Bio Farma Distribusikan 70 Ribu Vial Vaksin AstraZeneca .

PT Bio Farma (Persero) telah mendistribusikan vaksin Astrazeneca sebanyak 70 ribu vial ke beberapa provinsi di Indonesia. Head of Corporate Communication Bio Farma, Iwan Setiawan mengatakan, pengadaan vaksin tersebut merupakan hasil kerja sama multilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Covax/GAVI yang telah tiba di Indonesia pada 8 Maret 2021 lalu.

Dia bilang, target dan rencana pendistribusian vaksin AstraZeneca dalam kemasan multidose, sepenuhnya adalah wewenang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sedangkan, Bio Farma hanya melaksanakan pendistribusian mengikuti arahan dari Kemenkes, meliputi provinsi tujuan, jumlah vial yang didistribusikan, serta kapan waktu  pengirimannya. “Bio Farma mengikuti instruksi dari Kementerian Kesehatan RI untuk pengiriman vaksin AstraZeneca ini,” ujarnya, melalui siaran pers, kemarin.

Ia menjelaskan, distribusi pertama vaksin ini, dilaksanakan pada Sabtu (20/3) lalu untuk provinsi Jawa Timur sebanyak 45.000 ribu vial, Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) masing-masing sebanyak 5.000 ribu vial.

“Kami kembali melaksanakan pengiriman vaksin AstraZeneca pada Senin (22/3) dengan tujuan Provinsi DKI Jakarta, Kepulauan Riau dan Sulawesi Utara masing – masing 5.000 vial,” terangnya.

Untuk diketahui, AstraZeneca Indonesia memastikan, Badan Otoritas Produk Obat dan Kesehatan Inggris telah mengonfirmasi bahwa vaksinnya merupakan vaksin vektor virus yang tidak mengandung produk yang berasal dari hewan.

Bahkan, vaksin ini sudah diklaim disetujui lebih dari 70 negara di seluruh dunia, termasuk negara-negara Islam. Beberapa di antaranya Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Oman, Mesir, Aljazair dan Maroko. [IMA]

]]> .
PT Bio Farma (Persero) telah mendistribusikan vaksin Astrazeneca sebanyak 70 ribu vial ke beberapa provinsi di Indonesia. Head of Corporate Communication Bio Farma, Iwan Setiawan mengatakan, pengadaan vaksin tersebut merupakan hasil kerja sama multilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Covax/GAVI yang telah tiba di Indonesia pada 8 Maret 2021 lalu.

Dia bilang, target dan rencana pendistribusian vaksin AstraZeneca dalam kemasan multidose, sepenuhnya adalah wewenang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sedangkan, Bio Farma hanya melaksanakan pendistribusian mengikuti arahan dari Kemenkes, meliputi provinsi tujuan, jumlah vial yang didistribusikan, serta kapan waktu  pengirimannya. “Bio Farma mengikuti instruksi dari Kementerian Kesehatan RI untuk pengiriman vaksin AstraZeneca ini,” ujarnya, melalui siaran pers, kemarin.

Ia menjelaskan, distribusi pertama vaksin ini, dilaksanakan pada Sabtu (20/3) lalu untuk provinsi Jawa Timur sebanyak 45.000 ribu vial, Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) masing-masing sebanyak 5.000 ribu vial.

“Kami kembali melaksanakan pengiriman vaksin AstraZeneca pada Senin (22/3) dengan tujuan Provinsi DKI Jakarta, Kepulauan Riau dan Sulawesi Utara masing – masing 5.000 vial,” terangnya.

Untuk diketahui, AstraZeneca Indonesia memastikan, Badan Otoritas Produk Obat dan Kesehatan Inggris telah mengonfirmasi bahwa vaksinnya merupakan vaksin vektor virus yang tidak mengandung produk yang berasal dari hewan.

Bahkan, vaksin ini sudah diklaim disetujui lebih dari 70 negara di seluruh dunia, termasuk negara-negara Islam. Beberapa di antaranya Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Oman, Mesir, Aljazair dan Maroko. [IMA]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories