Banjir Sudah Surut, Ribuan Rumah Di Pasuruan Masih Terendam

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir yang menggenang di Pasuruan, Jawa Timur telah berangsur surut, namun masih merendam ribuan unit rumah pada Sabtu (3/4).

“Genangan air dengan tinggi muka air (TMA) 20-50 sentimeter masih terpantau di beberapa titik dan total rumah yang masih terendam meliputi 1.350 unit di Kecamatan Beji dan 700 unit di Kecamatan Gempol,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati di Jakarta, Sabtu (3/4).

Raditya mengatakan seiring surutnya banjir, para pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. Banjir tersebut disebabkan tiga aliran sungai meluap yang diakibatkan hujan deras sejak Jumat (2/4).

Dilaporkan 2.970 rumah di Pasuruan terendam banjir dengan tinggi muka air sekitar 50-80 sentimeter pada pukul 17.00 WIB.  “Hal itu diakibatkan meluapnya tiga sungai meliputi Sungai Wrati, Sungai Patuk dan Sungai Kedung Larangan, setelah sebelumnya terjadi hujan deras,” ujar Raditya.

Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, banjir berdampak pada 11.880 jiwa yang tinggal di tiga wilayah kecamatan.

Sebanyak 65 jiwa terpaksa mengungsi di rumah ibadah dan gedung sekolah atas peristiwa tersebut. Adapun wilayah yang terdampak meliputi Desa Gempol, Jalan Raya Gempol (Viaduk) dan Desa Ngasem di Kecamatan Gempol.

Kemudian Desa Kedung Ringin, Desa Pagak dan Desa Cangkring Malang di Kecamatan Beji. Selanjutnya Desa Kalianyar, Desa Tambakan dan Desa Kalirejo di Kecamatan Bangil. [SRI]

]]> Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir yang menggenang di Pasuruan, Jawa Timur telah berangsur surut, namun masih merendam ribuan unit rumah pada Sabtu (3/4).

“Genangan air dengan tinggi muka air (TMA) 20-50 sentimeter masih terpantau di beberapa titik dan total rumah yang masih terendam meliputi 1.350 unit di Kecamatan Beji dan 700 unit di Kecamatan Gempol,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati di Jakarta, Sabtu (3/4).

Raditya mengatakan seiring surutnya banjir, para pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. Banjir tersebut disebabkan tiga aliran sungai meluap yang diakibatkan hujan deras sejak Jumat (2/4).

Dilaporkan 2.970 rumah di Pasuruan terendam banjir dengan tinggi muka air sekitar 50-80 sentimeter pada pukul 17.00 WIB.  “Hal itu diakibatkan meluapnya tiga sungai meliputi Sungai Wrati, Sungai Patuk dan Sungai Kedung Larangan, setelah sebelumnya terjadi hujan deras,” ujar Raditya.

Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, banjir berdampak pada 11.880 jiwa yang tinggal di tiga wilayah kecamatan.

Sebanyak 65 jiwa terpaksa mengungsi di rumah ibadah dan gedung sekolah atas peristiwa tersebut. Adapun wilayah yang terdampak meliputi Desa Gempol, Jalan Raya Gempol (Viaduk) dan Desa Ngasem di Kecamatan Gempol.

Kemudian Desa Kedung Ringin, Desa Pagak dan Desa Cangkring Malang di Kecamatan Beji. Selanjutnya Desa Kalianyar, Desa Tambakan dan Desa Kalirejo di Kecamatan Bangil. [SRI]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories