Berdayakan Perangkat Desa, Bantu Lansia Daftar Vaksinasi .

Lansia merupakan salah satu prioritas penerima vaksin Covid-19, karena termasuk kel­ompok rentan. Namun, vaksinasi lansia masih jauh dari target. Dari 21 juta sasaran, baru 250 ribuan yang menerima vaksin Covid-19.

Perupadata mengunggah meme yang mengungkap data terkait vaksinasi lansia. Ada juga kutipan dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rondonuwu, yang menyebut komitmen pemerintah daerah (pemda) membantu akses lansia datang ke tempat vaksinasi sangat penting.

“Menurut Kemenkes kuncinya ada di pemda. Lha malah ada kota yang vaksinasi lansianya cuma satu hari pas hari jadi kotanya doang,” tulis perupadata.

Razki_iskandar mengungkapkan, banyak lansia yang masih kebingungan untuk mendaf­tar vaksinasi secara online. Tidak semua lansia bisa mengakses internet.

“Seharusnya diberdayakan perangkat desa sampai tingkat RT untuk membantu daftar vaksinasi lansia,” ungkapnya.

Sunadewi mengatakan, RT di lingkungan rumah orangtuanya kurang proaktif. Akhirnya, orang tuanya mencari sendiri informasi vaksi­nasi Covid-19 untuk lansia. “Insya Allah pe­kan depan sudah dosis kedua,” tutur dia.

Coffeelover9361 mengungkapkan, ketua RT di lingkungan tempat tinggal ibunya justru sangat aktif mendata lansia yang mau divak­sin. Dia bilang, ketua RT mendatangi rumah ibunya dan lansia lainnya untuk didata dan seminggu kemudian divaksin.

“Nggak ada daftar online. Semua diurus RT. Ibu di Ungaran, Kabupaten Semarang,” ungkapnya.

 

Jimmysoelistijopranoto mengatakan, keluarganya sudah mencoba mendaftar vaksinasi untuk lansia di website pemda. Namun tidak ada tindak lanjut. “Datang langsung ke Puskesmas langsung disambut kerumunan, di luar nalar,” katanya.

“Sudah daftar lewat website Dinkes Pemda. Nama sudah masuk ke rumah sakit yang dipilih tapi vaksin untuk lansia belum ada lagi. Kalo untuk pelayan publik masih ada. Seakan pelayan publik prioritasnya di atas lansia,” ujar ayurani.

Ed_tirta membandingkan vaksinasi Covid-19 lansia di Indonesia dengan di luar negeri yang berjalan lancar. “Di sini, entah kerjanya lamban atau lansia yang memang tidak mau menerima vaksin,” katanya.

“Sebaiknya vaksinasi untuk lansia meniru vaksi­nasi yang selama ini dilakukan dengan mengguna­kan saluran Posyandu,” saran gastonkatanya.

0808Momoya menuturkan, link pendaftaran vaksin Covid-19 untuk lansia tiap pemda berbeda-beda. Kata dia, vaksinasi ada dua jalur, pendataan (1) dari institusi afiliasi (2) dari catatan sipil.

“Tapi ada info suruh isi form dari pemerin­tah daerah (kota/provinsi) gitu bagi yang tidak terdaftar di institusinya,” tuturnya.

“Dorongan keluarga dan kemudahan akses pemda jadi kunci keberhasilan vaksinasi lansia,” ujar narkosun. “Pemda harus lebih proaktif agar target vaksinasi lansia dapat tercapai,” sambung NgkongRoses.

Rtigafree mengaku salah satu lansia yang sangat ingin divaksin Covid-19. Sayangnya, sudah menunggu lama masih juga belum divaksin. [ASI]

]]> .
Lansia merupakan salah satu prioritas penerima vaksin Covid-19, karena termasuk kel­ompok rentan. Namun, vaksinasi lansia masih jauh dari target. Dari 21 juta sasaran, baru 250 ribuan yang menerima vaksin Covid-19.

Perupadata mengunggah meme yang mengungkap data terkait vaksinasi lansia. Ada juga kutipan dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rondonuwu, yang menyebut komitmen pemerintah daerah (pemda) membantu akses lansia datang ke tempat vaksinasi sangat penting.

“Menurut Kemenkes kuncinya ada di pemda. Lha malah ada kota yang vaksinasi lansianya cuma satu hari pas hari jadi kotanya doang,” tulis perupadata.

Razki_iskandar mengungkapkan, banyak lansia yang masih kebingungan untuk mendaf­tar vaksinasi secara online. Tidak semua lansia bisa mengakses internet.

“Seharusnya diberdayakan perangkat desa sampai tingkat RT untuk membantu daftar vaksinasi lansia,” ungkapnya.

Sunadewi mengatakan, RT di lingkungan rumah orangtuanya kurang proaktif. Akhirnya, orang tuanya mencari sendiri informasi vaksi­nasi Covid-19 untuk lansia. “Insya Allah pe­kan depan sudah dosis kedua,” tutur dia.

Coffeelover9361 mengungkapkan, ketua RT di lingkungan tempat tinggal ibunya justru sangat aktif mendata lansia yang mau divak­sin. Dia bilang, ketua RT mendatangi rumah ibunya dan lansia lainnya untuk didata dan seminggu kemudian divaksin.

“Nggak ada daftar online. Semua diurus RT. Ibu di Ungaran, Kabupaten Semarang,” ungkapnya.

 

Jimmysoelistijopranoto mengatakan, keluarganya sudah mencoba mendaftar vaksinasi untuk lansia di website pemda. Namun tidak ada tindak lanjut. “Datang langsung ke Puskesmas langsung disambut kerumunan, di luar nalar,” katanya.

“Sudah daftar lewat website Dinkes Pemda. Nama sudah masuk ke rumah sakit yang dipilih tapi vaksin untuk lansia belum ada lagi. Kalo untuk pelayan publik masih ada. Seakan pelayan publik prioritasnya di atas lansia,” ujar ayurani.

Ed_tirta membandingkan vaksinasi Covid-19 lansia di Indonesia dengan di luar negeri yang berjalan lancar. “Di sini, entah kerjanya lamban atau lansia yang memang tidak mau menerima vaksin,” katanya.

“Sebaiknya vaksinasi untuk lansia meniru vaksi­nasi yang selama ini dilakukan dengan mengguna­kan saluran Posyandu,” saran gastonkatanya.

0808Momoya menuturkan, link pendaftaran vaksin Covid-19 untuk lansia tiap pemda berbeda-beda. Kata dia, vaksinasi ada dua jalur, pendataan (1) dari institusi afiliasi (2) dari catatan sipil.

“Tapi ada info suruh isi form dari pemerin­tah daerah (kota/provinsi) gitu bagi yang tidak terdaftar di institusinya,” tuturnya.

“Dorongan keluarga dan kemudahan akses pemda jadi kunci keberhasilan vaksinasi lansia,” ujar narkosun. “Pemda harus lebih proaktif agar target vaksinasi lansia dapat tercapai,” sambung NgkongRoses.

Rtigafree mengaku salah satu lansia yang sangat ingin divaksin Covid-19. Sayangnya, sudah menunggu lama masih juga belum divaksin. [ASI]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories