Disuntik Vaksin Ma’ruf Teladan Para Manula

Wapres KH Ma’ruf Amin baru divaksin Covid-19, kemarin. Ma’ruf yang berusia 77 tahun itu, jadi teladan bagi para manula agar tak takut divaksin. Karena vaksin buatan Sinovac, China, yang disuntikkan ke tangan kiri Ma’ruf itu, aman dan tidak menyakitkan.

Pagi-pagi, kediaman Ma’ruf yang berada di Jalan Diponegoro No 2 Jakarta didatangi petugas vaksinasi, lengkap dengan Alat Pelindung Diri (APD). Sekitar pukul 8, Ma’ruf yang tampil rapi dengan baju safari lengan pendek, mendatangi mereka.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo ikut mendampingi Ma’ruf.

Namun, Budi buru-buru pamit. Karena harus mendampingi Presiden Jokowi ke Pasar Tanah Abang, Jakarta. Di sana juga ada acara vaksinasi massal bagi pedagang Tanah Abang. Waktunya hampir bersamaan. Tinggal Doni, yang mendampingi Ma’ruf sampai prosesi vaksinasi kelar.

Sayangnya, prosesi vaksinasi mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini tidak disiarkan secara langsung seperti vaksinasi yang dilakukan Presiden Jokowi. Kendati demikian, secara garis besar tahapan-tahapan yang dilalui Ma’ruf sebelum penyuntikan, hingga merk vaksin yang digunakan sama dengan Jokowi. Yaitu Sinovac.

Yang berbeda antara lain, vaksinatornya. Yang menyuntik Ma’ruf adalah dr Dwi Edi Wahono, bukan dr Abdul Muthalib. Namun, keduanya sama-sama dari tim dokter kepresidenan.

Vaksinator Ma’ruf terlihat tenang ketika menusukkan jarum suntik ke lengan kiri Ma’ruf. Tidak terlihat gemetaran, sebagaimana vaksinator yang menyuntik Jokowi. Meskipun ia mengaku gugup. “Agak grogi. Tapi saya bangga sekali,” ucap Dwi, usai menyuntik Ma’ruf.

Ma’ruf juga terlihat santai. Usai disuntik, ia mengaku tidak merasakan sakit maupun pusing.

“Alhamdulillah tidak ada masalah, tidak sakit, tidak ada rasa pusing, biasa-biasa saja,” ucapnya.

Untuk itu, mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini mengajak masyarakat usia lanjut untuk tidak takut divaksin. Sebagaimana dirinya, yang juga sudah berusia lanjut.

 

“Vaksin ini insya Allah tidak menimbulkan efek apa-apa,” sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ma’ruf juga menjelaskan kenapa sebelumnya ia tidak divaksin. Ia mengaku, ketika itu izin penggunaan darurat (EUA) vaksin Covid-19 Sinovac untuk lansia dari BPOM belum keluar.

Sebelumnya, batas maksimal yang diizinkan BPOM adalah 59 tahun. Baru pada 5 Februari lalu, izin itu keluar. Lansia boleh disuntik.

Menkes Budi, sebelum pamit menyampaikan terima kasih kepada Ma’ruf, sebagai warga senior atau lansia yang sudah bersedia divaksin.

“Bapak Wakil Presiden mengambil inisiatif pertama untuk bisa langsung divaksin. Saya sebagai pemerintah sekali lagi menyampaikan terima kasih,” kata Budi, Rabu (17/2).

Ia berharap, Ma’ruf bisa menjadi teladan bagi para warga senior untuk tidak takut divaksin. “Mudah-mudahan itu bisa menjadi dorongan motivasi agar lansia di Indonesia, rawan terkena penyakit, bisa datang divaksin terlebih dahulu,” harapnya.

Siapa saja yang ikut divaksin bersama Ma’ruf? Jubir Wapres, Masduki Baidlowi mengatakan, selain Wapres, istrinya yakni Wury Ma’ruf Amin juga ikut divaksin. “Dan beberapa perangkat kepegawaian,” kata Cak Duki, sapaan karibnya kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Di Twitter, doa-doa mengalir untuk Ma’ruf agar setelah divaksin, semakin sehat dan kebal dari Covid-19. “Semoga pak Wapres sehat ya setelah divaksin,” doa @Afandi_Tanjung. “Semoga Indonesia segera terlepas dari Cengkrama Corona yang menghantui. Aaamiin,” timpal @Mahrus30127858.

Akun @jonio357, yang mengaku warga senior ikut termotivasi setelah melihat Wapres divaksin. “Mantap pak, saya menunggu giliran kelompok 60 up,” cuitnya. “Contoh teladan,” puji akun @SayaAdith. [SAR]

]]> Wapres KH Ma’ruf Amin baru divaksin Covid-19, kemarin. Ma’ruf yang berusia 77 tahun itu, jadi teladan bagi para manula agar tak takut divaksin. Karena vaksin buatan Sinovac, China, yang disuntikkan ke tangan kiri Ma’ruf itu, aman dan tidak menyakitkan.

Pagi-pagi, kediaman Ma’ruf yang berada di Jalan Diponegoro No 2 Jakarta didatangi petugas vaksinasi, lengkap dengan Alat Pelindung Diri (APD). Sekitar pukul 8, Ma’ruf yang tampil rapi dengan baju safari lengan pendek, mendatangi mereka.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo ikut mendampingi Ma’ruf.

Namun, Budi buru-buru pamit. Karena harus mendampingi Presiden Jokowi ke Pasar Tanah Abang, Jakarta. Di sana juga ada acara vaksinasi massal bagi pedagang Tanah Abang. Waktunya hampir bersamaan. Tinggal Doni, yang mendampingi Ma’ruf sampai prosesi vaksinasi kelar.

Sayangnya, prosesi vaksinasi mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini tidak disiarkan secara langsung seperti vaksinasi yang dilakukan Presiden Jokowi. Kendati demikian, secara garis besar tahapan-tahapan yang dilalui Ma’ruf sebelum penyuntikan, hingga merk vaksin yang digunakan sama dengan Jokowi. Yaitu Sinovac.

Yang berbeda antara lain, vaksinatornya. Yang menyuntik Ma’ruf adalah dr Dwi Edi Wahono, bukan dr Abdul Muthalib. Namun, keduanya sama-sama dari tim dokter kepresidenan.

Vaksinator Ma’ruf terlihat tenang ketika menusukkan jarum suntik ke lengan kiri Ma’ruf. Tidak terlihat gemetaran, sebagaimana vaksinator yang menyuntik Jokowi. Meskipun ia mengaku gugup. “Agak grogi. Tapi saya bangga sekali,” ucap Dwi, usai menyuntik Ma’ruf.

Ma’ruf juga terlihat santai. Usai disuntik, ia mengaku tidak merasakan sakit maupun pusing.

“Alhamdulillah tidak ada masalah, tidak sakit, tidak ada rasa pusing, biasa-biasa saja,” ucapnya.

Untuk itu, mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini mengajak masyarakat usia lanjut untuk tidak takut divaksin. Sebagaimana dirinya, yang juga sudah berusia lanjut.

 

“Vaksin ini insya Allah tidak menimbulkan efek apa-apa,” sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ma’ruf juga menjelaskan kenapa sebelumnya ia tidak divaksin. Ia mengaku, ketika itu izin penggunaan darurat (EUA) vaksin Covid-19 Sinovac untuk lansia dari BPOM belum keluar.

Sebelumnya, batas maksimal yang diizinkan BPOM adalah 59 tahun. Baru pada 5 Februari lalu, izin itu keluar. Lansia boleh disuntik.

Menkes Budi, sebelum pamit menyampaikan terima kasih kepada Ma’ruf, sebagai warga senior atau lansia yang sudah bersedia divaksin.

“Bapak Wakil Presiden mengambil inisiatif pertama untuk bisa langsung divaksin. Saya sebagai pemerintah sekali lagi menyampaikan terima kasih,” kata Budi, Rabu (17/2).

Ia berharap, Ma’ruf bisa menjadi teladan bagi para warga senior untuk tidak takut divaksin. “Mudah-mudahan itu bisa menjadi dorongan motivasi agar lansia di Indonesia, rawan terkena penyakit, bisa datang divaksin terlebih dahulu,” harapnya.

Siapa saja yang ikut divaksin bersama Ma’ruf? Jubir Wapres, Masduki Baidlowi mengatakan, selain Wapres, istrinya yakni Wury Ma’ruf Amin juga ikut divaksin. “Dan beberapa perangkat kepegawaian,” kata Cak Duki, sapaan karibnya kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Di Twitter, doa-doa mengalir untuk Ma’ruf agar setelah divaksin, semakin sehat dan kebal dari Covid-19. “Semoga pak Wapres sehat ya setelah divaksin,” doa @Afandi_Tanjung. “Semoga Indonesia segera terlepas dari Cengkrama Corona yang menghantui. Aaamiin,” timpal @Mahrus30127858.

Akun @jonio357, yang mengaku warga senior ikut termotivasi setelah melihat Wapres divaksin. “Mantap pak, saya menunggu giliran kelompok 60 up,” cuitnya. “Contoh teladan,” puji akun @SayaAdith. [SAR]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories