Buyarkan Isu Kudeta PKB Imin Dan Menag Pamer Keintiman
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dijagokan pendukung Muktamar Luar Biasa (MLB) menggantikan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dari Kursi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Untuk meredakan isu MLB, Imin melakukan pertemuan dengan Yaqut. Dalam pertemuan itu, keduanya pun pamer keintiman.
Selain Yenny Wahid, kubu MLB juga menjagokan Yaqut untuk menggantikan Imin. Nama keduanya beredar di kalangan pengurus dan mantan pengurus PKB di daerah.
Menurut pendukung MLB, Imin kerap melanggar AD/ART partai, dan dianggap ugal-ugalan menunjuk ketua dan para pengurus Dewan Pengurus Wilayah (DPW) hingga Dewan Pengurus Cabang (DPC). Karena itu, sudah seharusnya diganti.
Nah, untuk mengkonfirmasi isu tersebut, Imin melakukan pertemuan dengan Yaqut. Pertemuan dilakukan di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta, Senin (19/4) malam.
Pertemuan berlangsung sangat cair. Tidak seperti pemberitaan di media yang menyebutkan keduanya bergesekan memperebutkan kursi Ketua Umum PKB.
Dalam pertemuan itu, keduanya kompak mengenakan pakaian yang sama. Kemeja putih lengan panjang, dipadukan celana hitam. Hanya masker yang beda. Imin putih, Yaqut hitam.
Mereka berbincang di ruang tamu. Pertemuan berlangsung santai. Imin dan Yaqut saling bergantian berbicara.
Foto-foto pertemuan tersebut dipasang Imin di akun medsosnya, kemarin. Salah satunya di akun Instagram @cakiminnow.
Dalam keterangan fotonya, Imin menulis: Warga NU selalu bersatu, jangan pernah mau diadu. Ngobrol sore bersama Menag RI Yaqut Cholil Qoumas Ketum Gerakan Pemuda Ansor.
Hingga tadi malam, postingan Imin itu disukai 17 ribu orang. Yang memberikan komentar ada 188 orang.
Usai pertemuan, Yaqut membantah kabar dirinya mengincar posisi Imin. Dia menegaskan, PKB solid di bawah Imin. “Saya ke sini berarti nggak ada apa-apa. Saya menunjukkan PKB nggak ada apa-apa. Kok tiba-tiba dikesankan seolah-olah saya ada masalah atau sedang bermasalah. Nggak ada. PKB tuh kompak. Coba cek, PKB tuh solid,” tegasnya.
Yaqut juga heran kenapa isu MLB santer beredar. “Siapa yang dorong? Kader yang mana? Kan harus dicek dulu. DPC, DPC mana? Benar nggak itu DPC, jangan-jangan DPC-DPC-an, jangan-jangan DPC yang dibikin. Ya kan,” bebernya.
Yaqut yang juga Ketua PKB yang membidangi pertahanan dan keamanan ini menegaskan, informasi yang beredar terkait MLB itu tak dapat dipertanggungjawabkan. Ia mengaku, sudah berkomunikasi dengan salah satu nama yang diduga memicu isu kudeta ini.
“Saya tidak tahu itu suara dari mana, dan saya sudah tanya si Ahmad (Ketua DPC PKB Karawang, Ahmad Zamakhsyari), siapa itu, saya kenalnya Jimmy sih, bukan Ahmad. Dan dia mengklarifikasi, dia nggak pernah bicara itu,” ungkap Yaqut.
Menurutnya, PKB di bawah tangan dingin Imin justru mampu menyabet sejumlah prestasi. Hal inilah yang membuat Yaqut geram, lantaran ada pihak yang mencoba mengusik soliditas PKB. “Ngarang saja, PKB ini partai paling solid dunia-akhirat lho,” cetusnya.
Lantas, bagaimana para analis menerjemahkan keintiman Imin dan Yaqut ini? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan, kemesraan yang muncul tidak dapat diartikan hilangnya bara dalam sekam.
Menurutnya, kontestasi perebutan ketua umum PKB tetap ada. Karena selama ini, Imin terlalu mendominasi PKB. Dan faktanya, Yaqut makin berpengaruh. Sehinga, Imin yang eks menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu tidak lagi menjadi poros utama.
Kata Dedi, pertemuan dan penyataan solid yang diucapkan Yaqut memang diperlukan untuk proses regenerasi. Di sisi lain, pernyataan ini bisa diartikan sebagai strategi karena telah mengetahui kekuatan Imin.
“Memungkinkan Yaqut memahami jika porsi suara dukungan pada Muhaimin dominan, dan memang sejauh ini terlihat masih cukup kuat pengaruh Muhaimin,” ulasnya, tadi malam.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, tidak melihat konflik antara Imin dan Yaqut. Sekalipun ada ketegangan, itu antara Imin dengan pengurus daerah. Ia malah mendengar ada dinamika dengan mantan-mantan sekjen.
“Gus Yaqut kan nggak pernah jadi Sekjen. Menurut saya sih gak ada benang merahnya Gus Yaqut berkonflik dengan Cak Imin,” paparnya.
Diakui Qodari, spekulasi antara Imin dan Yaqut bisa saja muncul. Apalagi, saat ini Yaqut sudah menjadi Menteri Agama, sehingga posisi politiknya semakin kuat. Namun, ia tidak yakin jika posisi Yaqut saat ini akan dibawa untuk mengambilalih PKB. Sekalipun ada aspirasi ke sana, Yaqut akan memilih jalur muktamar, bukan MLB.
Selain itu, tidak menutup kemungkinan Imin dan Yaqut menjalin kesepakatan. Misalnya, terkait konstalasi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Karena beredar kabar, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya kakak kandung Yaqut menjadi calon kuat Ketua Umum PBNU. Apalagi, Said Aqil Siradj sudah dua periode. [MEN]
]]> Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dijagokan pendukung Muktamar Luar Biasa (MLB) menggantikan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dari Kursi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Untuk meredakan isu MLB, Imin melakukan pertemuan dengan Yaqut. Dalam pertemuan itu, keduanya pun pamer keintiman.
Selain Yenny Wahid, kubu MLB juga menjagokan Yaqut untuk menggantikan Imin. Nama keduanya beredar di kalangan pengurus dan mantan pengurus PKB di daerah.
Menurut pendukung MLB, Imin kerap melanggar AD/ART partai, dan dianggap ugal-ugalan menunjuk ketua dan para pengurus Dewan Pengurus Wilayah (DPW) hingga Dewan Pengurus Cabang (DPC). Karena itu, sudah seharusnya diganti.
Nah, untuk mengkonfirmasi isu tersebut, Imin melakukan pertemuan dengan Yaqut. Pertemuan dilakukan di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta, Senin (19/4) malam.
Pertemuan berlangsung sangat cair. Tidak seperti pemberitaan di media yang menyebutkan keduanya bergesekan memperebutkan kursi Ketua Umum PKB.
Dalam pertemuan itu, keduanya kompak mengenakan pakaian yang sama. Kemeja putih lengan panjang, dipadukan celana hitam. Hanya masker yang beda. Imin putih, Yaqut hitam.
Mereka berbincang di ruang tamu. Pertemuan berlangsung santai. Imin dan Yaqut saling bergantian berbicara.
Foto-foto pertemuan tersebut dipasang Imin di akun medsosnya, kemarin. Salah satunya di akun Instagram @cakiminnow.
Dalam keterangan fotonya, Imin menulis: Warga NU selalu bersatu, jangan pernah mau diadu. Ngobrol sore bersama Menag RI Yaqut Cholil Qoumas Ketum Gerakan Pemuda Ansor.
Hingga tadi malam, postingan Imin itu disukai 17 ribu orang. Yang memberikan komentar ada 188 orang.
Usai pertemuan, Yaqut membantah kabar dirinya mengincar posisi Imin. Dia menegaskan, PKB solid di bawah Imin. “Saya ke sini berarti nggak ada apa-apa. Saya menunjukkan PKB nggak ada apa-apa. Kok tiba-tiba dikesankan seolah-olah saya ada masalah atau sedang bermasalah. Nggak ada. PKB tuh kompak. Coba cek, PKB tuh solid,” tegasnya.
Yaqut juga heran kenapa isu MLB santer beredar. “Siapa yang dorong? Kader yang mana? Kan harus dicek dulu. DPC, DPC mana? Benar nggak itu DPC, jangan-jangan DPC-DPC-an, jangan-jangan DPC yang dibikin. Ya kan,” bebernya.
Yaqut yang juga Ketua PKB yang membidangi pertahanan dan keamanan ini menegaskan, informasi yang beredar terkait MLB itu tak dapat dipertanggungjawabkan. Ia mengaku, sudah berkomunikasi dengan salah satu nama yang diduga memicu isu kudeta ini.
“Saya tidak tahu itu suara dari mana, dan saya sudah tanya si Ahmad (Ketua DPC PKB Karawang, Ahmad Zamakhsyari), siapa itu, saya kenalnya Jimmy sih, bukan Ahmad. Dan dia mengklarifikasi, dia nggak pernah bicara itu,” ungkap Yaqut.
Menurutnya, PKB di bawah tangan dingin Imin justru mampu menyabet sejumlah prestasi. Hal inilah yang membuat Yaqut geram, lantaran ada pihak yang mencoba mengusik soliditas PKB. “Ngarang saja, PKB ini partai paling solid dunia-akhirat lho,” cetusnya.
Lantas, bagaimana para analis menerjemahkan keintiman Imin dan Yaqut ini? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan, kemesraan yang muncul tidak dapat diartikan hilangnya bara dalam sekam.
Menurutnya, kontestasi perebutan ketua umum PKB tetap ada. Karena selama ini, Imin terlalu mendominasi PKB. Dan faktanya, Yaqut makin berpengaruh. Sehinga, Imin yang eks menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu tidak lagi menjadi poros utama.
Kata Dedi, pertemuan dan penyataan solid yang diucapkan Yaqut memang diperlukan untuk proses regenerasi. Di sisi lain, pernyataan ini bisa diartikan sebagai strategi karena telah mengetahui kekuatan Imin.
“Memungkinkan Yaqut memahami jika porsi suara dukungan pada Muhaimin dominan, dan memang sejauh ini terlihat masih cukup kuat pengaruh Muhaimin,” ulasnya, tadi malam.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, tidak melihat konflik antara Imin dan Yaqut. Sekalipun ada ketegangan, itu antara Imin dengan pengurus daerah. Ia malah mendengar ada dinamika dengan mantan-mantan sekjen.
“Gus Yaqut kan nggak pernah jadi Sekjen. Menurut saya sih gak ada benang merahnya Gus Yaqut berkonflik dengan Cak Imin,” paparnya.
Diakui Qodari, spekulasi antara Imin dan Yaqut bisa saja muncul. Apalagi, saat ini Yaqut sudah menjadi Menteri Agama, sehingga posisi politiknya semakin kuat. Namun, ia tidak yakin jika posisi Yaqut saat ini akan dibawa untuk mengambilalih PKB. Sekalipun ada aspirasi ke sana, Yaqut akan memilih jalur muktamar, bukan MLB.
Selain itu, tidak menutup kemungkinan Imin dan Yaqut menjalin kesepakatan. Misalnya, terkait konstalasi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Karena beredar kabar, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya kakak kandung Yaqut menjadi calon kuat Ketua Umum PBNU. Apalagi, Said Aqil Siradj sudah dua periode. [MEN]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .