Gandeng Kementan RNI Genjot Cadangan Komoditas Hortikultura

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI terus bersinergi dengan Kementerian Pertanian (Kementan). Hal ini dituangkan lewat penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pengembangan cadangan komo­ditas hortikultura.

Selanjutnya, perseroan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Klaster Pangan akan meningkatkan kerja sama dengan berperan pada hilir pendistribusian hasil hortikultura.

“Sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, kami siap berkontri­busi pada hilir hortikultura untuk penguatan sektor pertanian,” ujar Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi melalui siaran pers, Jumat (27/8).

Dia menjelaskan, kerja sama dengan Kementan ini meliputi penggunaan data sebaran ketersediaan hortikultura hingga harga komoditas hortikultura. Sehingga, bisa menghubungkan pendistribusian di sektor pangan antara hulu dan hilir.

“Ini sebagai acuan distri­busi dalam mendukung penyelenggaraan cadangan komoditas hortikultura,” terang Arief.

Berbarengan dengan itu, BUMN Klaster Pangan melalui PT Sang Hyang Seri (Persero) atau SHS turut mensukseskan program Corporate Farming Agro Solution, yang bersinergi dengan PT BNI (Persero) Tbk dan PT Pupuk Kujang untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan kesejahter­aan petani.

“SHS akan melakukan pendampingan budidaya padi Hibrida dan Non Hibrida kepada mitra petani binaan. Sedangkan jaminan suplai pupuk sinergi dengan Pupuk Kujang,” katanya.

Arief memastikan, dalam sinergi ini mengedepankan Business to Business (B2B). Sekaligus mendorong inklusivitas untuk petani, peternak maupun nelayan.

Sebab, BUMN Klaster Pangan ingin meningkatkan produktivitas hasil pertanian melalui pembiayaan untuk 83 mitra petani binaan SHS di sektor padi dan hortikultura.

“BNI akan memberikan pembiayaan melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total Rp 3,1 miliar dan luasan garapan lahan sawah produktif seluas 200 hektar (ha),” rincina.

Sementara, Syahrul Yasin Limpo berharap, semua pihak yang terlibat bisa semakin kre­atif membangun pertanian di tengah situasi pandemi.

“Ini kontribusi kita semua untuk mensejahterakan masyarakat, dengan menyediakan nutrisi dari sumber pangan hortikultura yang sehat,” ucap Syahrul.

Dia mengakui, pandemi Co­vid-19 telah mengubah tatanan sosial kehidupan. Namun, pertanian Indonesia harus tetap berjalan dengan manajemen modern. [IMA]

]]> PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI terus bersinergi dengan Kementerian Pertanian (Kementan). Hal ini dituangkan lewat penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pengembangan cadangan komo­ditas hortikultura.

Selanjutnya, perseroan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Klaster Pangan akan meningkatkan kerja sama dengan berperan pada hilir pendistribusian hasil hortikultura.

“Sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, kami siap berkontri­busi pada hilir hortikultura untuk penguatan sektor pertanian,” ujar Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi melalui siaran pers, Jumat (27/8).

Dia menjelaskan, kerja sama dengan Kementan ini meliputi penggunaan data sebaran ketersediaan hortikultura hingga harga komoditas hortikultura. Sehingga, bisa menghubungkan pendistribusian di sektor pangan antara hulu dan hilir.

“Ini sebagai acuan distri­busi dalam mendukung penyelenggaraan cadangan komoditas hortikultura,” terang Arief.

Berbarengan dengan itu, BUMN Klaster Pangan melalui PT Sang Hyang Seri (Persero) atau SHS turut mensukseskan program Corporate Farming Agro Solution, yang bersinergi dengan PT BNI (Persero) Tbk dan PT Pupuk Kujang untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan kesejahter­aan petani.

“SHS akan melakukan pendampingan budidaya padi Hibrida dan Non Hibrida kepada mitra petani binaan. Sedangkan jaminan suplai pupuk sinergi dengan Pupuk Kujang,” katanya.

Arief memastikan, dalam sinergi ini mengedepankan Business to Business (B2B). Sekaligus mendorong inklusivitas untuk petani, peternak maupun nelayan.

Sebab, BUMN Klaster Pangan ingin meningkatkan produktivitas hasil pertanian melalui pembiayaan untuk 83 mitra petani binaan SHS di sektor padi dan hortikultura.

“BNI akan memberikan pembiayaan melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total Rp 3,1 miliar dan luasan garapan lahan sawah produktif seluas 200 hektar (ha),” rincina.

Sementara, Syahrul Yasin Limpo berharap, semua pihak yang terlibat bisa semakin kre­atif membangun pertanian di tengah situasi pandemi.

“Ini kontribusi kita semua untuk mensejahterakan masyarakat, dengan menyediakan nutrisi dari sumber pangan hortikultura yang sehat,” ucap Syahrul.

Dia mengakui, pandemi Co­vid-19 telah mengubah tatanan sosial kehidupan. Namun, pertanian Indonesia harus tetap berjalan dengan manajemen modern. [IMA]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories