Dibuka Stagnan, Rupiah Butuh Suntikan Vitamin

Pagi ini nilai tukar rupiah stagnan alias tak bergerak di posisi Rp 13.972 per dolar AS jika dibandingkan Kamis (11/2) lalu. Rupiah pun butuh vitamin biar makin joss.

Beberapa mata uang Asia terhadap dolar hari ini terpantau bergerak bervariasi. Seperti won Korea Selatan melemah 0,11 persen, yen Jepang minus 0,07 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,04 persen. Namun dolar Singapura menguat 0,08 persen dan baht Thailand naik 0,05 persen.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak stabil di 90,426. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,18 persen ke level Rp 16.933, terhadap dolar Australia juga naik 0,17 persen ke level Rp 10.845, dan terhadap yuan China menguat 0,05 persen ke level Rp 2.177. 

Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaib mengatakan, terdapat sejumlah sentimen internal dan eksternal yang membuat nilai tukar rupiah bisa bertahan di bawah level psikologis Rp 14 ribu.

Ia bilang, Bank Indonesia (BI) dalam pertemuan pekan ini kemungkinan akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3,5 persen. Penurunan suku bunga diperkirakan bakal terjadi untuk menggenjot daya beli sehingga mendongkrak laju perekonomian.

Untuk diketahui, Januari 2021 inflasi hanya mencapai 0,26 persen dan 1,55 persen secara tahunan. Pada Februari 2021, inflasi diperkirakan sebesar 0,01 persen dan 1,25 persen secara tahunan.

“Jika BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3,5 persen itu sangat di mungkinkan karena pertumbuhan ekonomi perlu ada pendorong yang pasti,” ujarnya dalam riset, Senin (15/2).

Di sisi lain, hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) akan melansir neraca perdagangan Indonesia periode Januari 2021.  Neraca perdagangan pada Januari 2021 diperkirakan bakal surplus. Kendati begitu, realisasinya diyakini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

“Hari ini perdagangan mata uang rupiah masih berfluktuatif, tapi bisa saja ditutup menguat tipis di rentang Rp 13.950-13.990,” tandasnya. [DWI]

]]> Pagi ini nilai tukar rupiah stagnan alias tak bergerak di posisi Rp 13.972 per dolar AS jika dibandingkan Kamis (11/2) lalu. Rupiah pun butuh vitamin biar makin joss.

Beberapa mata uang Asia terhadap dolar hari ini terpantau bergerak bervariasi. Seperti won Korea Selatan melemah 0,11 persen, yen Jepang minus 0,07 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,04 persen. Namun dolar Singapura menguat 0,08 persen dan baht Thailand naik 0,05 persen.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak stabil di 90,426. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,18 persen ke level Rp 16.933, terhadap dolar Australia juga naik 0,17 persen ke level Rp 10.845, dan terhadap yuan China menguat 0,05 persen ke level Rp 2.177. 

Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaib mengatakan, terdapat sejumlah sentimen internal dan eksternal yang membuat nilai tukar rupiah bisa bertahan di bawah level psikologis Rp 14 ribu.

Ia bilang, Bank Indonesia (BI) dalam pertemuan pekan ini kemungkinan akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3,5 persen. Penurunan suku bunga diperkirakan bakal terjadi untuk menggenjot daya beli sehingga mendongkrak laju perekonomian.

Untuk diketahui, Januari 2021 inflasi hanya mencapai 0,26 persen dan 1,55 persen secara tahunan. Pada Februari 2021, inflasi diperkirakan sebesar 0,01 persen dan 1,25 persen secara tahunan.

“Jika BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3,5 persen itu sangat di mungkinkan karena pertumbuhan ekonomi perlu ada pendorong yang pasti,” ujarnya dalam riset, Senin (15/2).

Di sisi lain, hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) akan melansir neraca perdagangan Indonesia periode Januari 2021.  Neraca perdagangan pada Januari 2021 diperkirakan bakal surplus. Kendati begitu, realisasinya diyakini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

“Hari ini perdagangan mata uang rupiah masih berfluktuatif, tapi bisa saja ditutup menguat tipis di rentang Rp 13.950-13.990,” tandasnya. [DWI]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories