Berkat Listrik PLN, Pemilik Kebun Hidroponik Raup Omset 20 Juta Per Bulan .

Tak hanya digunakan untuk penerangan dan menunjang aktifitas di rumah saja, ternyata listrik PLN mampu mendorong peningkatan produktivitas bisnis agriculture tanaman hidroponik.

Hal itu diungkapkan oleh Wili (34), pemilik kebun hidroponik ‘Lowes Farm’ yang berlokasi di jalan Selat Sumba, Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara.

“Listrik menjadi sumber penggerak utama bisnis agriculture yang saya miliki, tanpa listrik usaha saya tidak bisa dijalankan, sebab seluruh aktifitas dikebun hidroponik semuanya ditunjang oleh listrik, mulai dari pompa air, penyaluran oksigen, penerangan, serta pengatur suhu didalam rumah hidroponik,” ungkap Wili.

Usaha perkebunan hidroponik miliknya ini ditekuninya sejak tahun 2018. Bermula dilakukan di pekarangan rumah, lalu berkembang hingga kini memiliki lahan yang disewa dari warga dijalan Selat Sumba.

“Dari dulu saya memang menggemari bisnis agriculture khususnya perkebunan, baru tahun 2018 beralih ke hidroponik karena lebih mudah dan efisien,” cerita Wili.

Jenis sayuran yang ditanam antara lain ; sawi, bayam, kangkung, kailan, pok choi, kailan, dan lain-lain. Menurut Wili, dengan menggunakan listrik, produktivitas usahanya terus meningkat, sayur-mayur yang ditanam lebih subur.

“Butuh waktu sekitar 20 hari sejak penyemaian, sayuran sudah bisa dipanen dan siap dipasarkan, karena prosesnya dapat kita atur tanpa tergantung dengan kondisi cuaca,” tutur Wili.

Hasil kebun hidroponik miliknya dipasarkan di beberapa super market besar yang ada di Kota Pontianak dan sekitarnya. Setiap hari Ia harus menyiapkan ratusan paket sayur-mayur. Omset per bulan yang Ia dapatkan sekitar 20 juta lebih, dengan keuntungan bersih antara 12 juta hingga 13 juta per bulan.

“Dimasa pandemi ini, permintaan sayuran hidroponik justru meningkat tajam, kadang saya kewalahan juga dalam memenuhi permintaan pasar,” imbuh Wili tersenyum.

Sementara itu, General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo, mengungkapkan bahwa pihaknya siap mendukung pertumbuhan bisnis dan usaha yang dimiliki oleh masyarakat dengan terus menjaga kualitas layanan kelistrikan sehingga usaha yang dijalankan tidak terganggu dengan adanya gangguan listrik.

Meningkatnya kualitas pasokan listrik tentunya dapat mendorong sektor bisnis dan usaha agar terus berkembang ditengah-tengah masyarakat.

“Kami berharap keberadaan listrik PLN juga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Usaha yang dijalankan dapat terus berkembang meski ditengah pandemi yang masih terus melanda,” pungkas Ari. [FAZ]

]]> .
Tak hanya digunakan untuk penerangan dan menunjang aktifitas di rumah saja, ternyata listrik PLN mampu mendorong peningkatan produktivitas bisnis agriculture tanaman hidroponik.

Hal itu diungkapkan oleh Wili (34), pemilik kebun hidroponik ‘Lowes Farm’ yang berlokasi di jalan Selat Sumba, Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara.

“Listrik menjadi sumber penggerak utama bisnis agriculture yang saya miliki, tanpa listrik usaha saya tidak bisa dijalankan, sebab seluruh aktifitas dikebun hidroponik semuanya ditunjang oleh listrik, mulai dari pompa air, penyaluran oksigen, penerangan, serta pengatur suhu didalam rumah hidroponik,” ungkap Wili.

Usaha perkebunan hidroponik miliknya ini ditekuninya sejak tahun 2018. Bermula dilakukan di pekarangan rumah, lalu berkembang hingga kini memiliki lahan yang disewa dari warga dijalan Selat Sumba.

“Dari dulu saya memang menggemari bisnis agriculture khususnya perkebunan, baru tahun 2018 beralih ke hidroponik karena lebih mudah dan efisien,” cerita Wili.

Jenis sayuran yang ditanam antara lain ; sawi, bayam, kangkung, kailan, pok choi, kailan, dan lain-lain. Menurut Wili, dengan menggunakan listrik, produktivitas usahanya terus meningkat, sayur-mayur yang ditanam lebih subur.

“Butuh waktu sekitar 20 hari sejak penyemaian, sayuran sudah bisa dipanen dan siap dipasarkan, karena prosesnya dapat kita atur tanpa tergantung dengan kondisi cuaca,” tutur Wili.

Hasil kebun hidroponik miliknya dipasarkan di beberapa super market besar yang ada di Kota Pontianak dan sekitarnya. Setiap hari Ia harus menyiapkan ratusan paket sayur-mayur. Omset per bulan yang Ia dapatkan sekitar 20 juta lebih, dengan keuntungan bersih antara 12 juta hingga 13 juta per bulan.

“Dimasa pandemi ini, permintaan sayuran hidroponik justru meningkat tajam, kadang saya kewalahan juga dalam memenuhi permintaan pasar,” imbuh Wili tersenyum.

Sementara itu, General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo, mengungkapkan bahwa pihaknya siap mendukung pertumbuhan bisnis dan usaha yang dimiliki oleh masyarakat dengan terus menjaga kualitas layanan kelistrikan sehingga usaha yang dijalankan tidak terganggu dengan adanya gangguan listrik.

Meningkatnya kualitas pasokan listrik tentunya dapat mendorong sektor bisnis dan usaha agar terus berkembang ditengah-tengah masyarakat.

“Kami berharap keberadaan listrik PLN juga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Usaha yang dijalankan dapat terus berkembang meski ditengah pandemi yang masih terus melanda,” pungkas Ari. [FAZ]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories