![](https://www.indonesiasocialite.com/wp-content/uploads/2021/07/apresiasi-bio-farma-menaker-dukung-herd-immunity-dunia-usaha_83209-iFAZlN.jpeg)
Apresiasi Bio Farma, Menaker Dukung Herd Immunity Dunia Usaha
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengapresiasi PT Bio Farma, yang memastikan ketersediaan vaksin bagi seluruh kelompok sasaran. Mengingat, herd immunity atau kekebalan komunal sangat diharapkan terjadi di dunia usaha.
Pada Rabu (14/7/2021), Ida mengunjungi PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, ia memastikan bahwa pemerintah mendukung percepatan pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong. Tujuannya, untuk membentuk herd immunity di dunia usaha dan industri.
“Percepatan program Vaksinasi Gotong Royong sangat diharapkan. Karena masih banyak perusahaan yang menunggu alokasi Vaksinasi Gotong Royong tersebut agar segera dapat diberikan kepada karyawan dan keluarga mereka,” ungkapnya di Bandung.
Politikus PKB ini meyakinkan, dengan vaksinasi, para pekerja akan lebih aman dan nyaman saat melakukan proses produksi. Sehingga kemudian, terwujud pemulihan ekonomi nasional.
Meski demikian, memang banyak tantangan untuk mencapai ke sana. Misalnya, tambahan alokasi vaksin bagi sejumlah daerah yang menjadi konsentrasi industri padat karya, seperti penambahan alokasi 15 ribu dosis vaksin di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Dalam kunjungan ini, Ida juga menyerahkan manfaat Jaminan Kematian (JKM) kepada penerima manfaat dari PT Bio Farma atas nama Novilia Sjafri Bachtiar dan Dede Wahyu. “Mengingat keahlian dan keterampilan yang mereka miliki, ini merupakan kehilangan yang sangat besar bagi bangsa Indonesia, tidak hanya bagi Bio Farma,” katanya.
Adapun, bantuan beasiswa bagi ahli waris kedua penerima manfaat tersebut adalah pertama, atas Novilia Sjafri Bachtiar, berupa Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar Rp 105.263.506, JKM Rp 42 juta, Jaminan Pensiun Berkala minimal Rp 356.600 per bulan, estimasi beasiswa anak kedua usia kuliah Rp 12 juta, dan anak ketiga usia kuliah Rp 12 juta.
Kedua, atas nama Dede Wahyu, berupa JHT sebesar Rp 78.676.062, JKM Rp 42 juta, Jaminan Pensiun Berkala minimal Rp 356.600 per bulan, estimasi beasiswa anak pertama usia kuliah Rp 12 jita, dan anak kedua usia SD Rp 1,5 juta. [MEN]
]]> Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengapresiasi PT Bio Farma, yang memastikan ketersediaan vaksin bagi seluruh kelompok sasaran. Mengingat, herd immunity atau kekebalan komunal sangat diharapkan terjadi di dunia usaha.
Pada Rabu (14/7/2021), Ida mengunjungi PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, ia memastikan bahwa pemerintah mendukung percepatan pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong. Tujuannya, untuk membentuk herd immunity di dunia usaha dan industri.
“Percepatan program Vaksinasi Gotong Royong sangat diharapkan. Karena masih banyak perusahaan yang menunggu alokasi Vaksinasi Gotong Royong tersebut agar segera dapat diberikan kepada karyawan dan keluarga mereka,” ungkapnya di Bandung.
Politikus PKB ini meyakinkan, dengan vaksinasi, para pekerja akan lebih aman dan nyaman saat melakukan proses produksi. Sehingga kemudian, terwujud pemulihan ekonomi nasional.
Meski demikian, memang banyak tantangan untuk mencapai ke sana. Misalnya, tambahan alokasi vaksin bagi sejumlah daerah yang menjadi konsentrasi industri padat karya, seperti penambahan alokasi 15 ribu dosis vaksin di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Dalam kunjungan ini, Ida juga menyerahkan manfaat Jaminan Kematian (JKM) kepada penerima manfaat dari PT Bio Farma atas nama Novilia Sjafri Bachtiar dan Dede Wahyu. “Mengingat keahlian dan keterampilan yang mereka miliki, ini merupakan kehilangan yang sangat besar bagi bangsa Indonesia, tidak hanya bagi Bio Farma,” katanya.
Adapun, bantuan beasiswa bagi ahli waris kedua penerima manfaat tersebut adalah pertama, atas Novilia Sjafri Bachtiar, berupa Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar Rp 105.263.506, JKM Rp 42 juta, Jaminan Pensiun Berkala minimal Rp 356.600 per bulan, estimasi beasiswa anak kedua usia kuliah Rp 12 juta, dan anak ketiga usia kuliah Rp 12 juta.
Kedua, atas nama Dede Wahyu, berupa JHT sebesar Rp 78.676.062, JKM Rp 42 juta, Jaminan Pensiun Berkala minimal Rp 356.600 per bulan, estimasi beasiswa anak pertama usia kuliah Rp 12 jita, dan anak kedua usia SD Rp 1,5 juta. [MEN]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .