Dirjen Asia Pasifik: Kondisi Di Afghanistan Tak Seburuk Dugaan Awal .

Direktur Jenderal (Dirjen) Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Abdul Kadir Jailani menyebut, situasi di Afghanistan tidak seburuk dugaan awal. Setelah sepekan pengambilalihan kekuasaan yang dilakukan Taliban, tak terjadi pertumbuhan darah di Afghanistan.

“Semua orang menduga akan terjadi pertumpahan darah apabila Taliban menguasai Kabul,” kata Abdul Kadir Jailani, seperti dikutip Antara, Jumat (20/8).

Hingga saat ini, lanjutnya, belum terjadi baku tembak maupun tindakan yang menghancurkan Kabul secara masif. Meskipun demikian, Abdul Kadir menekankan bahwa bukan berarti situasi di Afghanistan saat ini baik-baik saja. Hanya lebih baik dari perkiraan masyarakat.

Abdul Kadir menambahkan, Taliban berulang kali menegaskan bahwa mereka akan membentuk negara yang inklusif serta menjamin Hak Asasi Manusia (HAM), terutama hak-hak perempuan dan kelompok minoritas. Pernyataan tersebut, bagi Abdul, menunjukkan sinyal positif untuk masa depan Afghanistan.

“Yang menjadi persoalan adalah komitmen yang sampai hari ini kita belum tahu bagaimana realisasinya,” tutur mantan Duta Besar RI untuk Kanada ini.

Abdul melihat, dinamika di lapangan masih terlampau cair untuk mengambil simpulan. Oleh karena itu, salah satu langkah antisipasi yang diambil Indonesia untuk memastikan keamanan warga negaranya adalah dengan melakukan evakuasi.

Keraguan atas komitmen Taliban juga dilatarbelakangi belum terbentuknya pemerintahan yang jelas. Sehingga arah perkembangan stabilitas Afghanistan pun masih berada dalam pemantauan.

“Saat ini kita masih mengharapkan Taliban memenuhi komitmennya. Karena apabila stabilitas dan keamanan di Afghanistan masih terus negatif, tentunya akan berdampak pada Indonesia,” ucapnya.

Dia melanjutkan, Indonesia dengan aktif menjalin komunikasi bersama berbagai pihak yang berada di Afghanistan, baik perwakilan PBB di Afghanistan, Pemerintah Afghanistan, dan pihak lainnya, untuk mendapatkan informasi terkait perkembangan kondisi di Afghanistan. Peran aktif Indonesia dalam menyelesaikan konflik di Afghanistan merupakan wujud komitmen negara dalam menjaga perdamaian dunia. “Kita termasuk salah satu negara yang aktif dalam upaya perdamaian ini,” kata Abdul Kadir. [USU]
]]> .
Direktur Jenderal (Dirjen) Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Abdul Kadir Jailani menyebut, situasi di Afghanistan tidak seburuk dugaan awal. Setelah sepekan pengambilalihan kekuasaan yang dilakukan Taliban, tak terjadi pertumbuhan darah di Afghanistan.
“Semua orang menduga akan terjadi pertumpahan darah apabila Taliban menguasai Kabul,” kata Abdul Kadir Jailani, seperti dikutip Antara, Jumat (20/8).
Hingga saat ini, lanjutnya, belum terjadi baku tembak maupun tindakan yang menghancurkan Kabul secara masif. Meskipun demikian, Abdul Kadir menekankan bahwa bukan berarti situasi di Afghanistan saat ini baik-baik saja. Hanya lebih baik dari perkiraan masyarakat.
Abdul Kadir menambahkan, Taliban berulang kali menegaskan bahwa mereka akan membentuk negara yang inklusif serta menjamin Hak Asasi Manusia (HAM), terutama hak-hak perempuan dan kelompok minoritas. Pernyataan tersebut, bagi Abdul, menunjukkan sinyal positif untuk masa depan Afghanistan.
“Yang menjadi persoalan adalah komitmen yang sampai hari ini kita belum tahu bagaimana realisasinya,” tutur mantan Duta Besar RI untuk Kanada ini.
Abdul melihat, dinamika di lapangan masih terlampau cair untuk mengambil simpulan. Oleh karena itu, salah satu langkah antisipasi yang diambil Indonesia untuk memastikan keamanan warga negaranya adalah dengan melakukan evakuasi.
Keraguan atas komitmen Taliban juga dilatarbelakangi belum terbentuknya pemerintahan yang jelas. Sehingga arah perkembangan stabilitas Afghanistan pun masih berada dalam pemantauan.
“Saat ini kita masih mengharapkan Taliban memenuhi komitmennya. Karena apabila stabilitas dan keamanan di Afghanistan masih terus negatif, tentunya akan berdampak pada Indonesia,” ucapnya.
Dia melanjutkan, Indonesia dengan aktif menjalin komunikasi bersama berbagai pihak yang berada di Afghanistan, baik perwakilan PBB di Afghanistan, Pemerintah Afghanistan, dan pihak lainnya, untuk mendapatkan informasi terkait perkembangan kondisi di Afghanistan. Peran aktif Indonesia dalam menyelesaikan konflik di Afghanistan merupakan wujud komitmen negara dalam menjaga perdamaian dunia. “Kita termasuk salah satu negara yang aktif dalam upaya perdamaian ini,” kata Abdul Kadir. [USU]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories