FIF Group Gelontorkan Dana Bergulir Rp 846,5 Juta .

Hingga akhir Januari 2021, FIF Group mencatat jumlah penerima bantuan dana bergulir  mencapai 279 UMKM. Dengan total nominal nilai manfaat bantuan modal sebesar Rp 846,5 juta, yang tersebar di berbagai titik seluruh Indonesia. Termasuk wilayah Jakarta dan cabang FIF Group.
Beberapa wilayah Jakarta dan sekitarnya meliputi Jakarta Barat, Cilandak, Ciganjur dan Pamulang. Sedangkan cabang FIF Group bantuan dana bergulir ini tersebar mulai dari Cibinong, Bogor, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Pangkal Pinang, Padang, Batam. Lalu ada Lubuk Pakam, Palembang, Bandar Jaya, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Manado, Denpasar dan Mataram.
Bermula di 2016, bantuan dana bergulir yang berasal dari dana sosial Syariah FIFGROUP tersebut diberikan ke 26 UMKM, dengan total nominal Rp 65 juta. Kemudian di 2017 kepada 35 UMKM dengan nominal Rp 124,5 juta, di 2018 kepada 67 UMKM dengan nominal Rp 152,5 juta. Lalu di 2019 kepada 97 UMKM dengan nominal Rp 298 juta, dan 2020 kepada 54 UMKM dengan total nominal Rp 206,5 juta.
Human Capital, General Service and Corporate Communication Director, Esther Sri Harjati mengatakan, bagi mereka yang memiliki angsuran yang bagus, tentu dengan monitoring yang baik, akan terus didukung untuk pinjaman berikutnya setelah lunas.Dalam upaya memperbesar kapasitas dan pengembangan diri masing-masing UMKM tersebut.
Sebagai contoh adalah pencairan pinjaman pada Oktober 2020 lalu. Pada masa pandemi ini, FIF Group tetap menggulirkan dana sosial syariah untuk 31 UMKM, yang memiliki prestasi bagus di tahun-tahun sebelumnya. Termasuk dalam hal pengembalian pinjaman. Bersyukur, angsuran pembayaran kewajiban mereka lancar sejak cicilan pertama di bulan November 2020-akhir Januari 2021 lalu.
“Tujuan disalurkannya dana pinjaman tersebut kepada mereka yang mempunyai motivasi tinggi untuk maju. Sehingga kami juga merasa aman, senang dan bahagia melihat perkembangan UMKM tersebut,” imbuhnya dalam keterangan, Minggu (7/2).
Kunci sukses lain dalam pembinaan UMKM ini, ungkap Esther, adalah hasil dari koordinasi yang baik dari pihak ketiga, yaitu Pemerintahan Daerah atau Perangkat Desa mulai dari Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Kelurahan dan Kecamatan.
Ia juga menegaskan, dana bergulir merupakan salah satu solusi bagi mereka yang kesulitan modal untuk meningkatkan kemampuan usahanya. Karena itu, pihaknya memberikan bantuan pinjaman tanpa bunga. Nilai pinjaman yang diberikan berkisar antara Rp 1-20 juta.
Suyanti Lelonowati, pengusaha daur ulang keong dari Batam, mengatakan sangat puas dengan pinjaman UMKM FIF Group. “Ketika saya mendapat pinjaman ini, rasanya sungguh luar biasa. Apalagi, pinjaman ini tidak ada bunga, jadi saya semakin semangat,” ucap Suyanti yang mendapat pinjaman dana bergulir FIF Group pada 2019 dan 2020.
Salah satu penerima dana pinjaman UMKM yang relatif besar adalah Sridadi, asal Solo. Beliau adalah penggiat UMKM dengan usaha lumbung desa dan penggilingan padi, yang mendapat dana sampai Rp 18 juta.
“Alhamdulilah. Dana tersebut bisa untuk beli gabah dan beras. Saya merasa senang karena ekonomi bisa berkembang di desa kami,” ceritanya.
Ia bersyukur karena selama pandemi tidak ada kendala, malah ia dipercaya menjadi supplier pengadaan beras Badan Pengawas dan Sertifikasi Benih (BPSP) selama 6 bulan. “Per bulan saya menyuplai 4.500 kg beras. Untuk tenaga kerja, saya melibatkan anggota kami yang kurang mampu.  Sehingga ada tambah penghasilan dan bisa mengurangi pengangguran di lingkungan,” tuturnya. DWI
]]> .
Hingga akhir Januari 2021, FIF Group mencatat jumlah penerima bantuan dana bergulir  mencapai 279 UMKM. Dengan total nominal nilai manfaat bantuan modal sebesar Rp 846,5 juta, yang tersebar di berbagai titik seluruh Indonesia. Termasuk wilayah Jakarta dan cabang FIF Group.
Beberapa wilayah Jakarta dan sekitarnya meliputi Jakarta Barat, Cilandak, Ciganjur dan Pamulang. Sedangkan cabang FIF Group bantuan dana bergulir ini tersebar mulai dari Cibinong, Bogor, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Pangkal Pinang, Padang, Batam. Lalu ada Lubuk Pakam, Palembang, Bandar Jaya, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Manado, Denpasar dan Mataram.
Bermula di 2016, bantuan dana bergulir yang berasal dari dana sosial Syariah FIFGROUP tersebut diberikan ke 26 UMKM, dengan total nominal Rp 65 juta. Kemudian di 2017 kepada 35 UMKM dengan nominal Rp 124,5 juta, di 2018 kepada 67 UMKM dengan nominal Rp 152,5 juta. Lalu di 2019 kepada 97 UMKM dengan nominal Rp 298 juta, dan 2020 kepada 54 UMKM dengan total nominal Rp 206,5 juta.
Human Capital, General Service and Corporate Communication Director, Esther Sri Harjati mengatakan, bagi mereka yang memiliki angsuran yang bagus, tentu dengan monitoring yang baik, akan terus didukung untuk pinjaman berikutnya setelah lunas.Dalam upaya memperbesar kapasitas dan pengembangan diri masing-masing UMKM tersebut.
Sebagai contoh adalah pencairan pinjaman pada Oktober 2020 lalu. Pada masa pandemi ini, FIF Group tetap menggulirkan dana sosial syariah untuk 31 UMKM, yang memiliki prestasi bagus di tahun-tahun sebelumnya. Termasuk dalam hal pengembalian pinjaman. Bersyukur, angsuran pembayaran kewajiban mereka lancar sejak cicilan pertama di bulan November 2020-akhir Januari 2021 lalu.
“Tujuan disalurkannya dana pinjaman tersebut kepada mereka yang mempunyai motivasi tinggi untuk maju. Sehingga kami juga merasa aman, senang dan bahagia melihat perkembangan UMKM tersebut,” imbuhnya dalam keterangan, Minggu (7/2).
Kunci sukses lain dalam pembinaan UMKM ini, ungkap Esther, adalah hasil dari koordinasi yang baik dari pihak ketiga, yaitu Pemerintahan Daerah atau Perangkat Desa mulai dari Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Kelurahan dan Kecamatan.
Ia juga menegaskan, dana bergulir merupakan salah satu solusi bagi mereka yang kesulitan modal untuk meningkatkan kemampuan usahanya. Karena itu, pihaknya memberikan bantuan pinjaman tanpa bunga. Nilai pinjaman yang diberikan berkisar antara Rp 1-20 juta.
Suyanti Lelonowati, pengusaha daur ulang keong dari Batam, mengatakan sangat puas dengan pinjaman UMKM FIF Group. “Ketika saya mendapat pinjaman ini, rasanya sungguh luar biasa. Apalagi, pinjaman ini tidak ada bunga, jadi saya semakin semangat,” ucap Suyanti yang mendapat pinjaman dana bergulir FIF Group pada 2019 dan 2020.
Salah satu penerima dana pinjaman UMKM yang relatif besar adalah Sridadi, asal Solo. Beliau adalah penggiat UMKM dengan usaha lumbung desa dan penggilingan padi, yang mendapat dana sampai Rp 18 juta.
“Alhamdulilah. Dana tersebut bisa untuk beli gabah dan beras. Saya merasa senang karena ekonomi bisa berkembang di desa kami,” ceritanya.
Ia bersyukur karena selama pandemi tidak ada kendala, malah ia dipercaya menjadi supplier pengadaan beras Badan Pengawas dan Sertifikasi Benih (BPSP) selama 6 bulan. “Per bulan saya menyuplai 4.500 kg beras. Untuk tenaga kerja, saya melibatkan anggota kami yang kurang mampu.  Sehingga ada tambah penghasilan dan bisa mengurangi pengangguran di lingkungan,” tuturnya. DWI
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories