
Data Tenaga Kerja AS Kerek Rupiah .
Awal pekan, nilai tukar rupiah dibuka menguat. Rupiah menguat 0,21 persen ke level Rp 14 ribu per dolar AS dibanding Rp 14.030 per dolar AS pada Jumat (5/2).
Menguatnya rupiah juga dialami beberapa mata uang Asia lainnya. Dolar Singapura naik 0,04 persen, peso Filipina naik 0,06 persen, yuan China menguat 0,11 persen, ringgit Malaysia naik 0,18 persen, dan won Korea Selatan 0,43 persen.
Indeks dolar AS terhadap greenback mengalami kenaikan 0,06 persen ke level 91,096. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat cukup tinggi 0,93 di level Rp 16.855, terhadap dolar Australia menguat 0,85 persen ke level Rp 10.746, dan terhadap yuan China menguat 0,73 persen ke level Rp 2.170.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo, Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah didorong oleh sejumlah rilis ekonomi AS yang melemahkan mata uang negeri Paman Sam. Data tenaga kerja AS, non-farm payrolls Januari dirilis di bawah ekspektasi pasar telah mendorong pelemahan dolar AS.
“Data tenaga kerja yang pesimis ini menurunkan ekspektasi pemulihan ekonomi yang lebih cepat di AS,” kata Ariston di Jakarta, Senin (8/2).
Menurutnya, memburuknya data ekonomi AS memicu percepatan paket stimulus fiskal senilai 1,9 triliun dolar AS untuk pemulihan ekonomi AS. Ekspektasi ini bisa meningkatkan minat pasar terhadap aset berisiko hari ini.
“Rupiah diperkirakan sepanjang hari ini menguat di kisaran Rp 13.980 sampai Rp 14.080 per dolar AS,” tandasnya. [DWI]
]]> .
Awal pekan, nilai tukar rupiah dibuka menguat. Rupiah menguat 0,21 persen ke level Rp 14 ribu per dolar AS dibanding Rp 14.030 per dolar AS pada Jumat (5/2).
Menguatnya rupiah juga dialami beberapa mata uang Asia lainnya. Dolar Singapura naik 0,04 persen, peso Filipina naik 0,06 persen, yuan China menguat 0,11 persen, ringgit Malaysia naik 0,18 persen, dan won Korea Selatan 0,43 persen.
Indeks dolar AS terhadap greenback mengalami kenaikan 0,06 persen ke level 91,096. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat cukup tinggi 0,93 di level Rp 16.855, terhadap dolar Australia menguat 0,85 persen ke level Rp 10.746, dan terhadap yuan China menguat 0,73 persen ke level Rp 2.170.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo, Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah didorong oleh sejumlah rilis ekonomi AS yang melemahkan mata uang negeri Paman Sam. Data tenaga kerja AS, non-farm payrolls Januari dirilis di bawah ekspektasi pasar telah mendorong pelemahan dolar AS.
“Data tenaga kerja yang pesimis ini menurunkan ekspektasi pemulihan ekonomi yang lebih cepat di AS,” kata Ariston di Jakarta, Senin (8/2).
Menurutnya, memburuknya data ekonomi AS memicu percepatan paket stimulus fiskal senilai 1,9 triliun dolar AS untuk pemulihan ekonomi AS. Ekspektasi ini bisa meningkatkan minat pasar terhadap aset berisiko hari ini.
“Rupiah diperkirakan sepanjang hari ini menguat di kisaran Rp 13.980 sampai Rp 14.080 per dolar AS,” tandasnya. [DWI]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .