
Dituduh Mau Kudeta, Mantan Putra Mahkota Teken Surat Kesetiaan .
Mantan Putra Mahkota Yordania, Hamzah bin Hussein, meredam tuduhan yang menyebutkan dirinya mau mengkudeta pemerintahan Raja Abdullah II. Pangeran Hamzah membantah tuduhan itu dengan menandatangani surat pernyataan kesetiaan.
Dalam surat tersebut, Pangeran Hamzah menyatakan kesetiaan pada kakaknya, Raja Abdullah II. “Kepentingan Tanah Air harus tetap di atas setiap pertimbangan, dan kita semua harus mendukung raja dalam upayanya untuk melindungi Yordania dan kepentingan nasionalnya,” bunyi surat tersebut, seperti dikutip Arab News, Selasa (6/4).
Pangeran Hamzah menandatangani surat tersebut di rumah Pangeran Hassan yang didelegasikan oleh Raja Abdullah II. Pangeran Hassan adalah paman Raja Abdullah II dan juga mantan putra mahkota.
“Mengingat keputusan Raja Abdullah II untuk menangani masalah Pangeran Hamzah dalam kerangka keluarga Hashemite, Yang Mulia mempercayakan jalan ini kepada pamannya, Pangeran Al Hassan,” bunyi pernyataan pengadilan yang menjadi saksi penandatanganan surat kesetiaan tersebut.
Pengadilan Kerajaan mengatakan, Pangeran Hassan telah berkomunikasi dengan Pangeran Hamzah. Dalam komunikasi itu, Pangeram Hamzah menegaskan berkomitmen dengan pendekatan keluarga kerajaan dan jalan yang dipercayakan Raja Yordania kepada Pangeran Hassan. [DAY]
]]> .
Mantan Putra Mahkota Yordania, Hamzah bin Hussein, meredam tuduhan yang menyebutkan dirinya mau mengkudeta pemerintahan Raja Abdullah II. Pangeran Hamzah membantah tuduhan itu dengan menandatangani surat pernyataan kesetiaan.
Dalam surat tersebut, Pangeran Hamzah menyatakan kesetiaan pada kakaknya, Raja Abdullah II. “Kepentingan Tanah Air harus tetap di atas setiap pertimbangan, dan kita semua harus mendukung raja dalam upayanya untuk melindungi Yordania dan kepentingan nasionalnya,” bunyi surat tersebut, seperti dikutip Arab News, Selasa (6/4).
Pangeran Hamzah menandatangani surat tersebut di rumah Pangeran Hassan yang didelegasikan oleh Raja Abdullah II. Pangeran Hassan adalah paman Raja Abdullah II dan juga mantan putra mahkota.
“Mengingat keputusan Raja Abdullah II untuk menangani masalah Pangeran Hamzah dalam kerangka keluarga Hashemite, Yang Mulia mempercayakan jalan ini kepada pamannya, Pangeran Al Hassan,” bunyi pernyataan pengadilan yang menjadi saksi penandatanganan surat kesetiaan tersebut.
Pengadilan Kerajaan mengatakan, Pangeran Hassan telah berkomunikasi dengan Pangeran Hamzah. Dalam komunikasi itu, Pangeram Hamzah menegaskan berkomitmen dengan pendekatan keluarga kerajaan dan jalan yang dipercayakan Raja Yordania kepada Pangeran Hassan. [DAY]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .