Ditarget Rampung Akhir Tahun, PT PP Kebut Pembangunan KIT Batang

PT Pembangunan Perumahan/PP (Persero) Tbk bersama dengan beberapa BUMN dan Lembaga Pemerintahan yang tergabung dalam konsorsium, PT Kawasan Industri Terpadu Batang terus mengebut progress pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang (Grand Batang City).

Sampai dengan saat ini, progress pekerjaan lapangan (cut & fill) KIT Batang untuk Klaster 1 Fase 1 seluas 450 hektare, yaitu Zona 1 dan Zona 2 telah mencapai 99 persen dan 98 persen sedangkan untuk Zona 3 akan diselesaikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Selaku kontraktor, PT PP dipercaya untuk mengerjakan Paket I.1.B Pembangunan Jalan KIT Batang dengan lingkup pekerjaan, yaitu: pembangunan Jalan Baru sepanjang 3,6 kilometer dan satu Jembatan sepanjang 84 meter.

Proyek pembangunan jalan tersebut memiliki masa pelaksanaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.

“Adapun proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp 183 miliar tersebut dibiayai oleh APBN Tahun Anggaran 2020-2021,” jelas Corporate Secretary PT PP, Yuyus Juarsa dalam keterangannya, Senin (15/2).

Proyek pembangunan KIT Batang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digagas oleh Pemerintah yang bertujuan mendorong penguatan sektor industri di Indonesia.

 

PT PP kata Yuyus, selalu mendukung setiap program yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam rangka meningkatkan geliat perekonomian di Indonesia. “PT PP sedang mengebut progress pembangunan KIT Batang Fase I dimana pembangunan tersebut ditargetkan dapat selesai pada tahun 2021,” imbuhnya.

Dengan progress yang sudah berjalan sampai dengan saat ini, pihaknya optimistis dapat menyelesaikan pekerjaan lapangan tersebut tepat waktu sehingga para investor dapat segera masuk untuk memulai pembangunan pabrik mereka.

Saat ini, progress pekerjaan yang sedang dilakukan oleh PT PP, antara lain: melakukan pematangan lahan, pekerjaan cut & fill serta menyiapkan lahan siap bangun bagi para investor.

Dengan segera dibukanya Grand Batang City ini, diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di daerah Batang dan Jawa Tengah.

“Proyek KIT Batang ini mencuri perhatian yang cukup tajam dari Pemerintah, sehingga dalam kurun waktu 2 dua minggu berturut-turut ini proyek tersebut telah dikunjungi oleh beberapa pejabat pemerintahan seperti Menteri PUPR, Kepala BKPM, dan Anggota DPR,” ujarnya.

Dalam kunjungan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyatakan, pembangunan KIT Batang agar menggunakan produk dalam negeri. Selain itu, ia juga berharap dengan dilaksanakannya pembangunan KIT Batang dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.

Sementara itu, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pada kunjungannya Minggu (14/2) menyatakan, sudah ada 3 perusahaan besar yang akan mengisi lahan di KIT Batang, yaitu LG, KCC Glass, dan Wavin. “Saya berharap di tahun 2021 ini KIT Batang sudah siap untuk menerima tenant yang akan masuk untuk berinvestasi,” katanya.

KIT Batang terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah yang memiliki total luas lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 hektar. Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi tiga kluster, yaitu Kluster I seluas 3.100 hektare, Kluster II seluas 800 hektare, dan Kluster III seluas 400 hektare.

KIT Batang merupakan salah satu kawasan pilihan yang ditawarkan dapat menjadi sentra industri baru dimana dengan dibukanya kawasan tersebut diharapkan dapat mendatangkan para investor asing untuk berinvetasi di Indonesia. [DWI]

]]> PT Pembangunan Perumahan/PP (Persero) Tbk bersama dengan beberapa BUMN dan Lembaga Pemerintahan yang tergabung dalam konsorsium, PT Kawasan Industri Terpadu Batang terus mengebut progress pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang (Grand Batang City).

Sampai dengan saat ini, progress pekerjaan lapangan (cut & fill) KIT Batang untuk Klaster 1 Fase 1 seluas 450 hektare, yaitu Zona 1 dan Zona 2 telah mencapai 99 persen dan 98 persen sedangkan untuk Zona 3 akan diselesaikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Selaku kontraktor, PT PP dipercaya untuk mengerjakan Paket I.1.B Pembangunan Jalan KIT Batang dengan lingkup pekerjaan, yaitu: pembangunan Jalan Baru sepanjang 3,6 kilometer dan satu Jembatan sepanjang 84 meter.

Proyek pembangunan jalan tersebut memiliki masa pelaksanaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.

“Adapun proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp 183 miliar tersebut dibiayai oleh APBN Tahun Anggaran 2020-2021,” jelas Corporate Secretary PT PP, Yuyus Juarsa dalam keterangannya, Senin (15/2).

Proyek pembangunan KIT Batang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digagas oleh Pemerintah yang bertujuan mendorong penguatan sektor industri di Indonesia.

 

PT PP kata Yuyus, selalu mendukung setiap program yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam rangka meningkatkan geliat perekonomian di Indonesia. “PT PP sedang mengebut progress pembangunan KIT Batang Fase I dimana pembangunan tersebut ditargetkan dapat selesai pada tahun 2021,” imbuhnya.

Dengan progress yang sudah berjalan sampai dengan saat ini, pihaknya optimistis dapat menyelesaikan pekerjaan lapangan tersebut tepat waktu sehingga para investor dapat segera masuk untuk memulai pembangunan pabrik mereka.

Saat ini, progress pekerjaan yang sedang dilakukan oleh PT PP, antara lain: melakukan pematangan lahan, pekerjaan cut & fill serta menyiapkan lahan siap bangun bagi para investor.

Dengan segera dibukanya Grand Batang City ini, diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di daerah Batang dan Jawa Tengah.

“Proyek KIT Batang ini mencuri perhatian yang cukup tajam dari Pemerintah, sehingga dalam kurun waktu 2 dua minggu berturut-turut ini proyek tersebut telah dikunjungi oleh beberapa pejabat pemerintahan seperti Menteri PUPR, Kepala BKPM, dan Anggota DPR,” ujarnya.

Dalam kunjungan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyatakan, pembangunan KIT Batang agar menggunakan produk dalam negeri. Selain itu, ia juga berharap dengan dilaksanakannya pembangunan KIT Batang dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.

Sementara itu, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pada kunjungannya Minggu (14/2) menyatakan, sudah ada 3 perusahaan besar yang akan mengisi lahan di KIT Batang, yaitu LG, KCC Glass, dan Wavin. “Saya berharap di tahun 2021 ini KIT Batang sudah siap untuk menerima tenant yang akan masuk untuk berinvestasi,” katanya.

KIT Batang terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah yang memiliki total luas lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 hektar. Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi tiga kluster, yaitu Kluster I seluas 3.100 hektare, Kluster II seluas 800 hektare, dan Kluster III seluas 400 hektare.

KIT Batang merupakan salah satu kawasan pilihan yang ditawarkan dapat menjadi sentra industri baru dimana dengan dibukanya kawasan tersebut diharapkan dapat mendatangkan para investor asing untuk berinvetasi di Indonesia. [DWI]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories