhir membutuhkan perhatian serius. Ia mengapresiasi Relawan Siaga yang ikut terjun langsung membantu memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terdampak bencana.
“Peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana di Indonesia ini sangat diperlukan. Kami mengapresiasi Relawan Siaga yang sudah aktif bergerak memberikan bantuan kemanusiaan dalam beberapa tahun terakhir ini. Kami juga mengimbau kepada masyarakat lainnya untuk menjadi relawan, khususnya dalam kebencanaan,” kata Berton. [USU]
]]> Relawan Siaga menggelar Rapimnas ke-1 di Villa Roemah Mardalina, Jalan Raya Puncak Gadog, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/4). Rapimnas berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat.
Rapimnas digelar untuk melihat menelaah bencana alam yang terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, yang tidak hanya menyebabkan kerusakan alam tapi juga menimbulkan banyak korban jiwa. “Bencana itu mulai dari banjir, tanah longsor, gempa, kebakaran hutan, angin puting beliung, sampai kekeringan,” kata Ketua Umum Relawan Siaga Letjen (Purn) Agus Sutomo.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 99 persen bencana sepanjang 2020 merupakan bencana hidrometeorologi. Dari 2.952 kejadian, 1.080 di antaranya adalah banjir, 880 angin puting beliung, 577 tanah longsor, 326 kebakaran hutan dan lahan, dan 29 kekeringan. Banjir, tanah longsor, dan puting beliung menjadi tiga bencana yang paling banyak menelan korban meninggal dan hilang.
Kondisi itu, lanjut Agus, menuntut kesadaran semua pihak untuk berjuang bersama-sama mengatasi persoalan tersebut. Dari sisi pemerintah, diperlukan langkah-langkah mitigasi agar kerusakan dan korban tidak banyak terjadi. Dari sisi masyarakat, kegiatan relawan dalam organisasi kemanusiaan diperlukan untuk membantu para korban.
Menyikapi hal tersebut, Relawan Siaga siap berjuang membantu pemerintah dengan memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban yang terdampak. Tidak hanya itu, Relawan Siaga juga siap memberikan pelatihan kebencanaan di kawasan-kawasan yang berisiko tinggi mengalami bencana di Indonesia.
Agus mengatakan, Relawan Siaga dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan perjuangan membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan ketika mereka menghadapi bencana. “Sejumlah anggota Relawan Siaga langsung dikerahkan begitu terjadi bencana kemanusiaan. Kami bergerak cepat membantu masyarakat yang membutuhkan dan itu akan terus kami lakukan ke depannya,” tegasnya.
Ketua Dewan Pengawas Relawan Siaga Sandiaga Uno mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu mendukung perjuangan yang dilakukan Relawan Siaga. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini memastikan, Relawan Siaga akan senantiasa berada di garda terdepan dalam setiap kesulitan yang dialami masyarakat.
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Semangat itu tentu saja yang mendorong Relawan Siaga untuk senantiasa bermanfaat bagi orang lain. Ini komitmen kami, menjadi organisasi kemanusiaan yang selalu berada di depan dalam membantu masyarakat yang mengalami kesulitan, yang mengalami bencana,” jelas Sandi.
Sekjen Relawan Siaga HMBC Rikrik Rizkiyana menyatakan, Relawan Siaga merupakan organisasi kemanusiaan baru yang lahir dari kekosongan kemanusiaan di tengah bencana dan musibah yang semakin marak terjadi di Indonesia. Ia pun meminta agar masyarakat selalu mendukung kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang dilakukan Relawan Siaga.
Sementara itu, Kepala Pusdiklat BNPB Berton Suar Panjaitan menyatakan, tren bencana Indonesia yang terus meningkat dalam satu dekade terakhir membutuhkan perhatian serius. Ia mengapresiasi Relawan Siaga yang ikut terjun langsung membantu memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terdampak bencana.
“Peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana di Indonesia ini sangat diperlukan. Kami mengapresiasi Relawan Siaga yang sudah aktif bergerak memberikan bantuan kemanusiaan dalam beberapa tahun terakhir ini. Kami juga mengimbau kepada masyarakat lainnya untuk menjadi relawan, khususnya dalam kebencanaan,” kata Berton. [USU]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .