
BRI Insurance Kantongi Laba Rp 200 Miliar
PT BRI Asuransi Indonesia (BRI Insurance) mengantongi kenaikan laba hingga 12 persen mencapai Rp 200 miliar sepanjang 2020. BRI Insurance sukses mengoptimalkan sumber-sumber penghasilan yang lain dari sumber utama. Hal ini guna mensiasati tekanan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
CEO BRI Insurance, Fankar Umran mengatakan, optimalisasi sumber laba tersebut dari sisi outstanding premi, sentralisasi pengelolaan akun dan efektivitas anggaran. Diakuinya, selama masa pandemi, pihaknya memang memaksimalkan apa yang belum maksimal.
“Kenaikan laba tersebut dibarengi peningkatan lost ratio sebesar 8,5 persen year on year (yoy). Sementara dari sisi premi bruto kami naik 3,8 persen (yoy) menjadi Rp 1,77 triliun,” kata Fankar dalam keterangannya, Kamis (18/2).
Dengan kinerja tersebut, anak usaha BRI ini mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 11 persen secara yoy menjadi Rp 2,95 triliun di 2020.
“2020 merupakan tahun yang berat untuk semua lini industri. Tapi kami terus berusaha melewati tantangan tersebut, pada fase yang kami sebut fase reponse dan recover,” imbuhnya.
Dari sisi underwriting tumbuh 10 persen menjadi Rp 587 miliar dan hasil investasi juga tumbuh 24 persen yoy sebesar Rp 69 miliar. Kontribusi premi terbesar disumbang oleh sektor properti sebesar 38,57 persen.
BRI Insurance juga membukukan pencatatan Risk Based Capital (RBC) sebesar 340 persen, atau lebih tinggi dibandingkan industri yang sebesar 325 persen. Selain itu, perusahaan berhasil mencatat kenaikan nilai investasi sebesar 20 persen yoy atau Rp 1,4 triliun dari tahun 2019 Rp 1,2 triliun. [DWI]
]]> PT BRI Asuransi Indonesia (BRI Insurance) mengantongi kenaikan laba hingga 12 persen mencapai Rp 200 miliar sepanjang 2020. BRI Insurance sukses mengoptimalkan sumber-sumber penghasilan yang lain dari sumber utama. Hal ini guna mensiasati tekanan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
CEO BRI Insurance, Fankar Umran mengatakan, optimalisasi sumber laba tersebut dari sisi outstanding premi, sentralisasi pengelolaan akun dan efektivitas anggaran. Diakuinya, selama masa pandemi, pihaknya memang memaksimalkan apa yang belum maksimal.
“Kenaikan laba tersebut dibarengi peningkatan lost ratio sebesar 8,5 persen year on year (yoy). Sementara dari sisi premi bruto kami naik 3,8 persen (yoy) menjadi Rp 1,77 triliun,” kata Fankar dalam keterangannya, Kamis (18/2).
Dengan kinerja tersebut, anak usaha BRI ini mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 11 persen secara yoy menjadi Rp 2,95 triliun di 2020.
“2020 merupakan tahun yang berat untuk semua lini industri. Tapi kami terus berusaha melewati tantangan tersebut, pada fase yang kami sebut fase reponse dan recover,” imbuhnya.
Dari sisi underwriting tumbuh 10 persen menjadi Rp 587 miliar dan hasil investasi juga tumbuh 24 persen yoy sebesar Rp 69 miliar. Kontribusi premi terbesar disumbang oleh sektor properti sebesar 38,57 persen.
BRI Insurance juga membukukan pencatatan Risk Based Capital (RBC) sebesar 340 persen, atau lebih tinggi dibandingkan industri yang sebesar 325 persen. Selain itu, perusahaan berhasil mencatat kenaikan nilai investasi sebesar 20 persen yoy atau Rp 1,4 triliun dari tahun 2019 Rp 1,2 triliun. [DWI]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .