Didukung Ormas Islam, Kanwil Kemenag Sulsel Matangkan Gerakan Sejuta Koin Wakaf .
Pimpinan organisasi Islam mendukung Gerakan Sejuta Koin Wakaf (GSKW) yang digagas oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel)
Gerakan ini untuk menggali potensi wakaf yang sangat sederhana untuk ditasarrufkan kepada pembangunan dan pengembangan madrasah dan pondok pesantren di Sulsel.
“Targetnya, membantu madrasah dan pesantren yang masih tertinggal, di daerah terpencil dan memperihatinkan. Ini menjadi target prioritas untuk tahap pertama,” kata Kepala kantor wilayah (Kakanwil) Kemenag Sulsel, Khaeroni saat menerima sejumlah pimpinan ormas Islam di Kanwil Kemenag Sulsel, Makassar, Kamis (11/02).
Menurut Khaeroni, gagasan ini tidak ujug-ujug dibuat, tapi sudah melalui pendataan dan penelitian menyeluruh dari segenap penjuru Sulsel dan dari berbagai aspek.
Hasil kajiannya juga sudah dipresentasikan kepada pimpinan di Kemenag pusat, Gubernur, Ketua DPRD, bahkan sejumlah Kepala Daerah di Sulsel.
“Pada dasarnya mereka semua setuju dan respek dengan gerakan koin wakaf,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, dari hasil penelitian dan pendataan, telah lahir ide untuk membangun empat tipologi madrasah.
Yakni, Madrasah Alam di Soppeng, Madrasah Anak Pulau di Kepulauan Selayar, Madrasah Luar Biasa di Kab. Gowa, dan Madrasah Bahasa di Kota Makassar atau di Kab. Maros.
Konsepnya, adalah madrasah satu atap, dari Raudhatul Atfal (RA), Madrasah Ibtidaiyyah, Madrasah Tsanawiyah, sampai Madrasah Aliyah, serta berkonsep boarding school.
Para pimpinan ormas pun mendukung ide Kakanwil. Mereka berharap prosesnya bisa disinergikan dengan semua ormas Islam.
“Karena yang dikelola adalah wakaf dari umat atau publik, maka transparansi wajib dilakukan, agar gerakan ini mendapatkan kepercayaan publik,” ucap Ketua MUI yang diamini oleh para Pimpinan Ormas Islam.
Didukung pimpinan ormas, Kakanwil mengaku senang dan mendapatkan supplay energi tambahan. Dia berharap doa restu para alim ulama agar gerakan ini bisa dilaksanakan dengan maksimal, meskipun di tahap awal ini baru dimulai di lingkungan Kementerian Agama Sulsel.
“Sinergitas dan support dari pihak luar akan sangat membantu akselerasi gagasan ini, kami haturkan terima kasih kami,” tandasnya. [FIK]
]]> .
Pimpinan organisasi Islam mendukung Gerakan Sejuta Koin Wakaf (GSKW) yang digagas oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel)
Gerakan ini untuk menggali potensi wakaf yang sangat sederhana untuk ditasarrufkan kepada pembangunan dan pengembangan madrasah dan pondok pesantren di Sulsel.
“Targetnya, membantu madrasah dan pesantren yang masih tertinggal, di daerah terpencil dan memperihatinkan. Ini menjadi target prioritas untuk tahap pertama,” kata Kepala kantor wilayah (Kakanwil) Kemenag Sulsel, Khaeroni saat menerima sejumlah pimpinan ormas Islam di Kanwil Kemenag Sulsel, Makassar, Kamis (11/02).
Menurut Khaeroni, gagasan ini tidak ujug-ujug dibuat, tapi sudah melalui pendataan dan penelitian menyeluruh dari segenap penjuru Sulsel dan dari berbagai aspek.
Hasil kajiannya juga sudah dipresentasikan kepada pimpinan di Kemenag pusat, Gubernur, Ketua DPRD, bahkan sejumlah Kepala Daerah di Sulsel.
“Pada dasarnya mereka semua setuju dan respek dengan gerakan koin wakaf,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, dari hasil penelitian dan pendataan, telah lahir ide untuk membangun empat tipologi madrasah.
Yakni, Madrasah Alam di Soppeng, Madrasah Anak Pulau di Kepulauan Selayar, Madrasah Luar Biasa di Kab. Gowa, dan Madrasah Bahasa di Kota Makassar atau di Kab. Maros.
Konsepnya, adalah madrasah satu atap, dari Raudhatul Atfal (RA), Madrasah Ibtidaiyyah, Madrasah Tsanawiyah, sampai Madrasah Aliyah, serta berkonsep boarding school.
Para pimpinan ormas pun mendukung ide Kakanwil. Mereka berharap prosesnya bisa disinergikan dengan semua ormas Islam.
“Karena yang dikelola adalah wakaf dari umat atau publik, maka transparansi wajib dilakukan, agar gerakan ini mendapatkan kepercayaan publik,” ucap Ketua MUI yang diamini oleh para Pimpinan Ormas Islam.
Didukung pimpinan ormas, Kakanwil mengaku senang dan mendapatkan supplay energi tambahan. Dia berharap doa restu para alim ulama agar gerakan ini bisa dilaksanakan dengan maksimal, meskipun di tahap awal ini baru dimulai di lingkungan Kementerian Agama Sulsel.
“Sinergitas dan support dari pihak luar akan sangat membantu akselerasi gagasan ini, kami haturkan terima kasih kami,” tandasnya. [FIK]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .