Gandeng OVO, Gibran Kerek Pendapatan UMKM Solo

Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka menggandeng Grab dan OVO meningkatkan pendapatan UMKM Kota Solo.

Menurut Gibran, peran perusahaan teknologi seperti Grab dan OVO sangat terasa dampaknya bagi UMKM di kota Solo. Keberadaannya mampu mendongkrak pendapatan UMKM.

Agar masyarakat makin tertarik membeli produk UMKM Solo, Gibran mengajak Grab dan OVO memberikan cashback dan delivery free untuk UMKM.

“Kita ingin UMKM bangkit lagi, dan berproses pasca pandemi,” kata Gibran saat konferensi pers virtual Program Nasional Grab dan OVO untuk Dukung Percepatan & Perluasan Digitalisasi Daerah, Kamis (21/10).

Gibran juga mengungkapkan pihaknya akan mendongkrak penggunaan pembayaran non tunai di wilayahnya. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, transaksi non tunai di Solo Raya naik sekitar 201 persen kala pandemi.

Oleh sebab itu, Solo dinobatkan sebagai peringkat pertama kota di Jawa Tengah yang dianggap sukses menerapkan cashless. Di nasional, Solo berada di peringkat ketujuh.

Gibran menjelaskan, salah satu strategi untuk meningkatkan penggunaan pembayaran non tunai adalah dengan melakukan penetrasi ke pasar-pasar tradisional di kota Solo. Selain itu juga menggandeng perusahaan-perusahaan teknologi.

Bagaimana tanggapan OVO? President Director OVO Karaniya Dharmasaputra mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihaknya bersama Lemba Survei CORE menemukan fakta bahwa digitalisasi bisa secara real menaikan pendapatan UMKM sebanyak 27 persen. Karena dengan digitalisasi masa di mana seluruh pedangan bisa tinggi sama sejajar. [DWI]

 

]]> Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka menggandeng Grab dan OVO meningkatkan pendapatan UMKM Kota Solo.

Menurut Gibran, peran perusahaan teknologi seperti Grab dan OVO sangat terasa dampaknya bagi UMKM di kota Solo. Keberadaannya mampu mendongkrak pendapatan UMKM.

Agar masyarakat makin tertarik membeli produk UMKM Solo, Gibran mengajak Grab dan OVO memberikan cashback dan delivery free untuk UMKM.

“Kita ingin UMKM bangkit lagi, dan berproses pasca pandemi,” kata Gibran saat konferensi pers virtual Program Nasional Grab dan OVO untuk Dukung Percepatan & Perluasan Digitalisasi Daerah, Kamis (21/10).

Gibran juga mengungkapkan pihaknya akan mendongkrak penggunaan pembayaran non tunai di wilayahnya. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, transaksi non tunai di Solo Raya naik sekitar 201 persen kala pandemi.

Oleh sebab itu, Solo dinobatkan sebagai peringkat pertama kota di Jawa Tengah yang dianggap sukses menerapkan cashless. Di nasional, Solo berada di peringkat ketujuh.

Gibran menjelaskan, salah satu strategi untuk meningkatkan penggunaan pembayaran non tunai adalah dengan melakukan penetrasi ke pasar-pasar tradisional di kota Solo. Selain itu juga menggandeng perusahaan-perusahaan teknologi.

Bagaimana tanggapan OVO? President Director OVO Karaniya Dharmasaputra mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihaknya bersama Lemba Survei CORE menemukan fakta bahwa digitalisasi bisa secara real menaikan pendapatan UMKM sebanyak 27 persen. Karena dengan digitalisasi masa di mana seluruh pedangan bisa tinggi sama sejajar. [DWI]

 
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories