
Cuma Bisa Kantongi Rp 2 Triliun Laba CIMB Niaga Nyungsep Tergerus Pandemi
Selama 2020, PT Bank CIMB Niaga Tbk bersama entitas anak usahanya hanya mencatat raihan laba Rp 2,01 triliun. Di mana angka tersebut turun dari laba periode 2019 sebesar Rp 3,9 triliun. Pandemi Covid-19 menjadi tantangan berat perbankan di tahun lalu.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan, tahun lalu merupakan tahun yang menantang dalam sejarah CIMB Niaga. “Tidak ada yang lebih penting pada 2020 dibandingkan kelangsungan usaha perseroan,” ucap Tigor dalam keterangan resminya, Jumat (19/2).
Langkah tersebut diakui Tigor, diwujudkan dengan memprioritaskan kesejahteraan karyawan, membantu nasabah agar usaha mereka dapat terus berjalan dan kebutuhan finansial tetap terpenuhi. Serta turut mendukung program Pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional.
Sementara total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 207,5 triliun, dengan rasio CASA sebesar 59,62 persen. Adapun Giro dan Tabungan mengalami pertumbuhan, masing-masing sebesar 14,1 persen year on year (yoy) dan 14,4 persen (yoy). Hal ini sejalan dengan komitmen Bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience.
Dari jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp 174,8 triliun, utamanya dikontribusikan oleh bisnis Consumer Banking yang tumbuh 1,7 persen. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 5,9 persen, sementara Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 4,5 persen.
“Dalam situasi pandemi Covid-19, kami bersyukur dianugerahi sebagai ‘The Most Helpful Bank during Covid-19 in Indonesia dari The Asian Banker. Penghargaan ini menunjukkan komitmen kami untuk senantiasa mendukung dan membantu nasabah dalam menghadapi pandemi,” kata Tigor.
Di segmen perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia. Dengan total pembiayaan mencapai Rp 31,9 triliun dan DPK sebesar Rp 29,8 triliun per 31 Desember 2020.
Selain itu, lanjut Tigor, pihaknya tetap fokus mengembangkan bisnis bank dengan menyediakan layanan perbankan terbaik bagi nasabah, mengerahkan sumber daya manusia yang andal, dan memanfaatkan teknologi digital agar perusahaan dapat beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan usaha.
“Lebih dari 65 tahun CIMB Niaga telah melayani masyarakat. Dan kami berkomitmen untuk terus menghadirkan produk serta layanan perbankan yang prima bagi nasabah, melalui penyempurnaan dan inovasi tanpa henti,” tandasnya. [DWI]
]]> Selama 2020, PT Bank CIMB Niaga Tbk bersama entitas anak usahanya hanya mencatat raihan laba Rp 2,01 triliun. Di mana angka tersebut turun dari laba periode 2019 sebesar Rp 3,9 triliun. Pandemi Covid-19 menjadi tantangan berat perbankan di tahun lalu.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan, tahun lalu merupakan tahun yang menantang dalam sejarah CIMB Niaga. “Tidak ada yang lebih penting pada 2020 dibandingkan kelangsungan usaha perseroan,” ucap Tigor dalam keterangan resminya, Jumat (19/2).
Langkah tersebut diakui Tigor, diwujudkan dengan memprioritaskan kesejahteraan karyawan, membantu nasabah agar usaha mereka dapat terus berjalan dan kebutuhan finansial tetap terpenuhi. Serta turut mendukung program Pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional.
Sementara total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 207,5 triliun, dengan rasio CASA sebesar 59,62 persen. Adapun Giro dan Tabungan mengalami pertumbuhan, masing-masing sebesar 14,1 persen year on year (yoy) dan 14,4 persen (yoy). Hal ini sejalan dengan komitmen Bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience.
Dari jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp 174,8 triliun, utamanya dikontribusikan oleh bisnis Consumer Banking yang tumbuh 1,7 persen. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 5,9 persen, sementara Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 4,5 persen.
“Dalam situasi pandemi Covid-19, kami bersyukur dianugerahi sebagai ‘The Most Helpful Bank during Covid-19 in Indonesia dari The Asian Banker. Penghargaan ini menunjukkan komitmen kami untuk senantiasa mendukung dan membantu nasabah dalam menghadapi pandemi,” kata Tigor.
Di segmen perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia. Dengan total pembiayaan mencapai Rp 31,9 triliun dan DPK sebesar Rp 29,8 triliun per 31 Desember 2020.
Selain itu, lanjut Tigor, pihaknya tetap fokus mengembangkan bisnis bank dengan menyediakan layanan perbankan terbaik bagi nasabah, mengerahkan sumber daya manusia yang andal, dan memanfaatkan teknologi digital agar perusahaan dapat beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan usaha.
“Lebih dari 65 tahun CIMB Niaga telah melayani masyarakat. Dan kami berkomitmen untuk terus menghadirkan produk serta layanan perbankan yang prima bagi nasabah, melalui penyempurnaan dan inovasi tanpa henti,” tandasnya. [DWI]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .