
Dibantu TNI, PUPR Bangun Enam Jembatan Di NTT Dan NTB
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) bekerjasama dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun enam jembatan yang rusak pasca bencana banjir bandang yang menerjang wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan ada enam jembatan yang sudah dibangun di NTT dan NTB. Adapun jembatan di NTB, yaitu Jembatan Woro sepanjang 7m, Jembatan Rade sepanjang 20m dan Jembatan Campa sepanjang 10m.
Sedangkan di NTT, yaitu Jembatan Waiburak sepanjang 14,5m, Jembatan Riangmuko sepanjang 8,5m dan Jembatan Saisona sepanjang 8,5m.
“Sampai Minggu (18/4), total ada enam jembatan yang sudah dibangun di NTB dan NTT. Progres jembatan baru mulai 20 persen hingga 100 persen rampung,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr Raditya Jati dikutip Senin (19/4).
Ia mengatakan, perbaikan jembatan ini menggunakan konsep Jembatan Bailey dan Jembatan Acrow Panel. Jembatan Bailey merupakan jembatan rangka baja pra-fabrikasi yang bersifat portabel, sedangkan Jembatan Acrow Panel merupakan pengembangan dari Jembatan Bailey dengan daya dukung besar dan pemasangan yang praktis.
Adapun, pemasangan enam jembatan sambil menunggu pembangunan jembatan permanen, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari serta mendukung konektivitas masyarakat.
“Jembatan ini mampu menampung berat beban sebesar 10 ton serta dapat membantu masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari serta mendukung konektivitas masyarakat,”jelasnya.
Pemerintah juga berharap masyarakat untuk segera melaporkan kepada pemerintah daerah apabila ada informasi mengenai titik lokasi jembatan yang belum terdata. [MFA]
]]> Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) bekerjasama dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun enam jembatan yang rusak pasca bencana banjir bandang yang menerjang wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan ada enam jembatan yang sudah dibangun di NTT dan NTB. Adapun jembatan di NTB, yaitu Jembatan Woro sepanjang 7m, Jembatan Rade sepanjang 20m dan Jembatan Campa sepanjang 10m.
Sedangkan di NTT, yaitu Jembatan Waiburak sepanjang 14,5m, Jembatan Riangmuko sepanjang 8,5m dan Jembatan Saisona sepanjang 8,5m.
“Sampai Minggu (18/4), total ada enam jembatan yang sudah dibangun di NTB dan NTT. Progres jembatan baru mulai 20 persen hingga 100 persen rampung,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr Raditya Jati dikutip Senin (19/4).
Ia mengatakan, perbaikan jembatan ini menggunakan konsep Jembatan Bailey dan Jembatan Acrow Panel. Jembatan Bailey merupakan jembatan rangka baja pra-fabrikasi yang bersifat portabel, sedangkan Jembatan Acrow Panel merupakan pengembangan dari Jembatan Bailey dengan daya dukung besar dan pemasangan yang praktis.
Adapun, pemasangan enam jembatan sambil menunggu pembangunan jembatan permanen, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari serta mendukung konektivitas masyarakat.
“Jembatan ini mampu menampung berat beban sebesar 10 ton serta dapat membantu masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari serta mendukung konektivitas masyarakat,”jelasnya.
Pemerintah juga berharap masyarakat untuk segera melaporkan kepada pemerintah daerah apabila ada informasi mengenai titik lokasi jembatan yang belum terdata. [MFA]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .