
Binus School Serpong Sabet Juara Utama KIWI Challenge 2022
<p>Binus School Serpong berhasil memenangkan Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia (KIWI) Challenge 2022.</p>
<p>Mengusung ide Beyond borders, tim Binus School Serpong mengembangkan aplikasi perencanaan perjalanan yang merampingkan dan mempersonalisasi proses perencanaan perjalanan.</p>
<p>Tim ini juga memiliki fokus yang kuat pada keterlibatan komunitas lokal dan inklusivitas di antara orang-orang dengan kemampuan yang berbeda.</p>
<p>Para juri di KIWI Challenge merupakan orang yang sudah ahli di bidangnya. Panel juri terdiri dari Director of Strategic Partnerships-Massey University Dr. Jeffrey Stangl.</p>
<p>Kemudian, General Manager Marketing and Communications-Education New Zealand Geoff Bilbrough Geoff Bilbrough dan, Co-Founder Kopi Tuli Tri Erwinsyah Putra.</p>
<p>Director of Strategic Partnerships-Massey University Dr. Jeffrey Stangl telah mendengarkan presentasi dan menanyai setiap tim tentang ide-ide yang dibawa para tim. Menurutnya, tema keberlanjutan dan pariwisata merupakan adalah hal yang unik.</p>
<p>"Jika masa depan planet ini ada di tangan Anda (para siswa) maka kami dalam kondisi yang baik. Masing-masing tim telah memikirkan beberapa ide dan solusi yang sangat inovatif untuk masalah yang unik di Indonesia," ujarnya dalam keterangan persnya, Selasa (13/12).</p>
<p>Geoff Bilbrough mengaku terkesan dengan apa yang telah diperlombakan.</p>
<p>"Anda (para siswa) bisa sangat bangga pada diri Anda sendiri dan merasa sangat optimis tentang masa depan yang Anda miliki di depan mata," ungkapnya.</p>
<p>Dalam kompetisi yang digelar Sabtu (3/12) itu tim Binus School Serpong memenangkan voucher senilai Rp 10.000.000 (1.000 dolar New Zealand).</p>
<p>Mereka juga telah mengantongi kesempatan untuk melakukan magang virtual dengan Massey University. Nantinya magang virtual yang diajarkan oleh Massey University akan mengajarkan siswa keterampilan praktis untuk 'membawa ide mereka ke dunia.'</p>
<p>Melalui delapan jam supervisi khusus dari beberapa pakar pemasaran akademis Massey University, para siswa akan belajar bagaimana menambah nilai pada ide mereka, dan membuat rencana pemasaran digital untuk meluncurkan solusi bisnis mereka secara efektif.</p>
<div style=”page-break-after: always”><span style=”display: none;”> </span></div>
<p>KIWI Challenge adalah kompetisi kewirausahaan siswa tahunan, di mana siswa yang berpartisipasi dari sekolah-sekolah di seluruh Jawa dan Kalimantan memberikan solusi atau ide inovatif dengan tema tertentu.</p>
<p>Setiap tahun, kompetisi ini diselenggarakan dalam kemitraan dengan salah satu Universitas Top New Zealand. Tahun ini, yang dinominasikan adalah Te Kunenga ki Pūrehuroa-Massey University, yang kemudian memilih topik Bisnis Berkelanjutan dan Kewirausahaan di Industri Pariwisata.</p>
<p>KIWI Challenge adalah inisiatif Education New Zealand (ENZ) yang bekerja sama dengan Kopi Tuli (Deaf Cafe), sebuah komunitas Tuli di Jakarta, sebagai mitra.</p>
<p>Kemitraan ini selaras dengan kerangka kerja strategis ENZ untuk memelihara dan mendorong keragaman, kesetaraan, dan inklusi, sambil juga menampilkan bahasa isyarat sebagai salah satu dari tiga bahasa resmi New Zealand.</p>
<p>Mulanya, pada tahun ini, Menteri Pendidikan New Zealand, Chris Hipkins, secara resmi meluncurkan kompetisi KIWI Challenge dalam kunjungannya ke Jakarta pada Oktober lalu.</p>
<p>Sejak itu, 36 tim dari 18 sekolah di wilayah Jawa dan Kalimantan menggodok ide-ide inovatif dan keterampilan presentasi bisnis mereka, untuk berlomba memenangkan voucher senilai hingga Rp 10.000.000 dan kesempatan magang virtual dengan Massey University.</p>
<p>Ke-36 tim ini bekerja keras untuk mengembangkan ide mereka dan membuat presentasi video berdurasi 2-3 menit untuk mengikuti kompetisi.</p>
<p>Lima tim yang mengesankan terpilih untuk masuk ke babak final, yang diadakan secara langsung di Jakarta dan daring melalui Zoom.</p>
<p>Tim-tim berkinerja terbaik ini kemudian diminta untuk memberikan presentasi sepanjang 10 menit, yang lebih lanjut mengartikulasikan solusi bisnis mereka untuk pariwisata berkelanjutan, diikuti dengan 5 menit sesi tanya jawab dari panel juri yang berpengalaman. ■</p> <p>Binus School Serpong berhasil memenangkan Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia (KIWI) Challenge 2022.</p>
<p>Mengusung ide Beyond borders, tim Binus School Serpong mengembangkan aplikasi perencanaan perjalanan yang merampingkan dan mempersonalisasi proses perencanaan perjalanan.</p>
<p>Tim ini juga memiliki fokus yang kuat pada keterlibatan komunitas lokal dan inklusivitas di antara orang-orang dengan kemampuan yang berbeda.</p>
<p>Para juri di KIWI Challenge merupakan orang yang sudah ahli di bidangnya. Panel juri terdiri dari Director of Strategic Partnerships-Massey University Dr. Jeffrey Stangl.</p>
<p>Kemudian, General Manager Marketing and Communications-Education New Zealand Geoff Bilbrough Geoff Bilbrough dan, Co-Founder Kopi Tuli Tri Erwinsyah Putra.</p>
<p>Director of Strategic Partnerships-Massey University Dr. Jeffrey Stangl telah mendengarkan presentasi dan menanyai setiap tim tentang ide-ide yang dibawa para tim. Menurutnya, tema keberlanjutan dan pariwisata merupakan adalah hal yang unik.</p>
<p>"Jika masa depan planet ini ada di tangan Anda (para siswa) maka kami dalam kondisi yang baik. Masing-masing tim telah memikirkan beberapa ide dan solusi yang sangat inovatif untuk masalah yang unik di Indonesia," ujarnya dalam keterangan persnya, Selasa (13/12).</p>
<p>Geoff Bilbrough mengaku terkesan dengan apa yang telah diperlombakan.</p>
<p>"Anda (para siswa) bisa sangat bangga pada diri Anda sendiri dan merasa sangat optimis tentang masa depan yang Anda miliki di depan mata," ungkapnya.</p>
<p>Dalam kompetisi yang digelar Sabtu (3/12) itu tim Binus School Serpong memenangkan voucher senilai Rp 10.000.000 (1.000 dolar New Zealand).</p>
<p>Mereka juga telah mengantongi kesempatan untuk melakukan magang virtual dengan Massey University. Nantinya magang virtual yang diajarkan oleh Massey University akan mengajarkan siswa keterampilan praktis untuk 'membawa ide mereka ke dunia.'</p>
<p>Melalui delapan jam supervisi khusus dari beberapa pakar pemasaran akademis Massey University, para siswa akan belajar bagaimana menambah nilai pada ide mereka, dan membuat rencana pemasaran digital untuk meluncurkan solusi bisnis mereka secara efektif.</p>
<div style=”page-break-after: always”><span style=”display: none;”> </span></div>
<p>KIWI Challenge adalah kompetisi kewirausahaan siswa tahunan, di mana siswa yang berpartisipasi dari sekolah-sekolah di seluruh Jawa dan Kalimantan memberikan solusi atau ide inovatif dengan tema tertentu.</p>
<p>Setiap tahun, kompetisi ini diselenggarakan dalam kemitraan dengan salah satu Universitas Top New Zealand. Tahun ini, yang dinominasikan adalah Te Kunenga ki Pūrehuroa-Massey University, yang kemudian memilih topik Bisnis Berkelanjutan dan Kewirausahaan di Industri Pariwisata.</p>
<p>KIWI Challenge adalah inisiatif Education New Zealand (ENZ) yang bekerja sama dengan Kopi Tuli (Deaf Cafe), sebuah komunitas Tuli di Jakarta, sebagai mitra.</p>
<p>Kemitraan ini selaras dengan kerangka kerja strategis ENZ untuk memelihara dan mendorong keragaman, kesetaraan, dan inklusi, sambil juga menampilkan bahasa isyarat sebagai salah satu dari tiga bahasa resmi New Zealand.</p>
<p>Mulanya, pada tahun ini, Menteri Pendidikan New Zealand, Chris Hipkins, secara resmi meluncurkan kompetisi KIWI Challenge dalam kunjungannya ke Jakarta pada Oktober lalu.</p>
<p>Sejak itu, 36 tim dari 18 sekolah di wilayah Jawa dan Kalimantan menggodok ide-ide inovatif dan keterampilan presentasi bisnis mereka, untuk berlomba memenangkan voucher senilai hingga Rp 10.000.000 dan kesempatan magang virtual dengan Massey University.</p>
<p>Ke-36 tim ini bekerja keras untuk mengembangkan ide mereka dan membuat presentasi video berdurasi 2-3 menit untuk mengikuti kompetisi.</p>
<p>Lima tim yang mengesankan terpilih untuk masuk ke babak final, yang diadakan secara langsung di Jakarta dan daring melalui Zoom.</p>
<p>Tim-tim berkinerja terbaik ini kemudian diminta untuk memberikan presentasi sepanjang 10 menit, yang lebih lanjut mengartikulasikan solusi bisnis mereka untuk pariwisata berkelanjutan, diikuti dengan 5 menit sesi tanya jawab dari panel juri yang berpengalaman. ■</p>.
Sumber : Berita Lifestyle, Kuliner, Travel, Kesehatan, Tips .