
Disatukan Dalam Pernikahan Jokowi-Prabowo Apa Akan Terwujud Di 2024 .
Acara akad nikah Aurel-Atta yang digelar di Hotel Raffles, Jakarta, kemarin, berlangsung lancar dan meriah. Tetamu yang hadir bukan hanya dari kalangan selebritis. Tapi juga pejabat pemerintah, seperti Presiden Jokowi, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Bukan hanya sebagai tamu, Jokowi dan Prabowo hadir sebagai saksi nikah. Jokowi menjadi saksi dari pihak mempelai pria, sedangkan Prabowo sebagai saksi dari pihak mempelai wanita. Sementara Bambang Soesatyo bertindak sebagai perwakilan keluarga Atta.
Dalam acara yang disiarkan langsung RCTI itu, Atta memang tidak didampingi orangtuanya. Kedua orangtuanya masih di Malaysia dan tak bisa hadir karena masih sakit. YouTuber dengan 26,9 juta subscriber itu, hanya ditemani adiknya, Thariq Halilintar.
Prabowo tiba di tempat acara sekitar pukul 13.15 wib. Eks Danjen Kopassus itu tampil necis dengan stelan jas lengkap warna hitam lengkap dengan peci dan masker warna senada.
Sekitar 10 menit berselang, Jokowi bersama Ibu Iriana datang menyusul. Eks Wali Kota Solo itu juga tampil rapi dengan stelan jas warna hitam lengkap dengan dasi dan peci warna hitam.
Kedatangan keduanya langsung disambut keluarga Aurel dan Atta. Jokowi dan Prabowo kemudian duduk di kursi saksi nikah yang berada di ujung meja. Keduanya saling berhadapan.
Sebelum akad nikah berlangsung, Bambang Soesatyo memberikan sambutan dan wejangan. Prosesi akad nikah yang dipimpin oleh Gus Miftah berjalan lancar.
Atta dan Aurel mengucapkan terima kasih kepada Jokowi dan Prabowo yang hadir dalam acara itu. Ia mengaku memang punya keinginan di acara pernikahannya itu dihadiri orang-orang hebat di Tanah Air.
Atta awalnya tak menyangka Jokowi bisa hadir. Soalnya, surat yang ia kirimkan sedikit terlambat. Begitu juga dengan Prabowo yang menyempatkan hadir ke acara, padahal baru pulang kunjungan kerja ke Rusia.
“Walaupun mendadak, terima kasih banget Pak Jokowi, sama ibu lagi (datang). Pak Prabowo juga terima kasih,” kata Atta. “Kaget banget, tapi alhamdulillah bapak presiden kita bisa datang juga. Pak Prabowo terima kasih sudah datang,” timpal Aurel, gembira.
Sebelum meninggalkan lokasi, Jokowi dan Prabowo memberikan ucapan selamat kepada Aurel dan Atta yang sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Mereka pun sempat foto-foto.
Kekompakan Jokowi dan Prabowo di acara pernikahan Atta-Aurel pun dikait-kaitkan dengan Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengaku senang melihat Jokowi dan Prabowo hadir di acara kawinan tersebut. Menurut dia, kehadiran Jokowi dan Prabowo itu seolah-olah menggambarkan apa yang akan terjadi di Pilpres 2024.
Yang membuatnya lebih senang, dalam acara itu hadir Ketua MPR Bambang Soesatyo yang menjadi tuan rumah dan memberikan sambutan. Kemudian Jokowi-Prabowo kompak mengenakan stelan jas lengkap, melakukan tanda-tangan sebagai saksi. Dan, acara tersebut disiarkan secara langsung di televisi.
“Saya melihat ada dua pernikahan di acara itu. Pertama pernikahan Aurel-Atta, kedua bersatunya Jokowi dan Prabowo,” kata Qodari, saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.
Qodari senang karena gagasannya memasangkan Jokowi-Prabowo di 2024 menemukan visualisasi dan realisasinya secara maksimal di acara tersebut. Qodari yakin kehadiran Jokowi-Prabowo bukan hanya kebetulan semata.
Seorang pejabat menjadi saksi pernikahan itu memang sudah biasa. Seorang menteri jadi saksi juga sudah biasa. Tapi yang menjadi saksi, Jokowi dan Prabowo dalam satu acara, itu sudah luar biasa.
Kenapa misalnya yang hadir bukan Jokowi dan Ma’ruf Amin. Apalagi dua minggu yang lalu, ia sudah mengeluarkan gagasan memasangkan Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2024, yang pasti sudah didengar banyak pihak.
“Saya melihat apa yang saya usulkan memasangkan Jokowi-Prabowo menemukan jalannya. Dan ternyata banyak yang senang juga,” ungkapnya.
Terakhir yang membuat dia senang, Prabowo juga hadir dalam acara itu. Artinya, kata dia, Prabowo bersedia juga dipasangkan menjadi cawapres. “Ini pesan kuat banget. Kalau tidak mau, tentu Prabowo tidak akan datang. Karena mau tidak mau pasti akan dikaitkan dengan gagasan Jokowi-Prabowo,” ujarnya.
Bagaimana tanggapan Gerindra? Politisi Gerindra Desmond J Mahesa mengatakan, kehadiran Prabowo di acara itu untuk menghormati undangan keluarga Aurel yaitu Anang Hermansyah dan Krisdayanti. Kata dia, Prabowo sudah mengenal Anang dan KD sejak dulu.
Apalagi, Anang yang pernah jadi politisi PAN selalu mendukung Prabowo dalam gelaran dua kali pilpres. “Ini membuat Prabowo tidak enak untuk menolak. Apalagi Anang orang baik,” kata Desmond, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Soal omongan Qodari, Desmond mengaku agak sulit menjawabnya. Menurut dia, sebagai seorang pengamat politik yang memiliki lembaga survei, usulan Qodari sah-sah saja. Sebagai seorang politisi, Desmond juga mengucapkan terima kasih atas dukungan kepada Prabowo.
“Namun sebagai seorang sarjana hukum, saya agak susah menjawabnya. Karena ini berkaitan dengan konstitusi. Masa menabrak-nabrak konstitusi,” ungkapnya.
Bagaimana tanggapan PDIP? Politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno berbeda tafsir dengan Qodari. Kata dia, salah satu tafsir yang paling realistis dalam peristiwa perkawinan itu adalah kedua tokoh sadar terhadap pengaruh medsos dan selegram dalam kehidupan modern/kekinian.
Bisa dibayangkan berapa banyak orang akan mengikuti perhelatan tersebut. “Selain itu, dengan menjadi saksi nikah insan milenial, kedua tokoh memberi sinyal bahwa generasi muda adalah generasi yang suaranya semakin menentukan, dan bahkan menjadi penentu masa depan,” kata Hendrawan.
Menurut Hendrawan, mengaitkan Jokowi-Prabowo berpasangan sebagai pasangan Capres dan Cawapres 2024, berarti harus mengamandemen UUD 1945. Dan itu pikiran terlalu jauh. Soalnya, pembatasan masa jabatan dua periode itu merupakan salah satu esensi dan capaian reformasi. [BCG]
]]> .
Acara akad nikah Aurel-Atta yang digelar di Hotel Raffles, Jakarta, kemarin, berlangsung lancar dan meriah. Tetamu yang hadir bukan hanya dari kalangan selebritis. Tapi juga pejabat pemerintah, seperti Presiden Jokowi, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Bukan hanya sebagai tamu, Jokowi dan Prabowo hadir sebagai saksi nikah. Jokowi menjadi saksi dari pihak mempelai pria, sedangkan Prabowo sebagai saksi dari pihak mempelai wanita. Sementara Bambang Soesatyo bertindak sebagai perwakilan keluarga Atta.
Dalam acara yang disiarkan langsung RCTI itu, Atta memang tidak didampingi orangtuanya. Kedua orangtuanya masih di Malaysia dan tak bisa hadir karena masih sakit. YouTuber dengan 26,9 juta subscriber itu, hanya ditemani adiknya, Thariq Halilintar.
Prabowo tiba di tempat acara sekitar pukul 13.15 wib. Eks Danjen Kopassus itu tampil necis dengan stelan jas lengkap warna hitam lengkap dengan peci dan masker warna senada.
Sekitar 10 menit berselang, Jokowi bersama Ibu Iriana datang menyusul. Eks Wali Kota Solo itu juga tampil rapi dengan stelan jas warna hitam lengkap dengan dasi dan peci warna hitam.
Kedatangan keduanya langsung disambut keluarga Aurel dan Atta. Jokowi dan Prabowo kemudian duduk di kursi saksi nikah yang berada di ujung meja. Keduanya saling berhadapan.
Sebelum akad nikah berlangsung, Bambang Soesatyo memberikan sambutan dan wejangan. Prosesi akad nikah yang dipimpin oleh Gus Miftah berjalan lancar.
Atta dan Aurel mengucapkan terima kasih kepada Jokowi dan Prabowo yang hadir dalam acara itu. Ia mengaku memang punya keinginan di acara pernikahannya itu dihadiri orang-orang hebat di Tanah Air.
Atta awalnya tak menyangka Jokowi bisa hadir. Soalnya, surat yang ia kirimkan sedikit terlambat. Begitu juga dengan Prabowo yang menyempatkan hadir ke acara, padahal baru pulang kunjungan kerja ke Rusia.
“Walaupun mendadak, terima kasih banget Pak Jokowi, sama ibu lagi (datang). Pak Prabowo juga terima kasih,” kata Atta. “Kaget banget, tapi alhamdulillah bapak presiden kita bisa datang juga. Pak Prabowo terima kasih sudah datang,” timpal Aurel, gembira.
Sebelum meninggalkan lokasi, Jokowi dan Prabowo memberikan ucapan selamat kepada Aurel dan Atta yang sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Mereka pun sempat foto-foto.
Kekompakan Jokowi dan Prabowo di acara pernikahan Atta-Aurel pun dikait-kaitkan dengan Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengaku senang melihat Jokowi dan Prabowo hadir di acara kawinan tersebut. Menurut dia, kehadiran Jokowi dan Prabowo itu seolah-olah menggambarkan apa yang akan terjadi di Pilpres 2024.
Yang membuatnya lebih senang, dalam acara itu hadir Ketua MPR Bambang Soesatyo yang menjadi tuan rumah dan memberikan sambutan. Kemudian Jokowi-Prabowo kompak mengenakan stelan jas lengkap, melakukan tanda-tangan sebagai saksi. Dan, acara tersebut disiarkan secara langsung di televisi.
“Saya melihat ada dua pernikahan di acara itu. Pertama pernikahan Aurel-Atta, kedua bersatunya Jokowi dan Prabowo,” kata Qodari, saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.
Qodari senang karena gagasannya memasangkan Jokowi-Prabowo di 2024 menemukan visualisasi dan realisasinya secara maksimal di acara tersebut. Qodari yakin kehadiran Jokowi-Prabowo bukan hanya kebetulan semata.
Seorang pejabat menjadi saksi pernikahan itu memang sudah biasa. Seorang menteri jadi saksi juga sudah biasa. Tapi yang menjadi saksi, Jokowi dan Prabowo dalam satu acara, itu sudah luar biasa.
Kenapa misalnya yang hadir bukan Jokowi dan Ma’ruf Amin. Apalagi dua minggu yang lalu, ia sudah mengeluarkan gagasan memasangkan Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2024, yang pasti sudah didengar banyak pihak.
“Saya melihat apa yang saya usulkan memasangkan Jokowi-Prabowo menemukan jalannya. Dan ternyata banyak yang senang juga,” ungkapnya.
Terakhir yang membuat dia senang, Prabowo juga hadir dalam acara itu. Artinya, kata dia, Prabowo bersedia juga dipasangkan menjadi cawapres. “Ini pesan kuat banget. Kalau tidak mau, tentu Prabowo tidak akan datang. Karena mau tidak mau pasti akan dikaitkan dengan gagasan Jokowi-Prabowo,” ujarnya.
Bagaimana tanggapan Gerindra? Politisi Gerindra Desmond J Mahesa mengatakan, kehadiran Prabowo di acara itu untuk menghormati undangan keluarga Aurel yaitu Anang Hermansyah dan Krisdayanti. Kata dia, Prabowo sudah mengenal Anang dan KD sejak dulu.
Apalagi, Anang yang pernah jadi politisi PAN selalu mendukung Prabowo dalam gelaran dua kali pilpres. “Ini membuat Prabowo tidak enak untuk menolak. Apalagi Anang orang baik,” kata Desmond, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Soal omongan Qodari, Desmond mengaku agak sulit menjawabnya. Menurut dia, sebagai seorang pengamat politik yang memiliki lembaga survei, usulan Qodari sah-sah saja. Sebagai seorang politisi, Desmond juga mengucapkan terima kasih atas dukungan kepada Prabowo.
“Namun sebagai seorang sarjana hukum, saya agak susah menjawabnya. Karena ini berkaitan dengan konstitusi. Masa menabrak-nabrak konstitusi,” ungkapnya.
Bagaimana tanggapan PDIP? Politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno berbeda tafsir dengan Qodari. Kata dia, salah satu tafsir yang paling realistis dalam peristiwa perkawinan itu adalah kedua tokoh sadar terhadap pengaruh medsos dan selegram dalam kehidupan modern/kekinian.
Bisa dibayangkan berapa banyak orang akan mengikuti perhelatan tersebut. “Selain itu, dengan menjadi saksi nikah insan milenial, kedua tokoh memberi sinyal bahwa generasi muda adalah generasi yang suaranya semakin menentukan, dan bahkan menjadi penentu masa depan,” kata Hendrawan.
Menurut Hendrawan, mengaitkan Jokowi-Prabowo berpasangan sebagai pasangan Capres dan Cawapres 2024, berarti harus mengamandemen UUD 1945. Dan itu pikiran terlalu jauh. Soalnya, pembatasan masa jabatan dua periode itu merupakan salah satu esensi dan capaian reformasi. [BCG]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .