Curhat Pemain Garuda Select 3: Dari Pelatih Favorit Sampai Atur Keuangan

Para pemain Garuda Select Jilid Ketiga, sudah beberapa bulan berada di Inggris, mereka pun mengungkapkan siapa pelatih favorit pilihannya masing-masing, dan juga bagaimana cara mereka belajar kemandirian saat berada di negeri Ratu Elizabeth II itu.

Adre Arido, Noval Junior Iskandar, dan I Putu Dipa Yogi Arta memiliki pilihannya masing-masing. “Kalau favorit saya Coach Dennis Wise dan Coach Danny Holmes karena mereka berdua asyik orangnya baik saat di lapangan maupun di luar lapangan,” kata Adre Arido, Jumat (26/2).

Kalau pilihan dari Noval Junior Iskandar, sama seperti pemain asal Tanzania, Afrika, Shabani Mbwana Kingazi. “Sama seperti kata Shabani, semua pelatih sangat membantu saya untuk bisa menjadi lebih baik di semua aspek,” katanya.

Di luar lapangan pelatih Garuda Select sangat bersahabat kepada pemain. Mereka bahkan tak ragu belajar Bahasa Indonesia untuk membuat hubungan dengan pemain semakin akrab. “Coach Jake paling bersahabat dan bisa menguasai beberapa kata dalam Bahasa Indonesia. Dia bisa berhitung serta bicara bagus sekali dan ‘mantap’.

Selain itu, Coach Jake saya ajari lagu ‘Cuma Saya’ dari M.A.C dan dia bisa ikut bernyanyi,” cerita I Putu Dipa Yogi Arta.

 

“Kalau menurut saya Coach Danny sangat lucu dan dia juga sudah bisa beberapa kata dalam Bahasa Indonesia seperti ‘ayo kumpul’ dan ‘bagi bola’,” jelas Noval, Jumat (26/2).

Berada jauh dari keluarga dan orang-orang terdekat di usia muda tentu tidak mudah. Ditambah lagi, segala kebutuhan pribadi mulai dari mengatur keuangan, membeli kebutuhan sehari-hari, hingga mencuci pakaian juga harus dilakukan sendiri.

Maka dari itu, pelatih, mungkin menjadi sosok pengganti dari orangtua mereka yang juga secara tidak langsung, menjadi keluarga baru bagi para pemain Garuda Select.

Setidaknya itulah gambaran dari apa yang harus dilakukan para pemain Garuda Select di luar waktu latihan dan pertandingan. Beberapa pemain pun menceritakan pengalaman mereka hidup jauh dari keluarga dan harus mengurus semuanya sendiri.

“Untuk saya pribadi pastinya ini adalah hal yang baru. Apalagi harus jauh dari orangtua, semuanya harus diurus sendiri. Belum lagi ketika kondisi badan drop karena lelah, saya jadi kadang sedih dan teringat rumah. Tetapi semua harus tetap dijalani dengan semangat,” kata penjaga gawang Garuda Select, Adre Arido.

Bagi Faqih Maulana, berada jauh dari rumah dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri bukan hal baru baginya. Ia mengakui pernah melakukan hal yang sama dengan klub di Indonesia. Hanya saja kali ini, perbedaannya dari segi geografis.

“Tantangannya mungkin hanya bagaimana mengatur keuangan karena di usia seperti saya tentu banyak keinginan yang harus diatur. Kalau soal tinggal jauh dari rumah, sudah agak terbiasa karena dulu pernah delapan bulan tingal di mess jadi agak terbiasa mencuci sendiri dan sebagainya,” katanya.

Selain pentingnya melatih kemandirian dalam kegiatan sehari-hari, para pemain juga bisa belajar untuk bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan belajar sebagai individu yang mempunyai kedisiplinan,” ujar Faqih. [WUR]

]]> Para pemain Garuda Select Jilid Ketiga, sudah beberapa bulan berada di Inggris, mereka pun mengungkapkan siapa pelatih favorit pilihannya masing-masing, dan juga bagaimana cara mereka belajar kemandirian saat berada di negeri Ratu Elizabeth II itu.

Adre Arido, Noval Junior Iskandar, dan I Putu Dipa Yogi Arta memiliki pilihannya masing-masing. “Kalau favorit saya Coach Dennis Wise dan Coach Danny Holmes karena mereka berdua asyik orangnya baik saat di lapangan maupun di luar lapangan,” kata Adre Arido, Jumat (26/2).

Kalau pilihan dari Noval Junior Iskandar, sama seperti pemain asal Tanzania, Afrika, Shabani Mbwana Kingazi. “Sama seperti kata Shabani, semua pelatih sangat membantu saya untuk bisa menjadi lebih baik di semua aspek,” katanya.

Di luar lapangan pelatih Garuda Select sangat bersahabat kepada pemain. Mereka bahkan tak ragu belajar Bahasa Indonesia untuk membuat hubungan dengan pemain semakin akrab. “Coach Jake paling bersahabat dan bisa menguasai beberapa kata dalam Bahasa Indonesia. Dia bisa berhitung serta bicara bagus sekali dan ‘mantap’.

Selain itu, Coach Jake saya ajari lagu ‘Cuma Saya’ dari M.A.C dan dia bisa ikut bernyanyi,” cerita I Putu Dipa Yogi Arta.

 

“Kalau menurut saya Coach Danny sangat lucu dan dia juga sudah bisa beberapa kata dalam Bahasa Indonesia seperti ‘ayo kumpul’ dan ‘bagi bola’,” jelas Noval, Jumat (26/2).

Berada jauh dari keluarga dan orang-orang terdekat di usia muda tentu tidak mudah. Ditambah lagi, segala kebutuhan pribadi mulai dari mengatur keuangan, membeli kebutuhan sehari-hari, hingga mencuci pakaian juga harus dilakukan sendiri.

Maka dari itu, pelatih, mungkin menjadi sosok pengganti dari orangtua mereka yang juga secara tidak langsung, menjadi keluarga baru bagi para pemain Garuda Select.

Setidaknya itulah gambaran dari apa yang harus dilakukan para pemain Garuda Select di luar waktu latihan dan pertandingan. Beberapa pemain pun menceritakan pengalaman mereka hidup jauh dari keluarga dan harus mengurus semuanya sendiri.

“Untuk saya pribadi pastinya ini adalah hal yang baru. Apalagi harus jauh dari orangtua, semuanya harus diurus sendiri. Belum lagi ketika kondisi badan drop karena lelah, saya jadi kadang sedih dan teringat rumah. Tetapi semua harus tetap dijalani dengan semangat,” kata penjaga gawang Garuda Select, Adre Arido.

Bagi Faqih Maulana, berada jauh dari rumah dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri bukan hal baru baginya. Ia mengakui pernah melakukan hal yang sama dengan klub di Indonesia. Hanya saja kali ini, perbedaannya dari segi geografis.

“Tantangannya mungkin hanya bagaimana mengatur keuangan karena di usia seperti saya tentu banyak keinginan yang harus diatur. Kalau soal tinggal jauh dari rumah, sudah agak terbiasa karena dulu pernah delapan bulan tingal di mess jadi agak terbiasa mencuci sendiri dan sebagainya,” katanya.

Selain pentingnya melatih kemandirian dalam kegiatan sehari-hari, para pemain juga bisa belajar untuk bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan belajar sebagai individu yang mempunyai kedisiplinan,” ujar Faqih. [WUR]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories