Bersama Sahabat-UMi Bangkit PIP Siap Berikan Pinjaman Modal Usaha Rp 20 Juta Bagi UMKM

Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Kementerian Keuangan meluncurkan kampanye “Bersama Sahabat-UMi Bangkit”. Kampanye ini untuk mendorong peningkatan ekosistem pinjaman para pelaku usaha, khususnya segmen Usaha Ultra Mikro (UMi).

Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Ririn Kadariyah menjelaskan, peluncuran program ini dilakukan untuk mendorong pelaku usaha kecil, menengah, dan mikro agar bisa tetap bertahan di masa pandemi.

“Di masa pandemi ini, hampir 50 persen pelaku usaha UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) terpaksa menutup usaha karena tergerusnya modal usaha yang tidak dibarengi dengan kenaikan permintaan,” tutur Ririn dalam peluncuran kampanye “Bersama Sahabat – UMi Bangkit” secara virtual, Rabu (1/9/2021).

Ririn menyatakan, kampanye “‘Bersama Sahabat – UMi Bangkit” bertujuan memperkuat Ekosistem UMi di Jawa dan Maluku Utara sebagai percontohan untuk daerah lain di Indonesia.

Penguatan ini dilakukan melalui kerjasama dengan beberapa pihak, baik dari lingkungan Kementerian Keuangan, akademisi, pihak swasta, dan lain-lain.

Beberapa program yang akan dilakukan antara lain program inkubasi UMi di Jawa Barat (Bandung Barat dan Majalengka) dan Jawa Timur (Malang), serta terbentuknya satu wadah untuk para pelaku usaha UMi di Maluku Utara.

“Inkubasi UMi di Jawa Barat dilakukan dengan menggandeng Pusat Inkubator Bisnis Oorange Universitas Padjajaran,” katanya.

Dijelaskan, kegiatan pendampingan dilakukan terhadap 35 debitur UMi di Kabupatan Bandung Barat dan Majalengka.

Mereka diberikan pelatihan dalam hal peningkatan pengetahuan, perbaikan kualitas produk, legalitas produk, dan peningkatan pengetahuan digital.

Sementara inkubasi UMi di Jawa Timur dilakukan melalui kerjasama dengan Badan Inovasi dan Inkubator Wirausaha Universitas Brawijaya (BIIW-UB).

 

Pendampingan dan pelatihan oleh BIIW-UB dilakukan di kota Malang dan difokuskan pada dua hal, yaitu pengelolaan pemasaran digital dan pembukuan keuangan.

“Dari program inkubasi UMi yang telah dilakukan di Jawa Barat maupun di Jawa Timur, kedepannya Pusat Investasi Pemerintah akan fokus pada pengembangan-pengembangan debitur di area kluster yang akan menjadi acuan sebagai percontohan Kampung Umi,”imbuh Ririn.

Ririn menambahkan, melalui kampanye “Bersama Sahabat – UMi Bangkit” ini, pihaknya ingin meneruskan hasil positif kinerja Pusat Investasi Pemerintah pada tahun sebelumnya.

“Kegiatan ini juga merupakan bentuk nyata kami dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Agar semakin banyak pelaku usaha mikro yang naik kelas sehingga membawa manfaat bagi mereka secara pribadi, keluarga, maupun lingkungannya,” tegas Ririn.

Soal syarat calon debitur /pelaku usaha mendapatkan pinjaman, Ririn menegaskan syaratnya cukup mudah. Hanya dengan modal KTP elektronik, calon debitur sudah bisa mendapatkan modal usaha.

“Untuk Plafonnya maksimal 20 Juta rupiah,” kata Ririn.

Dalam acara tersebut, Hadir Direktur Sistem Manajemen Investasi Ditjen Perbendaharaan, Ludiro. Ludiro menyampaikan pesan Direktur Jenderal Perbendaharaan Hadiyanto agar kampanye ini menjadi berita baik bagi para pelaku usaha Ultra Mikro (UMi) di Indonesia.

Ditegaskan, Pusat Investasi Pemerintah selama ini telah banyak membantu usaha Ultra Mikro di seluruh Indonesia dalam hal pinjaman. Agar mereka bisa terus menjalankan usaha.

“Selain dukungan pinjaman, Pusat Investasi Pemerintah juga memberikan bantuan lain seperti pelatihan dan pendampingan dalam hal pemasaran, keuangan, masalah legal, digitalisasi, dan lain- lain,” ujar Ludiro.

Ia juga menegaskan, program-program yang dilakukan Pusat Investasi Pemerintah diharapkan bisa lebih berdaya guna dan mendukung percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional seperti tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 23/2020. [FAZ]

]]> Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Kementerian Keuangan meluncurkan kampanye “Bersama Sahabat-UMi Bangkit”. Kampanye ini untuk mendorong peningkatan ekosistem pinjaman para pelaku usaha, khususnya segmen Usaha Ultra Mikro (UMi).

Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Ririn Kadariyah menjelaskan, peluncuran program ini dilakukan untuk mendorong pelaku usaha kecil, menengah, dan mikro agar bisa tetap bertahan di masa pandemi.

“Di masa pandemi ini, hampir 50 persen pelaku usaha UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) terpaksa menutup usaha karena tergerusnya modal usaha yang tidak dibarengi dengan kenaikan permintaan,” tutur Ririn dalam peluncuran kampanye “Bersama Sahabat – UMi Bangkit” secara virtual, Rabu (1/9/2021).

Ririn menyatakan, kampanye “‘Bersama Sahabat – UMi Bangkit” bertujuan memperkuat Ekosistem UMi di Jawa dan Maluku Utara sebagai percontohan untuk daerah lain di Indonesia.

Penguatan ini dilakukan melalui kerjasama dengan beberapa pihak, baik dari lingkungan Kementerian Keuangan, akademisi, pihak swasta, dan lain-lain.

Beberapa program yang akan dilakukan antara lain program inkubasi UMi di Jawa Barat (Bandung Barat dan Majalengka) dan Jawa Timur (Malang), serta terbentuknya satu wadah untuk para pelaku usaha UMi di Maluku Utara.

“Inkubasi UMi di Jawa Barat dilakukan dengan menggandeng Pusat Inkubator Bisnis Oorange Universitas Padjajaran,” katanya.

Dijelaskan, kegiatan pendampingan dilakukan terhadap 35 debitur UMi di Kabupatan Bandung Barat dan Majalengka.

Mereka diberikan pelatihan dalam hal peningkatan pengetahuan, perbaikan kualitas produk, legalitas produk, dan peningkatan pengetahuan digital.

Sementara inkubasi UMi di Jawa Timur dilakukan melalui kerjasama dengan Badan Inovasi dan Inkubator Wirausaha Universitas Brawijaya (BIIW-UB).

 

Pendampingan dan pelatihan oleh BIIW-UB dilakukan di kota Malang dan difokuskan pada dua hal, yaitu pengelolaan pemasaran digital dan pembukuan keuangan.

“Dari program inkubasi UMi yang telah dilakukan di Jawa Barat maupun di Jawa Timur, kedepannya Pusat Investasi Pemerintah akan fokus pada pengembangan-pengembangan debitur di area kluster yang akan menjadi acuan sebagai percontohan Kampung Umi,”imbuh Ririn.

Ririn menambahkan, melalui kampanye “Bersama Sahabat – UMi Bangkit” ini, pihaknya ingin meneruskan hasil positif kinerja Pusat Investasi Pemerintah pada tahun sebelumnya.

“Kegiatan ini juga merupakan bentuk nyata kami dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Agar semakin banyak pelaku usaha mikro yang naik kelas sehingga membawa manfaat bagi mereka secara pribadi, keluarga, maupun lingkungannya,” tegas Ririn.

Soal syarat calon debitur /pelaku usaha mendapatkan pinjaman, Ririn menegaskan syaratnya cukup mudah. Hanya dengan modal KTP elektronik, calon debitur sudah bisa mendapatkan modal usaha.

“Untuk Plafonnya maksimal 20 Juta rupiah,” kata Ririn.

Dalam acara tersebut, Hadir Direktur Sistem Manajemen Investasi Ditjen Perbendaharaan, Ludiro. Ludiro menyampaikan pesan Direktur Jenderal Perbendaharaan Hadiyanto agar kampanye ini menjadi berita baik bagi para pelaku usaha Ultra Mikro (UMi) di Indonesia.

Ditegaskan, Pusat Investasi Pemerintah selama ini telah banyak membantu usaha Ultra Mikro di seluruh Indonesia dalam hal pinjaman. Agar mereka bisa terus menjalankan usaha.

“Selain dukungan pinjaman, Pusat Investasi Pemerintah juga memberikan bantuan lain seperti pelatihan dan pendampingan dalam hal pemasaran, keuangan, masalah legal, digitalisasi, dan lain- lain,” ujar Ludiro.

Ia juga menegaskan, program-program yang dilakukan Pusat Investasi Pemerintah diharapkan bisa lebih berdaya guna dan mendukung percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional seperti tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 23/2020. [FAZ]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories