Bantah Ada Perlakuan Khusus Bahlil Warning Investor Asing Wajib Ikut Aturan

Pemerintah meminta para investor mengikuti aturan main di Indonesia. Selama mengikuti aturan dan kaidah yang berlaku, investor tersebut bakal dilayani dengan baik.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahada­lia menegaskan, setiap investor asing yang masuk, harus mengikuti peraturan di Indonesia.

Pasalnya, setiap investor memiliki perkembangan proses yang berbeda-beda. Ada yang cepat diproses, ada juga yang banyak pertimbangannya.

“Ada beberapa negara yang sudah lama di Indonesia, tetapi mereka terlalu banyak per­timbangan. Pertimbangannya sampai beberapa tahun. Kita sampai meninggal saja belum ada keputusan. Bagaimana mau maju,” ungkap Bahlil dalam webinar Bisnis Indonesia Mid Year Economic Outlook 2022: Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahanan Geopolitik Pasca Pandemi di Jakarta, kemarin.

Eks Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini menepis kabar ada perlakuan khusus bagi para in­vestor asing. Dan isu investasi asing di Indonesia dikuasai oleh satu negara saja.

“Singapura masih tertinggi di Indonesia. Pada 2019 ada 6,5 miliar dolar AS. Lalu, pada 2020 ada 9,7 miliar dolar AS dan tahun 2021 ada 9,3 miliar dolar AS. China itu nomor dua, tetapi pada 2021 China nomor tiga, hanya 3,1 miliar dolar AS,” tuturnya.

 

Kendati begitu, kata Bahlil, ada fakta yang menarik. Amerika Serikat yang dalam empat tahun terakhir tidak pernah ada di posisi 5 besar negara asal investasi, kini justru bertengger di peringkat 4 pada 2021. Nilai investasinya mencapai 2,5 miliar dolar AS.

Selain itu, Bahlil mengatakan, Eropa yang selama ini cuma satu negara yang masuk posisi 10 besar. Namun pada 2021, ada dua negara Eropa yang mencatat nilai investasi tinggi. Yaitu Be­landa dan Swiss, masing-masing berada di urutan 6 dan 10.

“Dengan data ini, saya ingin katakan, tidak benar ada isu bahkan suatu persepsi, negara kita hanya dikuasai suatu negara tertentu dalam FDI (Foreign Direct Investment). Kita ini juga harus objektif,” tegasnya.

Ekonom Institute for Develop­ment of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus mengatakan, banjirnya investasi asing ke Indonesia diharapkan mampu menciptakan transfer teknologi dan pengetahuan un­tuk pengembangan sumber daya manusia.

“Investasi yang masuk tidak hanya menggarap sumber daya alam dan memeras tenaga kerja dalam negeri,” katanya.

Menurutnya, Pemerintah perlu memberikan insentif yang me­narik untuk para investor jika ingin transfer of knowledge. Dengan begitu, banyak perusa­haan yang tertarik untuk mem­berikan pelatihan. [KPJ]

]]> Pemerintah meminta para investor mengikuti aturan main di Indonesia. Selama mengikuti aturan dan kaidah yang berlaku, investor tersebut bakal dilayani dengan baik.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahada­lia menegaskan, setiap investor asing yang masuk, harus mengikuti peraturan di Indonesia.

Pasalnya, setiap investor memiliki perkembangan proses yang berbeda-beda. Ada yang cepat diproses, ada juga yang banyak pertimbangannya.

“Ada beberapa negara yang sudah lama di Indonesia, tetapi mereka terlalu banyak per­timbangan. Pertimbangannya sampai beberapa tahun. Kita sampai meninggal saja belum ada keputusan. Bagaimana mau maju,” ungkap Bahlil dalam webinar Bisnis Indonesia Mid Year Economic Outlook 2022: Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahanan Geopolitik Pasca Pandemi di Jakarta, kemarin.

Eks Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini menepis kabar ada perlakuan khusus bagi para in­vestor asing. Dan isu investasi asing di Indonesia dikuasai oleh satu negara saja.

“Singapura masih tertinggi di Indonesia. Pada 2019 ada 6,5 miliar dolar AS. Lalu, pada 2020 ada 9,7 miliar dolar AS dan tahun 2021 ada 9,3 miliar dolar AS. China itu nomor dua, tetapi pada 2021 China nomor tiga, hanya 3,1 miliar dolar AS,” tuturnya.

 

Kendati begitu, kata Bahlil, ada fakta yang menarik. Amerika Serikat yang dalam empat tahun terakhir tidak pernah ada di posisi 5 besar negara asal investasi, kini justru bertengger di peringkat 4 pada 2021. Nilai investasinya mencapai 2,5 miliar dolar AS.

Selain itu, Bahlil mengatakan, Eropa yang selama ini cuma satu negara yang masuk posisi 10 besar. Namun pada 2021, ada dua negara Eropa yang mencatat nilai investasi tinggi. Yaitu Be­landa dan Swiss, masing-masing berada di urutan 6 dan 10.

“Dengan data ini, saya ingin katakan, tidak benar ada isu bahkan suatu persepsi, negara kita hanya dikuasai suatu negara tertentu dalam FDI (Foreign Direct Investment). Kita ini juga harus objektif,” tegasnya.

Ekonom Institute for Develop­ment of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus mengatakan, banjirnya investasi asing ke Indonesia diharapkan mampu menciptakan transfer teknologi dan pengetahuan un­tuk pengembangan sumber daya manusia.

“Investasi yang masuk tidak hanya menggarap sumber daya alam dan memeras tenaga kerja dalam negeri,” katanya.

Menurutnya, Pemerintah perlu memberikan insentif yang me­narik untuk para investor jika ingin transfer of knowledge. Dengan begitu, banyak perusa­haan yang tertarik untuk mem­berikan pelatihan. [KPJ]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories