DPR: Tangkap Hidup-Hidup Pelaku Pembunuhan Nakes Papua! .
Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha mendesak aparat keamanan mengejar teroris dari Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB) pelaku pemerkosaan dan pembunuhan tenaga kesehatan di Papua. Menurutnya, kebiadaban teroris Papua tak lagi bisa ditolerir.
“TNI tetap bersama Polisi mengejar para kelompok terorisme KKB agar bisa ditangkap hidup-hidup untuk dimintakan pertanggungjawaban mereka di pengadilan,” kata Tamliha, saat dihubungi RM.id, Minggu (19/9).
Kendati demikian, politisi PPP itu berpendapat, operasi militer oleh TNI harus dilakukan secara terstruktur dan terukur. Apalagi menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua ke-20. “Saat ini konsentrasi TNI dan Polri adalah pengamanan pelaksanaan PON yang akan dimulai 23 September mendatang,” ungkapnya.
Dia pun meminta masyarakat Papua tak khawatir dengan pengamanan yang dilakukan aparat. Dia meyakini, tujuan TNI-Polri itu melindungi segenap warga Bumi Cendrawasih. “Pengiriman pasukan TNI dan Polri ke Papua adalah bentuk hadirnya negara atas eskalasi yang terjadi di Papua,” ujar Tamliha.
Dia menerangkan, hal itu diatur UUD 1945. “Konstitusi kita mengamanatkan negara untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia,” terang legislator asal Kalimantan Selatan itu.
Sebelumnya, sejumlah nakes di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menjadi korban penganiayaan, pelecehan, hingga pembunuhan. Tindakan keji itu diduga dilakukan teroris Papua pimpinan Lamek Tablo. [UMM]
]]> .
Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha mendesak aparat keamanan mengejar teroris dari Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB) pelaku pemerkosaan dan pembunuhan tenaga kesehatan di Papua. Menurutnya, kebiadaban teroris Papua tak lagi bisa ditolerir.
“TNI tetap bersama Polisi mengejar para kelompok terorisme KKB agar bisa ditangkap hidup-hidup untuk dimintakan pertanggungjawaban mereka di pengadilan,” kata Tamliha, saat dihubungi RM.id, Minggu (19/9).
Kendati demikian, politisi PPP itu berpendapat, operasi militer oleh TNI harus dilakukan secara terstruktur dan terukur. Apalagi menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua ke-20. “Saat ini konsentrasi TNI dan Polri adalah pengamanan pelaksanaan PON yang akan dimulai 23 September mendatang,” ungkapnya.
Dia pun meminta masyarakat Papua tak khawatir dengan pengamanan yang dilakukan aparat. Dia meyakini, tujuan TNI-Polri itu melindungi segenap warga Bumi Cendrawasih. “Pengiriman pasukan TNI dan Polri ke Papua adalah bentuk hadirnya negara atas eskalasi yang terjadi di Papua,” ujar Tamliha.
Dia menerangkan, hal itu diatur UUD 1945. “Konstitusi kita mengamanatkan negara untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia,” terang legislator asal Kalimantan Selatan itu.
Sebelumnya, sejumlah nakes di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menjadi korban penganiayaan, pelecehan, hingga pembunuhan. Tindakan keji itu diduga dilakukan teroris Papua pimpinan Lamek Tablo. [UMM]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .