Cari KRI Nanggala-402, TNI Kerahkan 21 KRI
TNI telah mengerahkan 21 KRI, termasuk KRI Alugoro dalam pencarian KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di Perairan Bali bagian utara pada Rabu (21/4) dini hari.
Hal ini disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Achmad Riad dalam konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung Bali.
“Adapun perkembangan terbaru bahwa KRI yang dikerahkan pada proses pencarian disebutkan ada 21 KRI. Jumlah ini sudah termasuk KRI Alugoro. Jadi total jumlahnya 21 KRI. Nanti, bisa ada penambahan,” kata Riad seperti dikutip Antara, Jumat (20/2).
Pencarian ini mendapat bantuan 4 kapal kepolisian: Gelatik, Enggang, Barata dan Balam.
“Kapal-kapal kepolisian ini juga dilengkapi dengan unit drone, yang juga termasuk memiliki kemampuan sonar dua dimensi,” ujar Riad.
Selain itu, juga ada perbantuan terkait kapal-kapal dari negara sahabat. Salah satunya, kapal MV Swift Rescue dari Singapura, yang diperkirakan tiba pada sore atau malam ini.
“Kemudian ada Mega Bakti dari Malaysia masih dalam perjalanan, HMAS Ballarat dari Australia, kemudian HMAS Sirius Australia, 1 kapal dari India, dan kita harapkan Poseidon bisa merapat,” imbuhnya.
Proses pencarian ini, juga melibatkan KRI Rigel yang mampu memonitor bawah laut.
“Dengan bantuan KRI Rigel, sore atau siang kita bisa merapat. Sehingga, bisa merencanakan lebih detail sementara ini untuk menindaklanjuti atau mencari hasil dari KRI Rimau,” pungkas Riad. [HES]
]]> TNI telah mengerahkan 21 KRI, termasuk KRI Alugoro dalam pencarian KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di Perairan Bali bagian utara pada Rabu (21/4) dini hari.
Hal ini disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Achmad Riad dalam konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung Bali.
“Adapun perkembangan terbaru bahwa KRI yang dikerahkan pada proses pencarian disebutkan ada 21 KRI. Jumlah ini sudah termasuk KRI Alugoro. Jadi total jumlahnya 21 KRI. Nanti, bisa ada penambahan,” kata Riad seperti dikutip Antara, Jumat (20/2).
Pencarian ini mendapat bantuan 4 kapal kepolisian: Gelatik, Enggang, Barata dan Balam.
“Kapal-kapal kepolisian ini juga dilengkapi dengan unit drone, yang juga termasuk memiliki kemampuan sonar dua dimensi,” ujar Riad.
Selain itu, juga ada perbantuan terkait kapal-kapal dari negara sahabat. Salah satunya, kapal MV Swift Rescue dari Singapura, yang diperkirakan tiba pada sore atau malam ini.
“Kemudian ada Mega Bakti dari Malaysia masih dalam perjalanan, HMAS Ballarat dari Australia, kemudian HMAS Sirius Australia, 1 kapal dari India, dan kita harapkan Poseidon bisa merapat,” imbuhnya.
Proses pencarian ini, juga melibatkan KRI Rigel yang mampu memonitor bawah laut.
“Dengan bantuan KRI Rigel, sore atau siang kita bisa merapat. Sehingga, bisa merencanakan lebih detail sementara ini untuk menindaklanjuti atau mencari hasil dari KRI Rimau,” pungkas Riad. [HES]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .