Banjir Bandang Di Flores Timur, 23 Meninggal, 9 Luka-luka, 5 Hilang .

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur melaporkan 23 warga meninggal dunia, 9 luka-luka, dan 5 hilang akibat banjir bandang dipicu hujan berintensitas tinggi di beberapa kecamata, pada Minggu (4/4) pukul 01.00 waktu setempat. 

Secara total, ada 49 KK yang terdampak.

Rincian korban meninggal, sebanyak 20 orang teridentifikasi di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng, dan 3 korban meninggal lainnya yang berhasil ditemukan di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado.

Korban luka-luka sebanyak 5 orang teridentifikasi di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng dan 4 orang di Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur.

Tak hanya melaporkan jumlah korban luka-luka, Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur juga mengumumkan 2 warganya yang hilang.

Kondisi di lapangan saat ini, hujan masih berlangsung disertai angin kencang.

BPBD melaporkan kerugian materiil berupa puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng. Selain itu, ada rumah warga sekitar hanyut terbawa banjir serta jembatan putus di  Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur.

Aparat pemerintah desa masih terus melakukan pendataan di lapangan.  Pihak pemerintah daerah telah melakukan rapat terbatas antara Bupati, TNI, Polri dan instansi terkait. Salah satunya, dengan pembentukan posko penanganan darurat.

Kendala di lapangan yang diidentifikasi petugas BPBD adalah akses penyeberangan laut ke Pulau Adonara. Sebab, hujan, angin dan gelombang yang tinggi mengakibatkan pelayaran tidak diperbolehkan oleh otoritas setempat.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Flores Timur, dan memantau penanganan darurat. Apabila dibutuhkan mobilisasi bantuan, BNPB telah siap dengan pengerahan sumber daya.

Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meramalkanpotensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia. 

Dalam sepekan ke depan, potensi hujan sedang – lebat diprediksi terjadi di wilayah, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.

Sedangkan potensi hujan sangat lebat diprediksi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan NTT. Potensi angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Lampung, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, NTT dan Sulawesi Selatan. [HES]

]]> .
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur melaporkan 23 warga meninggal dunia, 9 luka-luka, dan 5 hilang akibat banjir bandang dipicu hujan berintensitas tinggi di beberapa kecamata, pada Minggu (4/4) pukul 01.00 waktu setempat. 

Secara total, ada 49 KK yang terdampak.

Rincian korban meninggal, sebanyak 20 orang teridentifikasi di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng, dan 3 korban meninggal lainnya yang berhasil ditemukan di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado.

Korban luka-luka sebanyak 5 orang teridentifikasi di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng dan 4 orang di Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur.

Tak hanya melaporkan jumlah korban luka-luka, Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur juga mengumumkan 2 warganya yang hilang.

Kondisi di lapangan saat ini, hujan masih berlangsung disertai angin kencang.

BPBD melaporkan kerugian materiil berupa puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng. Selain itu, ada rumah warga sekitar hanyut terbawa banjir serta jembatan putus di  Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur.

Aparat pemerintah desa masih terus melakukan pendataan di lapangan.  Pihak pemerintah daerah telah melakukan rapat terbatas antara Bupati, TNI, Polri dan instansi terkait. Salah satunya, dengan pembentukan posko penanganan darurat.

Kendala di lapangan yang diidentifikasi petugas BPBD adalah akses penyeberangan laut ke Pulau Adonara. Sebab, hujan, angin dan gelombang yang tinggi mengakibatkan pelayaran tidak diperbolehkan oleh otoritas setempat.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Flores Timur, dan memantau penanganan darurat. Apabila dibutuhkan mobilisasi bantuan, BNPB telah siap dengan pengerahan sumber daya.

Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meramalkanpotensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia. 

Dalam sepekan ke depan, potensi hujan sedang – lebat diprediksi terjadi di wilayah, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.

Sedangkan potensi hujan sangat lebat diprediksi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan NTT. Potensi angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Lampung, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, NTT dan Sulawesi Selatan. [HES]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories