
Ditanya Cita-cita Sama Bima Arya, Anak ABK KRI Nanggala-402 Menjawab Mantap: Mau Jadi TNI AL .
Wali Kota Bogor Bima Arya mengunjungi rumah duka Letkol Laut (E) Irfan Suri di kawasan Bogor Nirwana Residence (BNR), Senin (26/4).
Irfan Suri merupakan salah satu dari 53 prajurit TNI awak kapal selam, yang gugur dalam tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali.

Bima Arya yang tiba di rumah duka sekitar jam 12.00 WIB, bertemu langsung dengan Amalia A Yuni, istri Irfan Suri.
Bima Arya juga menyempatkan berbincang dengan anak-anak Irfan Suri. Salah satunya, Muhammad Tsaqif Ramadhan yang masih duduk di bangku kelas 1 SD.
Ketika itu, Tsaqif tengah bermain di taman depan rumahnya. Bima Arya kemudian menghampirinya dan mengajak tos tangan terkepal. “Cita-cita Tsaqif mau jadi apa?” tanya Bima.
“Mau jadi Angkatan Laut,” jawab Tsaqif, dengan tegas. Tak ada raut sedih, saat menyebut profesi yang seluruh warganya kini tengah dirundung duka.
Bima Arya kemudian berpesan kepada Tsaqif untuk meneruskan perjuangan, dedikasi, kegagahan dan kegigihan sang ayah.
“Wah hebat. Jadi angkatan laut kayak Bapak ya. Didoakan ya, semoga cita-citanya terkabul. Jaga ibu dan kakak. Siap nggak?” ujar Bima.
“Siap,” timpal Tsaqif lagi sambil menganggukkan kepalanya.
Dalam lawatannya ke rumah duka, Bima Arya juga menawarkan sejumlah bantuan apabila dibutuhkan pihak keluarga. Termasuk, memberikan beasiswa bagi anak-anaknya, jika ingin bersekolah di Kota Bogor.
“Saya lihat, istri dan anak-anaknya tabah luar biasa. Terlihat kuat. Saya sampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya. Kami juga menawarkan kepada pihak keluarga, apabila ada hal-hal yang perlu dibantu, perlu diringankan, kami siap membantu,” papar Bima.
“Lalu, putra putri beliau masih ada yang SMP dan SD. Kalau memerlukan bantuan, Pemkot Bogor siap meringankan beban. Kami akan memfasilitasi beasiswa bantuan sekolah di Kota Bogor. Apa pun akan kita bantu, untuk meringankan beban keluarga. Karena ini bukan hal yang mudah bagi keluarga yang ditinggalkan,” tambahnya.
Bima Arya juga menceritakan kontak terakhir Letkol Irfan Suri dengan keluarga pada Senin (19/4). Sebelum masuk kapal selam KRI Nanggala-402.
“Pamit untuk masuk kapal. Almarhum ini non-ABK, tapi bertugas melakukan supervisi terkait dengan peluncur torpedo. Itu keahlian beliau. Rencananya, hanya bertugas satu minggu. Pamit dari Bogor Kamis, kemudian Senin turun ke kapal. Itu kontak terakhir dengan keluarga,” ungkap Bima Arya.
Selain memberikan bantuan, Bima Arya juga mendoakan semoga almarhum Irfan Suri dan seluruh awak kapal yang bertugas husnul khotimah, dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Selamat jalan prajurit terbaik bangsa. Mereka tidak hilang, mereka sedang berpatroli untuk selama-lamanya. Insya Allah diberikan tempat terbaik, kembali pada-Nya di Bulan yang Mulia. Terima kasih telah menjaga laut Indonesia,” pungkas Bima Arya.
Dalam keterangan persnya hari ini, Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi serta tanda kehormatan Bintang Jalasena, kepada 53 ABK KRI Nanggala-402 yang gugur dalam tugas. [YP]
]]> .
Wali Kota Bogor Bima Arya mengunjungi rumah duka Letkol Laut (E) Irfan Suri di kawasan Bogor Nirwana Residence (BNR), Senin (26/4).
Irfan Suri merupakan salah satu dari 53 prajurit TNI awak kapal selam, yang gugur dalam tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali.
Bima Arya yang tiba di rumah duka sekitar jam 12.00 WIB, bertemu langsung dengan Amalia A Yuni, istri Irfan Suri.
Bima Arya juga menyempatkan berbincang dengan anak-anak Irfan Suri. Salah satunya, Muhammad Tsaqif Ramadhan yang masih duduk di bangku kelas 1 SD.
Ketika itu, Tsaqif tengah bermain di taman depan rumahnya. Bima Arya kemudian menghampirinya dan mengajak tos tangan terkepal. “Cita-cita Tsaqif mau jadi apa?” tanya Bima.
“Mau jadi Angkatan Laut,” jawab Tsaqif, dengan tegas. Tak ada raut sedih, saat menyebut profesi yang seluruh warganya kini tengah dirundung duka.
Bima Arya kemudian berpesan kepada Tsaqif untuk meneruskan perjuangan, dedikasi, kegagahan dan kegigihan sang ayah.
“Wah hebat. Jadi angkatan laut kayak Bapak ya. Didoakan ya, semoga cita-citanya terkabul. Jaga ibu dan kakak. Siap nggak?” ujar Bima.
“Siap,” timpal Tsaqif lagi sambil menganggukkan kepalanya.
Dalam lawatannya ke rumah duka, Bima Arya juga menawarkan sejumlah bantuan apabila dibutuhkan pihak keluarga. Termasuk, memberikan beasiswa bagi anak-anaknya, jika ingin bersekolah di Kota Bogor.
“Saya lihat, istri dan anak-anaknya tabah luar biasa. Terlihat kuat. Saya sampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya. Kami juga menawarkan kepada pihak keluarga, apabila ada hal-hal yang perlu dibantu, perlu diringankan, kami siap membantu,” papar Bima.
“Lalu, putra putri beliau masih ada yang SMP dan SD. Kalau memerlukan bantuan, Pemkot Bogor siap meringankan beban. Kami akan memfasilitasi beasiswa bantuan sekolah di Kota Bogor. Apa pun akan kita bantu, untuk meringankan beban keluarga. Karena ini bukan hal yang mudah bagi keluarga yang ditinggalkan,” tambahnya.
Bima Arya juga menceritakan kontak terakhir Letkol Irfan Suri dengan keluarga pada Senin (19/4). Sebelum masuk kapal selam KRI Nanggala-402.
“Pamit untuk masuk kapal. Almarhum ini non-ABK, tapi bertugas melakukan supervisi terkait dengan peluncur torpedo. Itu keahlian beliau. Rencananya, hanya bertugas satu minggu. Pamit dari Bogor Kamis, kemudian Senin turun ke kapal. Itu kontak terakhir dengan keluarga,” ungkap Bima Arya.
Selain memberikan bantuan, Bima Arya juga mendoakan semoga almarhum Irfan Suri dan seluruh awak kapal yang bertugas husnul khotimah, dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Selamat jalan prajurit terbaik bangsa. Mereka tidak hilang, mereka sedang berpatroli untuk selama-lamanya. Insya Allah diberikan tempat terbaik, kembali pada-Nya di Bulan yang Mulia. Terima kasih telah menjaga laut Indonesia,” pungkas Bima Arya.
Dalam keterangan persnya hari ini, Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi serta tanda kehormatan Bintang Jalasena, kepada 53 ABK KRI Nanggala-402 yang gugur dalam tugas. [YP]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .