Diresmikan Jokowi Besok, Menhub Cek Gedung Terminal Bandara Kuabang .

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau Bandara Kuabang, di Desa Jati, Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Selasa Selasa (23/3). Rabu (24/3), gedung terminal penumpang bandara tersebut akan diresmikan Presiden Jokowi. BKS, sapaan akrab Budi Karya Sumadi, datang dengan didampingi Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto.

“Saya datang hari ini untuk mengecek langsung gedung terminal penumpang baru, yang rencananya akan diresmikan Bapak Presiden Joko Widodo hari Rabu besok. Alhamdulillah, persiapan hari ini berjalan baik. Terima kasih kepada Pemprov, Pemkab, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten, dan unsur terkait lainnya yang telah bekerja sama dengan baik dalam penyediaan lahan dan kelancaran pembangunan bandara ini,” kata BKS, seperti keterangan yang diterima RM.id, Selasa (23/3).

Tak lupa, BKS juga mengucapkan terima kasih ke Novie Riyanto yang sudah mempersiapkan peresmian tersebut dengan baik. “Tadi saya cek bandaranya baik sekali. Bahkan di luar ekspektasi saya. Bangunannya modern, indah sekali,” pujinya.

BKS mengungkapkan, selain penerbangan carter, mulai pekan depan akan ada penerbangan komersil dari dan ke Kuabang-Manado. Dia berharap, penerbangan komersil itu bisa meningkat menjadi dua kali seminggu pada bulan depan. “Saya telah meminta Pak Dirjen Perhubungan Udara untuk berkoordinasi dengan maskapai, untuk mengadakan penerbangan reguler dari Manado ke sini 1 kali seminggu,” tuturnya.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Ditjen Perhubungan Udara telah menyelesaikan pengembangan gedung terminal penumpang Bandara Kuabang, menyesuaikan dengan kemampuan sisi udara yang telah memiliki runway sepanjang 2.400 m x 30 m. Sebagai pendukung aksesibilitas transportasi Ibu kota provinsi, sudah selayaknya Bandara Kuabang didarati pesawat jenis narrow body.

Saat ini, terminal penumpang Bandara Kuabang, yang dibangun melalui APBN sekitar Rp 50,82 miliar, memiliki luas 3.500 meter persegi, yang dapat menampung hingga 160.000 penumpang per tahun. Bandara ini juga memiliki landasan hubung (taxiway) 100 m x 23 m dan landasan parkir (apron) 157 m x 72 m, yang mampu menampung sebanyak 3 pesawat jenis ATR dan 1 pesawat boeing.

Bandara Kuabang difungsikan sebagai alternatif dari Bandara Sultan Babullah di Ternate yang berlokasi dekat dengan daerah Sofifi sebagai Ibu Kota Provinsi Maluku Utara. Lokasi Bandara Sultan Babullah Ternate yang berdekatan dengan Gunung Gamalama dan Gunung Dukono yang sangat aktif, sering mengalami gangguan operasional akibat terjadinya letusan kedua gunung tersebut. Posisi Bandara Kuabang yang berjarak 85 kilometer dari Sofifi dinilai sangat strategis dan tidak terdampak letusan kedua gunung tersebut, sehingga Kemenhub menilai bandara ini layak untuk dikembangkan.

Bandara Kuabang merupakan salah satu pintu masuk melalui udara di Kabupaten Halmahera Utara. Keberadaan bandara ini sangat penting untuk membuka aksesibilitas dan konektivitas dari dan ke Kabupaten Halmahera Utara yang memiliki sejumlah destinasi wisata alam dan bahari andalan, di antaranya Pantai Luari, Taman Laut Tupu-Tupu, Taman Laut Tagalaya, Taman Laut Pawole, Laguna Tagalaya, Pulau Kakara, Pulau Bobale, Pulau-pulau kecil Loloda, dan Pantai Panamboang.

Selain itu, bandara ini juga berpotensi melayani orang dan barang, untuk mendukung operasional pertambangan emas yang ada di daerah Gosowong, Halmahera Utara, yang dikelola oleh perusahaan pertambangan nasional PT Nusa Halmahera Minerals. Kemenhub terus berkomitmen melakukan pembangunan dan pengembangan bandara, khususnya di wilayah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP), seperti di Maluku Utara, dalam rangka mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah tersebut. [USU]

]]> .
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau Bandara Kuabang, di Desa Jati, Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Selasa Selasa (23/3). Rabu (24/3), gedung terminal penumpang bandara tersebut akan diresmikan Presiden Jokowi. BKS, sapaan akrab Budi Karya Sumadi, datang dengan didampingi Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto.

“Saya datang hari ini untuk mengecek langsung gedung terminal penumpang baru, yang rencananya akan diresmikan Bapak Presiden Joko Widodo hari Rabu besok. Alhamdulillah, persiapan hari ini berjalan baik. Terima kasih kepada Pemprov, Pemkab, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten, dan unsur terkait lainnya yang telah bekerja sama dengan baik dalam penyediaan lahan dan kelancaran pembangunan bandara ini,” kata BKS, seperti keterangan yang diterima RM.id, Selasa (23/3).

Tak lupa, BKS juga mengucapkan terima kasih ke Novie Riyanto yang sudah mempersiapkan peresmian tersebut dengan baik. “Tadi saya cek bandaranya baik sekali. Bahkan di luar ekspektasi saya. Bangunannya modern, indah sekali,” pujinya.

BKS mengungkapkan, selain penerbangan carter, mulai pekan depan akan ada penerbangan komersil dari dan ke Kuabang-Manado. Dia berharap, penerbangan komersil itu bisa meningkat menjadi dua kali seminggu pada bulan depan. “Saya telah meminta Pak Dirjen Perhubungan Udara untuk berkoordinasi dengan maskapai, untuk mengadakan penerbangan reguler dari Manado ke sini 1 kali seminggu,” tuturnya.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Ditjen Perhubungan Udara telah menyelesaikan pengembangan gedung terminal penumpang Bandara Kuabang, menyesuaikan dengan kemampuan sisi udara yang telah memiliki runway sepanjang 2.400 m x 30 m. Sebagai pendukung aksesibilitas transportasi Ibu kota provinsi, sudah selayaknya Bandara Kuabang didarati pesawat jenis narrow body.

Saat ini, terminal penumpang Bandara Kuabang, yang dibangun melalui APBN sekitar Rp 50,82 miliar, memiliki luas 3.500 meter persegi, yang dapat menampung hingga 160.000 penumpang per tahun. Bandara ini juga memiliki landasan hubung (taxiway) 100 m x 23 m dan landasan parkir (apron) 157 m x 72 m, yang mampu menampung sebanyak 3 pesawat jenis ATR dan 1 pesawat boeing.

Bandara Kuabang difungsikan sebagai alternatif dari Bandara Sultan Babullah di Ternate yang berlokasi dekat dengan daerah Sofifi sebagai Ibu Kota Provinsi Maluku Utara. Lokasi Bandara Sultan Babullah Ternate yang berdekatan dengan Gunung Gamalama dan Gunung Dukono yang sangat aktif, sering mengalami gangguan operasional akibat terjadinya letusan kedua gunung tersebut. Posisi Bandara Kuabang yang berjarak 85 kilometer dari Sofifi dinilai sangat strategis dan tidak terdampak letusan kedua gunung tersebut, sehingga Kemenhub menilai bandara ini layak untuk dikembangkan.

Bandara Kuabang merupakan salah satu pintu masuk melalui udara di Kabupaten Halmahera Utara. Keberadaan bandara ini sangat penting untuk membuka aksesibilitas dan konektivitas dari dan ke Kabupaten Halmahera Utara yang memiliki sejumlah destinasi wisata alam dan bahari andalan, di antaranya Pantai Luari, Taman Laut Tupu-Tupu, Taman Laut Tagalaya, Taman Laut Pawole, Laguna Tagalaya, Pulau Kakara, Pulau Bobale, Pulau-pulau kecil Loloda, dan Pantai Panamboang.

Selain itu, bandara ini juga berpotensi melayani orang dan barang, untuk mendukung operasional pertambangan emas yang ada di daerah Gosowong, Halmahera Utara, yang dikelola oleh perusahaan pertambangan nasional PT Nusa Halmahera Minerals. Kemenhub terus berkomitmen melakukan pembangunan dan pengembangan bandara, khususnya di wilayah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP), seperti di Maluku Utara, dalam rangka mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah tersebut. [USU]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories