Bursa Pj Gubernur DKI Bahtiar Dinilai Sosok Visioner Di Bidang Ekonomi Dan Bisnis

Sekretaris Umum Ikatan Saudagar Muslim Se-Indonesia (ISMI) Orwil DKI Jakarta Parwis Nasution berharap, kondisi Jakarta tetap kondusif pada Pemilu 2024. Untuk itu, dia sangat berharap, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta yang dipilih Pemerintah nanti setelah Anies Baswedan pensiun, harus sosok yang tidak punya afiliasi ke kelompok tertentu dan punya perhatian besar pada dunia usaha.

“Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan yang akan habis masa jabatannya pada 16 Oktober 2022, haruslah sosok yang netral, tidak terafiliasi kelompok politik tertentu sehingga mampu meredam polarisasi politik dan konflik akibat politik identitas. Situasi politik yang kondusif akan menunjang kegiatan ekonomi secara positif sehingga kesejahteraan masyarakat bisa tercapai,” ucap Parwis, di Jakarta, Kamis (6/10).

Parwis melanjutkan, Pj Gubernur DKI Jakarta harus figur yang netral, tidak sibuk dengan urusan-urusan politik praktis, sehingga bisa lebih fokus mengurus masyarakat Jakarta. Pj Gubernur DKI juga harus sosok pemimpin yang punya pengalaman dan kemampuan komunikasi yang baik dengan semua pihak.

Dari tiga sosok yang muncul, dia melihat Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar punya pengalaman lebih banyak dibandingkan dengan yang lain. Menurut Parwis, Bahtiar memiliki kemampuan berkomunikasi soal politik, karena pernah dipercaya menduduki jabatan yang berkaitan dengan ormas dan partai politik, yakni sebagai Kasubdit Ormas, Direktur Politik Dalam Negeri yang melayani parpol.

“Selain itu, kemampuannya dalam berkomunikasi dan punya hubungan baik dengan jurnalis, mendapat pengakuan Mendagri Tjahjo Kumolo (almarhum) yang menunjuknya sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri. Beliau ini juga sangat fasih mengurus daerah, networking yang luas dengan akademisi, dengan intelektual, LSM, media, serta lembaga lainnya,” ucap Parwis.

Selain lugas secara politik, lanjut Parwis, Bahtiar juga visioner dalam pembangunan ekonomi wilayah. Hal itu dibuktikan sewaktu menjadi Pj Gubernur Kepri, Bahtiar sukses mencanangkan kembali pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Bintan. Bahtiar mampu mengeksekusi dalam waktu singkat proyek prioritas nasional tersebut.

“Kemampuan serta pengalaman Pak Bahtiar dalam melihat potensi ekonomi di Kepulauan Riau akan sangat berguna bagi kami para pelaku usaha juga pengusaha di Jakarta. Kita membutuhkan pemimpin yang mampu mengelola Jakarta yang dikenal sebagai pusat bisnis nasional maupun sebagai gerbang bisnis Indonesia secara internasional. Pak Bahtiar dalam pandangan saya punya kapasitas serta pengalaman untuk itu,” pungkas Parwis.■

]]> Sekretaris Umum Ikatan Saudagar Muslim Se-Indonesia (ISMI) Orwil DKI Jakarta Parwis Nasution berharap, kondisi Jakarta tetap kondusif pada Pemilu 2024. Untuk itu, dia sangat berharap, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta yang dipilih Pemerintah nanti setelah Anies Baswedan pensiun, harus sosok yang tidak punya afiliasi ke kelompok tertentu dan punya perhatian besar pada dunia usaha.

“Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan yang akan habis masa jabatannya pada 16 Oktober 2022, haruslah sosok yang netral, tidak terafiliasi kelompok politik tertentu sehingga mampu meredam polarisasi politik dan konflik akibat politik identitas. Situasi politik yang kondusif akan menunjang kegiatan ekonomi secara positif sehingga kesejahteraan masyarakat bisa tercapai,” ucap Parwis, di Jakarta, Kamis (6/10).

Parwis melanjutkan, Pj Gubernur DKI Jakarta harus figur yang netral, tidak sibuk dengan urusan-urusan politik praktis, sehingga bisa lebih fokus mengurus masyarakat Jakarta. Pj Gubernur DKI juga harus sosok pemimpin yang punya pengalaman dan kemampuan komunikasi yang baik dengan semua pihak.

Dari tiga sosok yang muncul, dia melihat Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar punya pengalaman lebih banyak dibandingkan dengan yang lain. Menurut Parwis, Bahtiar memiliki kemampuan berkomunikasi soal politik, karena pernah dipercaya menduduki jabatan yang berkaitan dengan ormas dan partai politik, yakni sebagai Kasubdit Ormas, Direktur Politik Dalam Negeri yang melayani parpol.

“Selain itu, kemampuannya dalam berkomunikasi dan punya hubungan baik dengan jurnalis, mendapat pengakuan Mendagri Tjahjo Kumolo (almarhum) yang menunjuknya sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri. Beliau ini juga sangat fasih mengurus daerah, networking yang luas dengan akademisi, dengan intelektual, LSM, media, serta lembaga lainnya,” ucap Parwis.

Selain lugas secara politik, lanjut Parwis, Bahtiar juga visioner dalam pembangunan ekonomi wilayah. Hal itu dibuktikan sewaktu menjadi Pj Gubernur Kepri, Bahtiar sukses mencanangkan kembali pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Bintan. Bahtiar mampu mengeksekusi dalam waktu singkat proyek prioritas nasional tersebut.

“Kemampuan serta pengalaman Pak Bahtiar dalam melihat potensi ekonomi di Kepulauan Riau akan sangat berguna bagi kami para pelaku usaha juga pengusaha di Jakarta. Kita membutuhkan pemimpin yang mampu mengelola Jakarta yang dikenal sebagai pusat bisnis nasional maupun sebagai gerbang bisnis Indonesia secara internasional. Pak Bahtiar dalam pandangan saya punya kapasitas serta pengalaman untuk itu,” pungkas Parwis.■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

Generated by Feedzy