DKI Butuh 1.300 Kantong Darah Per Hari PMI: Yuk Kita Donor Setelah Buka Puasa
Palang Merah Indonesia (PMI) mengimbau warga Ibu Kota tetap melakukan donor darah selama bulan suci Ramadan. Sebab, kebutuhan darah tinggi selama pandemi Covid-19.
PMI mencatat, setiap hari Ibu Kota membutuhkan hingga 1.300 kantong darah. Ketua PMI DKI Jakarta, Rustam Effendi mengatakan, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan kantong darah. Seperti, menggelar kegiatan donor darah di lembaga pendidikan hingga pusat keramaian.
Rustam mengimbau, warga tetap mendonasikan darah di bulan Ramadan guna menjaga ketersediaan stok darah. Donasi darah bisa dilakukan setelah berbuka puasa.
“Donor darah tidak dilarang. Malah dianjurkan. Nanti pada bulan puasa kami buka donor darah pada saat setelah berbuka atau shalat tarawih,” ujarnya di Jakarta, kemarin.
Rustam mengungkapkan, di masa pandemi Covid-19 jumlah pendonor semakin berkurang. Dia telah meminta Wali Kota di Jakarta untuk mengarahkan jajarannya agar donasi darah.
PMI DKI Jakarta berencana membuka gerai donor darah di Jakarta International Stadium (JIS) saat berlangsungnya event atau setiap akhir pekan. Dijelaskan Rustam, pihaknya sudah berkomunikasi dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk mewujudkan rencana tersebut.
“Apakah event olahraga atau musik. Kami akan buka layanan donor,” katanya.
Tidak sekadar menyediakan layanan donor darah, keberadaan gerai itu nanti akan dimaksimalkan untuk kampanye kemanusiaan sesuai program PMI. Sehingga, masyarakat yang datang ke JIS akan teredukasi pentingnya donor darah dan aksi kemanusiaan PMI.
Ketua PMI Jakarta Utara, Rizal menuturkan, selama ini pihaknya memasok 100 sampai 200 kantong darah per hari untuk memenuhi kebutuhan di Ibu Kota. Dia mengingatkan pentingnya ketersediaan darah terutama bagi warga yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
“Setiap hari kebutuhan darah di DKI Jakarta sebanyak 1.300 kantong dan Jakarta Utara bisa menyuplai sekitar 100 sampai 200 kantong darah,” katanya di Jakarta, kemarin.
Rizal menyatakan, pihaknya akan berkolaborasi dengan pimpinan tiga pilar untuk kegiatan-kegiatan donor darah di Jakarta Utara.
“Ini harus terus digalakkan untuk sosial kemanusiaan. Saya harap kerja sama serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat dapat berjalan lancar,” ujarnya.
Ketua Umum Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI), Adang Dorojatun mengajak, masyarakat rutin mendonorkan darah guna membantu memenuhi stok darah.
Menurutnya, minat masyarakat dalam mendonorkan darah sebenarnya sangat tinggi. Sehingga perlu upaya menyalurkan minat tersebut melalui kegiatan donor darah.
“Tinggal bagaimana kemampuan dari PDDI memberikan ekspos kepada media bahwa ada kegiatan donor darah,” katanya.
Adang menegaskan, PDDI berkomitmen membantu PMI dalam memenuhi kebutuhan stok darah.
“Kami ingin kesiapan darah itu selalu ada di setiap daerah,” ujarnya.
Mantan Wakil Kepala Kepolisian itu mengungkapkan, PDDI berhasil mengumpulkan sebanyak 12,37 juta kantong darah dari para pendonor pada tahun 2020.
“Upaya pengumpulan kantong darah pada saat pandemi tak berjalan mulus pada saat Covid-19. Karena permintaan darah dari rumah sakit begitu banyak,” tuturnya.
Ke depan, pihaknya juga telah menyiapkan rencana memenuhi kebutuhan darah nasional melalui program “road show” donor darah ke pusat perbelanjaan, tempat rekreasi, maupun keramaian umum. Ada pula kegiatan “Goes to Campus” dan “Goes to School” yang bertujuan untuk mencari pendonor pemula dan sebagai kader pendonor darah.
“Sulit menentukan jumlah yang ditargetkan karena fluktuasi Covid-19 naik turun. Arahan dari saya, kumpulkan darah sebanyak-banyaknya sehingga nanti saat masyarakat perlu darah, tersedia,” tandas Adang. [OSP]
]]> Palang Merah Indonesia (PMI) mengimbau warga Ibu Kota tetap melakukan donor darah selama bulan suci Ramadan. Sebab, kebutuhan darah tinggi selama pandemi Covid-19.
PMI mencatat, setiap hari Ibu Kota membutuhkan hingga 1.300 kantong darah. Ketua PMI DKI Jakarta, Rustam Effendi mengatakan, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan kantong darah. Seperti, menggelar kegiatan donor darah di lembaga pendidikan hingga pusat keramaian.
Rustam mengimbau, warga tetap mendonasikan darah di bulan Ramadan guna menjaga ketersediaan stok darah. Donasi darah bisa dilakukan setelah berbuka puasa.
“Donor darah tidak dilarang. Malah dianjurkan. Nanti pada bulan puasa kami buka donor darah pada saat setelah berbuka atau shalat tarawih,” ujarnya di Jakarta, kemarin.
Rustam mengungkapkan, di masa pandemi Covid-19 jumlah pendonor semakin berkurang. Dia telah meminta Wali Kota di Jakarta untuk mengarahkan jajarannya agar donasi darah.
PMI DKI Jakarta berencana membuka gerai donor darah di Jakarta International Stadium (JIS) saat berlangsungnya event atau setiap akhir pekan. Dijelaskan Rustam, pihaknya sudah berkomunikasi dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk mewujudkan rencana tersebut.
“Apakah event olahraga atau musik. Kami akan buka layanan donor,” katanya.
Tidak sekadar menyediakan layanan donor darah, keberadaan gerai itu nanti akan dimaksimalkan untuk kampanye kemanusiaan sesuai program PMI. Sehingga, masyarakat yang datang ke JIS akan teredukasi pentingnya donor darah dan aksi kemanusiaan PMI.
Ketua PMI Jakarta Utara, Rizal menuturkan, selama ini pihaknya memasok 100 sampai 200 kantong darah per hari untuk memenuhi kebutuhan di Ibu Kota. Dia mengingatkan pentingnya ketersediaan darah terutama bagi warga yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
“Setiap hari kebutuhan darah di DKI Jakarta sebanyak 1.300 kantong dan Jakarta Utara bisa menyuplai sekitar 100 sampai 200 kantong darah,” katanya di Jakarta, kemarin.
Rizal menyatakan, pihaknya akan berkolaborasi dengan pimpinan tiga pilar untuk kegiatan-kegiatan donor darah di Jakarta Utara.
“Ini harus terus digalakkan untuk sosial kemanusiaan. Saya harap kerja sama serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat dapat berjalan lancar,” ujarnya.
Ketua Umum Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI), Adang Dorojatun mengajak, masyarakat rutin mendonorkan darah guna membantu memenuhi stok darah.
Menurutnya, minat masyarakat dalam mendonorkan darah sebenarnya sangat tinggi. Sehingga perlu upaya menyalurkan minat tersebut melalui kegiatan donor darah.
“Tinggal bagaimana kemampuan dari PDDI memberikan ekspos kepada media bahwa ada kegiatan donor darah,” katanya.
Adang menegaskan, PDDI berkomitmen membantu PMI dalam memenuhi kebutuhan stok darah.
“Kami ingin kesiapan darah itu selalu ada di setiap daerah,” ujarnya.
Mantan Wakil Kepala Kepolisian itu mengungkapkan, PDDI berhasil mengumpulkan sebanyak 12,37 juta kantong darah dari para pendonor pada tahun 2020.
“Upaya pengumpulan kantong darah pada saat pandemi tak berjalan mulus pada saat Covid-19. Karena permintaan darah dari rumah sakit begitu banyak,” tuturnya.
Ke depan, pihaknya juga telah menyiapkan rencana memenuhi kebutuhan darah nasional melalui program “road show” donor darah ke pusat perbelanjaan, tempat rekreasi, maupun keramaian umum. Ada pula kegiatan “Goes to Campus” dan “Goes to School” yang bertujuan untuk mencari pendonor pemula dan sebagai kader pendonor darah.
“Sulit menentukan jumlah yang ditargetkan karena fluktuasi Covid-19 naik turun. Arahan dari saya, kumpulkan darah sebanyak-banyaknya sehingga nanti saat masyarakat perlu darah, tersedia,” tandas Adang. [OSP]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .