
CIMB Niaga Auto Finance Capai Kelolaan Aset Hingga Rp 5,6 Triliun Di Kuartal I-2021
Meski di tengah pandemi Covid-19, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mampu mencatat aset kelolaan yang tumbuh 13 persen yoy menjadi Rp 5,6 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5 triliun.
Tak hanya itu, CNAF juga mencatatkan pertumbuhan pembiayaan hingga 5 persen sebesar Rp 1 triliun hingga kuartal I-2021.
Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman mengatakan, kualitas dari aset kelolaan di kuartal I-2021 terbilang sehat. “Ini berdasarkan dari indikator current ratio yang digunakan oleh perseroan, ntuk melihat berapa persen nasabah yang membayar cicilan tepat waktu,” imbuh Ristiawan dalam ngobrol santai bersama media secara virtual, Selasa (27/4).
Pria yang akrab disapa Aris ini merinci, total nasabah yang tidak menunggak mencapai 82,23 persen di kuartal I-2020, saat ini menjadi 91,24 persen. “Itu artinya banyak nasabah yang membayar tepat waktu,” ujarnya.
Ia melanjutkan, pertumbuhan pembiayaan di kuartal I-2021 masih terbatas, lantaran masih menunggu kepastian terkait rumor adanya relaksasi PPnBM. masyarakat cenderung menunggu hal tersebut di bulan Januari dan Februari 2021. “Efeknya baru aka terasa di kuartal II-2021 ini, awal-awal masih menunggu,” kata Aris.
Dari sisi program restrukturisasi diakuinya terjadi pelambatan. Terjadinya penurunan aset di 2020, maka dilakukan sejumlah mitigasi Down Payment (DP) yang jauh lebih tinggi dibandingkan DP sebelum pandemi.
Dari sisi revenue CNAF naik dari Rp 735 miliar sebesar 16 persen menjadi Rp 855 miliar, pendapatan bunga dari fee based income, terkait erat total booking. Ia bersyukur peningkatan booking terus berjalan.
“Strategi ke depan, lebih banyak membukukan dana kelolaan lewat join financing supaya bisa mendapatkan Cost Of Fund (Cof) yang lebih murah,” ujarnya lagi.
Ia pun optimistis, untuk sektor otomotif akan ada tren peningkatan penjualan mobil baru berkat PPnBM. Bahkan dikonfirmasi oleh Gaikindo, hal tersebut meningkat, serta mendorong pertumbuhan aset.
Direktur Keuangan CNAF, Imron Rosyadi menambahkan, kinerja yang cukup baik pada kuartal I-2021, pihaknya menargetkan pembiayaan mencapai 25 persen tahun ini. Naiknya target pembiayaan, diharapkan mendorong pertumbuhan pendapatan dan portofolio CNAF.
Selanjutnya, tak hanya menggarap segmen otomotif, CNAF juga tengah menggarap pembiayaan syariah yang mulai diminati. “Produk terbaru kami merilis pembiayaan porsi haji memberi kemudahan nasabah,” pungkasnya. [DWI]
]]> Meski di tengah pandemi Covid-19, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mampu mencatat aset kelolaan yang tumbuh 13 persen yoy menjadi Rp 5,6 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5 triliun.
Tak hanya itu, CNAF juga mencatatkan pertumbuhan pembiayaan hingga 5 persen sebesar Rp 1 triliun hingga kuartal I-2021.
Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman mengatakan, kualitas dari aset kelolaan di kuartal I-2021 terbilang sehat. “Ini berdasarkan dari indikator current ratio yang digunakan oleh perseroan, ntuk melihat berapa persen nasabah yang membayar cicilan tepat waktu,” imbuh Ristiawan dalam ngobrol santai bersama media secara virtual, Selasa (27/4).
Pria yang akrab disapa Aris ini merinci, total nasabah yang tidak menunggak mencapai 82,23 persen di kuartal I-2020, saat ini menjadi 91,24 persen. “Itu artinya banyak nasabah yang membayar tepat waktu,” ujarnya.
Ia melanjutkan, pertumbuhan pembiayaan di kuartal I-2021 masih terbatas, lantaran masih menunggu kepastian terkait rumor adanya relaksasi PPnBM. masyarakat cenderung menunggu hal tersebut di bulan Januari dan Februari 2021. “Efeknya baru aka terasa di kuartal II-2021 ini, awal-awal masih menunggu,” kata Aris.
Dari sisi program restrukturisasi diakuinya terjadi pelambatan. Terjadinya penurunan aset di 2020, maka dilakukan sejumlah mitigasi Down Payment (DP) yang jauh lebih tinggi dibandingkan DP sebelum pandemi.
Dari sisi revenue CNAF naik dari Rp 735 miliar sebesar 16 persen menjadi Rp 855 miliar, pendapatan bunga dari fee based income, terkait erat total booking. Ia bersyukur peningkatan booking terus berjalan.
“Strategi ke depan, lebih banyak membukukan dana kelolaan lewat join financing supaya bisa mendapatkan Cost Of Fund (Cof) yang lebih murah,” ujarnya lagi.
Ia pun optimistis, untuk sektor otomotif akan ada tren peningkatan penjualan mobil baru berkat PPnBM. Bahkan dikonfirmasi oleh Gaikindo, hal tersebut meningkat, serta mendorong pertumbuhan aset.
Direktur Keuangan CNAF, Imron Rosyadi menambahkan, kinerja yang cukup baik pada kuartal I-2021, pihaknya menargetkan pembiayaan mencapai 25 persen tahun ini. Naiknya target pembiayaan, diharapkan mendorong pertumbuhan pendapatan dan portofolio CNAF.
Selanjutnya, tak hanya menggarap segmen otomotif, CNAF juga tengah menggarap pembiayaan syariah yang mulai diminati. “Produk terbaru kami merilis pembiayaan porsi haji memberi kemudahan nasabah,” pungkasnya. [DWI]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .