
Bikin Ekosistem Pemasaran Terintegrasi Zeals Asia Dukung UMKM Untuk Indonesia Sejahtera
Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan berbagai sektor perekonomian, salah satunya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Padahal kontribusi UMKM dalam perekonomian begitu besar, bisa mengerek naik turunnya perekonomian nasional.
Riset lain menunjukkan, masih banyak UMKM yang memilih berjualan secara offline daripada online. Kendala utamanya, kurangnya pengetahuan dalam penggunaan platform digital.
Menghadapi kondisi ini, Zeals Asia, perusahaan berbasis data, ikut berpartisipasi mewujudkan misi Indonesia: Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat.
Perusahaan Integrated Digital Marketing Ecosystem ini membuat #BantuUMKMProgram. Zeals berkolaborasi dengan sejumlah pihak menyediakan wadah bagi para pelaku UMKM untuk dapat memasarkan produk dan mendapatkan revenue lebih besar melalui ekosistem digital.
Program ini merupakan kolaborasi Zeals bersama Ultra, Wise, dan Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia (AP3MI).
Acara penandatanganan #BantuUMKMProgram digelar di M Bloc, Jakarta Selatan, Jumat (16/9). Dalam acara itu hadir CEO dan Founder Zeals Asia Tommy Teguh Susetio didampingi perwakilan dari Ultra, Wise, dan AP3MI.
CEO dan Founder Zeals Asia Tommy Teguh Susetio mengatakan, kolaborasi ini untuk membina dan mensejahterakan UMKM di Indonesia.
Dengan menjadi wadah bagi para pelaku UMKM, harapannya UMKM dapat memasarkan produk secara digital, memiliki kesempatan untuk lebih dikenal, hingga mendapatkan revenue yang lebih besar.
“Ini adalah awal yang baru dan hari yang luar biasa bagi Zeals Asia. Kami akhirnya dapat berpartisipasi dalam mewujudkan misi Indonesia: Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat. Hari ini akan menjadi awal dari perjalanan kita bersama. Some people dream of success, we make it happen!,” kata Tommy, saat membuka acara.
Dia menjelaskan, dengan ekosistem pemasaran digital yang terintegrasi, memungkinkan para pelaku UMKM untuk mengembangkan strategi kampanye yang efektif bersama dengan solusi yang tepat untuk kebutuhan pelanggan mereka.
Melalui program affiliate marketing dan online to offline Zeals Asia, pelaku UMKM akan mendapatkan ribuan affiliate marketers, dan dashboard yang dapat dipantau secara real-time.
Langkah ini membantu peran pemerintah dalam pemulihan ekonomi setelah pandemi dan menjadikan UMKM mampu bersaing di digital marketplace. Tommy menargetkan 3 juta UMKM yang tergabung dalam ekosistem ini.
Sekadar latar, data survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan, selama pandemi, 94,69 persen usaha mengalami penurunan penjualan. Berdasarkan skala usaha, penurunan penjualan lebih dari 75 persen dialami oleh 49,01 persen usaha ultra-mikro.
Sebesar 43,3 persen usaha mikro, serta 40 persen usaha kecil, dan 45,83 persen usaha menengah. Terjadinya fenomena Covid-19 pada akhirnya mengharuskan seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan aktivitas secara daring.
Sementara mengutip dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, mencatat bahwa UMKM di Indonesia masih kesulitan memanfaatkan platform digital seperti media sosial untuk berjualan. ■
]]> Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan berbagai sektor perekonomian, salah satunya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Padahal kontribusi UMKM dalam perekonomian begitu besar, bisa mengerek naik turunnya perekonomian nasional.
Riset lain menunjukkan, masih banyak UMKM yang memilih berjualan secara offline daripada online. Kendala utamanya, kurangnya pengetahuan dalam penggunaan platform digital.
Menghadapi kondisi ini, Zeals Asia, perusahaan berbasis data, ikut berpartisipasi mewujudkan misi Indonesia: Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat.
Perusahaan Integrated Digital Marketing Ecosystem ini membuat #BantuUMKMProgram. Zeals berkolaborasi dengan sejumlah pihak menyediakan wadah bagi para pelaku UMKM untuk dapat memasarkan produk dan mendapatkan revenue lebih besar melalui ekosistem digital.
Program ini merupakan kolaborasi Zeals bersama Ultra, Wise, dan Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia (AP3MI).
Acara penandatanganan #BantuUMKMProgram digelar di M Bloc, Jakarta Selatan, Jumat (16/9). Dalam acara itu hadir CEO dan Founder Zeals Asia Tommy Teguh Susetio didampingi perwakilan dari Ultra, Wise, dan AP3MI.
CEO dan Founder Zeals Asia Tommy Teguh Susetio mengatakan, kolaborasi ini untuk membina dan mensejahterakan UMKM di Indonesia.
Dengan menjadi wadah bagi para pelaku UMKM, harapannya UMKM dapat memasarkan produk secara digital, memiliki kesempatan untuk lebih dikenal, hingga mendapatkan revenue yang lebih besar.
“Ini adalah awal yang baru dan hari yang luar biasa bagi Zeals Asia. Kami akhirnya dapat berpartisipasi dalam mewujudkan misi Indonesia: Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat. Hari ini akan menjadi awal dari perjalanan kita bersama. Some people dream of success, we make it happen!,” kata Tommy, saat membuka acara.
Dia menjelaskan, dengan ekosistem pemasaran digital yang terintegrasi, memungkinkan para pelaku UMKM untuk mengembangkan strategi kampanye yang efektif bersama dengan solusi yang tepat untuk kebutuhan pelanggan mereka.
Melalui program affiliate marketing dan online to offline Zeals Asia, pelaku UMKM akan mendapatkan ribuan affiliate marketers, dan dashboard yang dapat dipantau secara real-time.
Langkah ini membantu peran pemerintah dalam pemulihan ekonomi setelah pandemi dan menjadikan UMKM mampu bersaing di digital marketplace. Tommy menargetkan 3 juta UMKM yang tergabung dalam ekosistem ini.
Sekadar latar, data survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan, selama pandemi, 94,69 persen usaha mengalami penurunan penjualan. Berdasarkan skala usaha, penurunan penjualan lebih dari 75 persen dialami oleh 49,01 persen usaha ultra-mikro.
Sebesar 43,3 persen usaha mikro, serta 40 persen usaha kecil, dan 45,83 persen usaha menengah. Terjadinya fenomena Covid-19 pada akhirnya mengharuskan seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan aktivitas secara daring.
Sementara mengutip dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, mencatat bahwa UMKM di Indonesia masih kesulitan memanfaatkan platform digital seperti media sosial untuk berjualan. ■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .