
Bantu UMKM Naik Kelas, Jababeka Gelar Pelatihan Kewirausahaan
Jababeka memberikan pelatihan kewirausahaan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pelatihan dilakukan agar UMKM bisa mengembangkan bisnisnya.
Peran UMKM dan sektor informal sangat besar untuk mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 saat ini. Hal itu karena perekonomian Indonesia didominasi oleh sektor dua sektor tersebut.
Pandemi Covid-19 menghantam kedua sektor tersebut. Di mana membuat hasil penjualan turun secara drastis akibat anjuran di rumah saja. Oleh karenanya, untuk membantu mereka keluar dari kondisi tersebut, Jababeka Group melalui anak usahanya Jababeka Infrastruktur memberikan pelatihan kewirausahaan
Pelatihan kewirausahaan bagi UMKM binaan Jababeka dilakukan selama dua hari, dari 15-16 Maret 2021 di di Kantor Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM), Cikarang.
Pelatihan ini sendiri diikuti oleh delapan orang pelaku usaha UMKM yang merupakan binaan Jababeka dalam program Jabat (Jababeka Bersahabat) Ekonomi.
Pelatihan bertema Peningkatan Legalitas & Motivasi Usaha Itu bertujuan agar para pelaku UMKM bisa bertahan dan mengembangkan usaha di masa pandemi. Misalnya, soal menyikapi persaingan pasar yang sudah perang harga entah di platform marketplace atau offline, dan pentingnya pengemasan produk sebagai peningkat value agar produk lebih disukai masyarakat, dan penyusunan laporan keuangan.
Rina Maulina Mawardi selaku narasumber sekaligus fasilitator UMKM Jabar Juara, menerangkan bahwa materi yang dibawa ialah topik-topik yang membawa pelaku UMKM agar meningkatkan daya saing. Yaitu menyikapi persaingan pasar, melakukan strategi pemasaran yang tepat, dan penyusunan laporan keuangan pengurusan legalitas usaha.
“Walau pesertanya masih terbatas pada UMKM sekitar, saya senang sekali sekaligus amat mengapresiasi dengan kepedulian Jababeka terhadap pengembangan UMKM, khususnya di masa pandemi saat ini,” terang Rina.
Sementara itu Acep, selaku peserta pelatihan yang memiliki usaha stik ikan patin mengaku merasakan manfaat pelatihan kewirausahaan. Ia menerangkan, bahwa dirinya jadi lebih tahu apa yang harus dilakukan di kondisi pandemi.
Pasalnya, saat ini masyarakat sudah jarang datang ke toko untuk membeli barang dan lebih dari itu Acep akhirnya tahu proses pengurusan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) yang penting untuk pengembangan usahanya. “Hal itu semua semakin membuat saya bersemangat mengembangkan produk saya bersama ibu-ibu sekitar rumah saya,” terangnya.
Aris Dwi Cahyanto selaku General Manager PT Jababeka Infrastruktur mengaku, senang jika memang penyelenggaraan pelatihan mampu dirasakan manfaatnya bagi peserta pelatihan kewirausahaan. Karena hal itu memang sedari awal Jababeka harapkan, yaitu demi bisa membantu pengembangan usaha para UMKM yang berada di desa-desa sekitar Kawasan Industri Jababeka.
“Pelatihan ini merupakan bentuk support kami melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) Jabat Ekonomi, yang merupakan salah satu pilar CSR Jababeka. Harapannya, dengan pelatihan ini para pelaku UMKM bisa terus menerus meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya hingga bisa lebih laku di pasaran,” tutupnya. [DIT]
]]> Jababeka memberikan pelatihan kewirausahaan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pelatihan dilakukan agar UMKM bisa mengembangkan bisnisnya.
Peran UMKM dan sektor informal sangat besar untuk mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 saat ini. Hal itu karena perekonomian Indonesia didominasi oleh sektor dua sektor tersebut.
Pandemi Covid-19 menghantam kedua sektor tersebut. Di mana membuat hasil penjualan turun secara drastis akibat anjuran di rumah saja. Oleh karenanya, untuk membantu mereka keluar dari kondisi tersebut, Jababeka Group melalui anak usahanya Jababeka Infrastruktur memberikan pelatihan kewirausahaan
Pelatihan kewirausahaan bagi UMKM binaan Jababeka dilakukan selama dua hari, dari 15-16 Maret 2021 di di Kantor Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM), Cikarang.
Pelatihan ini sendiri diikuti oleh delapan orang pelaku usaha UMKM yang merupakan binaan Jababeka dalam program Jabat (Jababeka Bersahabat) Ekonomi.
Pelatihan bertema Peningkatan Legalitas & Motivasi Usaha Itu bertujuan agar para pelaku UMKM bisa bertahan dan mengembangkan usaha di masa pandemi. Misalnya, soal menyikapi persaingan pasar yang sudah perang harga entah di platform marketplace atau offline, dan pentingnya pengemasan produk sebagai peningkat value agar produk lebih disukai masyarakat, dan penyusunan laporan keuangan.
Rina Maulina Mawardi selaku narasumber sekaligus fasilitator UMKM Jabar Juara, menerangkan bahwa materi yang dibawa ialah topik-topik yang membawa pelaku UMKM agar meningkatkan daya saing. Yaitu menyikapi persaingan pasar, melakukan strategi pemasaran yang tepat, dan penyusunan laporan keuangan pengurusan legalitas usaha.
“Walau pesertanya masih terbatas pada UMKM sekitar, saya senang sekali sekaligus amat mengapresiasi dengan kepedulian Jababeka terhadap pengembangan UMKM, khususnya di masa pandemi saat ini,” terang Rina.
Sementara itu Acep, selaku peserta pelatihan yang memiliki usaha stik ikan patin mengaku merasakan manfaat pelatihan kewirausahaan. Ia menerangkan, bahwa dirinya jadi lebih tahu apa yang harus dilakukan di kondisi pandemi.
Pasalnya, saat ini masyarakat sudah jarang datang ke toko untuk membeli barang dan lebih dari itu Acep akhirnya tahu proses pengurusan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) yang penting untuk pengembangan usahanya. “Hal itu semua semakin membuat saya bersemangat mengembangkan produk saya bersama ibu-ibu sekitar rumah saya,” terangnya.
Aris Dwi Cahyanto selaku General Manager PT Jababeka Infrastruktur mengaku, senang jika memang penyelenggaraan pelatihan mampu dirasakan manfaatnya bagi peserta pelatihan kewirausahaan. Karena hal itu memang sedari awal Jababeka harapkan, yaitu demi bisa membantu pengembangan usaha para UMKM yang berada di desa-desa sekitar Kawasan Industri Jababeka.
“Pelatihan ini merupakan bentuk support kami melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) Jabat Ekonomi, yang merupakan salah satu pilar CSR Jababeka. Harapannya, dengan pelatihan ini para pelaku UMKM bisa terus menerus meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya hingga bisa lebih laku di pasaran,” tutupnya. [DIT]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .