AS Masih Galau Stimulus, Rupiah Naik Tipis .

Pagi ini nilai tukar rupiah mengalami penguatan 0,09 persen ke posisi Rp 14.012 per dolar AS, dibandingkan perdagangan kemarin Rp 14.025 per dolar AS. Salah satu penyebabnya adalah masih galaunya pemerintah Amerika Serikat soal stimulus.

Beberapa mata uang Asia juga mengalami penguatan terhadap dolar AS, won Korea Selatan menguat 0,3 perse, dolar Singapura naik 0,05 persen, yen Jepang menguat 0,02 persen, peso Filipina naik 0,06 persen, dan ringgit Malaysia justru minus cukup tinggi 0,14 persen.

Indeks dolar AS yang sebelumnya mencatat  penguatan terhadap enam mata uang saingannya, tetapi pagi ini langsung turun 0,22 persen ke 90,994.

Sementara pergerakan nilai tukar rupiah terhadap euro minus 0,49 berada di level Rp 16.896, terhadap dolar Australia juga melemah 0,49 persen ke level Rp 10.678, dan terhadap yuan China turun 0,42 persen ke level Rp 2.171.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo, Ariston Tjendra memperkirakan, rupiah bergerak menguat hari ini. Hal itu lantaran minat pasar terhadap aset berisiko seperti rupiah sedang tinggi-tingginya.

“Potensi penguatan rupiah hari ini masih terbuka dengan minat pasar terhadap aset berisiko terlihat tetap tinggi,” katanya, Rabu (3/2).

Namun, katanya, pasar juga masih mencermati perkembangan negosiasi stimulus fiskal di AS. Pasar akan merespons positif jika pemerintah AS segera memberikan kepastian kapan stimulus diluncurkan.

“Hari ini, rupiah berpotensi berada di kisaran Rp 13.950-14.080 per dolar AS,” jelasnya. [DWI]

]]> .
Pagi ini nilai tukar rupiah mengalami penguatan 0,09 persen ke posisi Rp 14.012 per dolar AS, dibandingkan perdagangan kemarin Rp 14.025 per dolar AS. Salah satu penyebabnya adalah masih galaunya pemerintah Amerika Serikat soal stimulus.

Beberapa mata uang Asia juga mengalami penguatan terhadap dolar AS, won Korea Selatan menguat 0,3 perse, dolar Singapura naik 0,05 persen, yen Jepang menguat 0,02 persen, peso Filipina naik 0,06 persen, dan ringgit Malaysia justru minus cukup tinggi 0,14 persen.

Indeks dolar AS yang sebelumnya mencatat  penguatan terhadap enam mata uang saingannya, tetapi pagi ini langsung turun 0,22 persen ke 90,994.

Sementara pergerakan nilai tukar rupiah terhadap euro minus 0,49 berada di level Rp 16.896, terhadap dolar Australia juga melemah 0,49 persen ke level Rp 10.678, dan terhadap yuan China turun 0,42 persen ke level Rp 2.171.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo, Ariston Tjendra memperkirakan, rupiah bergerak menguat hari ini. Hal itu lantaran minat pasar terhadap aset berisiko seperti rupiah sedang tinggi-tingginya.

“Potensi penguatan rupiah hari ini masih terbuka dengan minat pasar terhadap aset berisiko terlihat tetap tinggi,” katanya, Rabu (3/2).

Namun, katanya, pasar juga masih mencermati perkembangan negosiasi stimulus fiskal di AS. Pasar akan merespons positif jika pemerintah AS segera memberikan kepastian kapan stimulus diluncurkan.

“Hari ini, rupiah berpotensi berada di kisaran Rp 13.950-14.080 per dolar AS,” jelasnya. [DWI]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories