Buat Hari Raya Idul Adha BAZNAS Siapkan Daging Kurban Kemasan Kaleng
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyiapkan daging kurban olahan yang dikemas dalam bentuk kaleng. Hal ini untuk memudahkan proses distribusi daging pada Hari Raya Idul Adha mendatang.
Pengemasan ini jadi salah satu alternatif selain distribusi daging seperti biasa. Karena daging kurban kaleng bisa dikirim ke daerah yang sulit terjangkau atau lokasi bencana yang membutuhkan penanganan khusus.
Selain itu, kurban dalam bentuk kaleng juga lebih tahan lama, bahkan masa simpannya bisa sampai 2 hingga 3 tahun ke depan. Hal ini dijelaskan Ketua BAZNAS RI, Prof Dr KH Noor Achmad, MA.
“Tahun ini BAZNAS menyiapkan kurban dalam bentuk kemasan kaleng. Pengemasan ini tentunya akan sangat berguna dalam proses penyalurannya, untuk masyarakat yang membutuhkan di lokasi yang sulit terjangkau atau lokasi bencana,” katanya di Jakarta, Rabu (7/7/2021).
Noor menambahkan, pengalengan daging kurban telah sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 37 tahun 2019, yang memperbolehkan pengawetan dan distribusi daging kurban dalam bentuk olahan. Tata cara penyembelihan kurban di BAZNAS juga dipastikan sudah sesuai syariat, maka mengalengkan atau mengemas daging kurban dalam kaleng sudah sah.
Daging kurban, jelasnya, dibolehkan didistribusikan dalam bentuk kaleng, agar terpenuhi hajat orang yang membutuhkan. Kurban dalam bentuk kaleng yang berisi rendang, bisa lebih mudah disalurkan dan tahan lama.
“Kami memastikan pengalengan daging kurban tidak menyalahi aturan, karena penyembelihannya tetap pada hari kurban hingga akhir hari tasyrik, ” jelas doktor alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kalijaga, Yogyakarta ini.
Daging olahan tersebut, lanjutnya, akan didistribusikan kepada masyarakat miskin di berbagai pelosok tanah air melalui BAZNAS daerah atau lembaga program BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) dan Layanan Aktif BAZNAS. Bisa juga disalurkan melalui lembaga-lembaga kemanusiaan, dan organisasi masyarakat.
Noor berharap, inovasi BAZNAS ini akan memberi banyak manfaat. Terlebih saat ini, Indonesia masih dalam krisis akibat pandemi Covid-19, yang membuat banyaknya keluarga rentan membutuhkan pertolongan.
“Inilah saatnya kita bergandengan tangan untuk bersama keluar dari krisis. Berkurban pada hari raya Idul Adha merupakan salah satu bentuk upaya mendapatkan pahala, sekaligus beramal untuk membantu sesama,” ujar Rektor Universitas Wahid Hasyim, Semarang (2010-2013) ini.
BAZNAS berharap, masih menurut Noor, semangat saling berbagi yang telah menjadi kebiasaan selama ini, akan terus dilakukan, termasuk saat berkurban nanti.
Untuk menunaikan kurban online melalui BAZNAS, bisa dilakukan di mana saja, tanpa harus keluar rumah. Cara cukup mudah, bisa dengan mengakses baznas.go.id/kurban, lalu ikuti petunjuknya. [RUS]
]]> Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyiapkan daging kurban olahan yang dikemas dalam bentuk kaleng. Hal ini untuk memudahkan proses distribusi daging pada Hari Raya Idul Adha mendatang.
Pengemasan ini jadi salah satu alternatif selain distribusi daging seperti biasa. Karena daging kurban kaleng bisa dikirim ke daerah yang sulit terjangkau atau lokasi bencana yang membutuhkan penanganan khusus.
Selain itu, kurban dalam bentuk kaleng juga lebih tahan lama, bahkan masa simpannya bisa sampai 2 hingga 3 tahun ke depan. Hal ini dijelaskan Ketua BAZNAS RI, Prof Dr KH Noor Achmad, MA.
“Tahun ini BAZNAS menyiapkan kurban dalam bentuk kemasan kaleng. Pengemasan ini tentunya akan sangat berguna dalam proses penyalurannya, untuk masyarakat yang membutuhkan di lokasi yang sulit terjangkau atau lokasi bencana,” katanya di Jakarta, Rabu (7/7/2021).
Noor menambahkan, pengalengan daging kurban telah sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 37 tahun 2019, yang memperbolehkan pengawetan dan distribusi daging kurban dalam bentuk olahan. Tata cara penyembelihan kurban di BAZNAS juga dipastikan sudah sesuai syariat, maka mengalengkan atau mengemas daging kurban dalam kaleng sudah sah.
Daging kurban, jelasnya, dibolehkan didistribusikan dalam bentuk kaleng, agar terpenuhi hajat orang yang membutuhkan. Kurban dalam bentuk kaleng yang berisi rendang, bisa lebih mudah disalurkan dan tahan lama.
“Kami memastikan pengalengan daging kurban tidak menyalahi aturan, karena penyembelihannya tetap pada hari kurban hingga akhir hari tasyrik, ” jelas doktor alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kalijaga, Yogyakarta ini.
Daging olahan tersebut, lanjutnya, akan didistribusikan kepada masyarakat miskin di berbagai pelosok tanah air melalui BAZNAS daerah atau lembaga program BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) dan Layanan Aktif BAZNAS. Bisa juga disalurkan melalui lembaga-lembaga kemanusiaan, dan organisasi masyarakat.
Noor berharap, inovasi BAZNAS ini akan memberi banyak manfaat. Terlebih saat ini, Indonesia masih dalam krisis akibat pandemi Covid-19, yang membuat banyaknya keluarga rentan membutuhkan pertolongan.
“Inilah saatnya kita bergandengan tangan untuk bersama keluar dari krisis. Berkurban pada hari raya Idul Adha merupakan salah satu bentuk upaya mendapatkan pahala, sekaligus beramal untuk membantu sesama,” ujar Rektor Universitas Wahid Hasyim, Semarang (2010-2013) ini.
BAZNAS berharap, masih menurut Noor, semangat saling berbagi yang telah menjadi kebiasaan selama ini, akan terus dilakukan, termasuk saat berkurban nanti.
Untuk menunaikan kurban online melalui BAZNAS, bisa dilakukan di mana saja, tanpa harus keluar rumah. Cara cukup mudah, bisa dengan mengakses baznas.go.id/kurban, lalu ikuti petunjuknya. [RUS]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .