
Antrean Mengular Dan Berdesakan Jadwal Vaksinasi Corona Kudu Diperbaiki Lagi Tuh
Pemerintah kudu memperbaiki jadwal vaksinasi Covid-19. Sebab, di sejumlah tempat terjadi antrean dan berdesakan, pada kegiatan tersebut.
Sebuah video berisi kegiatan vaksinasi untuk lansia, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kembangan, Jakarta Barat, Senin (22/2), viral di media sosial. Di video ini, tampak antrean panjang lansia hendak mendaftarkan diri program vaksinasi Covid-19.
Dalam video yang diunggah akun @btsvkookheart tersebut, menyebutkan, para lansia ini telah mengantre sejak pagi, pukul 05.00 WIB. Antre pada pagi itu sudah mencapai nomor 157. Untungnya, para lansia tetap menerapkan protokol kesehatan. Seluruhnya memakai masker dan face shield. Serta, menjaga jarak.
Wakil Ketua Komisi IX DPR, Charles Honoris dan anggota DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah meninjau langsung proses vaksinasi di RSUD ini.
Menurut pantauan kedua politisi Kebon Sirih itu, proses vaksinasi membutuhkan waktu satu jam.
“Dari masuk sampai keluar RSUD kurang lebih 1 jam. Tiga puluh menit untuk observasi dan 30 menit lagi untuk proses sampai divaksin,” kata Ima.
Dia menilai, durasi proses vaksinasi cukup baik. Namun, efektivitas waktu mestinya terus diperbaiki, supaya tak terjadi penumpukan. “Jika sistemnya diperbaiki dan prosesnya lancar, warga yang belum mau divaksin akan berubah sikap,” imbuhnya.
Selain di RSUD Kembangan, kerumunan terjadi pada kegiatan vaksinasi pedagang di Pasar Tanah Abang, Selasa (23/2). Proses vaksinasi sempat dihentikan sementara untuk menghindari terjadinya kerumunan yang berpotensi menimbulkan klaster baru Covid-19.
Netizen pemilik akun Twitter @AjungHijaya mengaku khawatir mengikuti vaksinasi setelah melihat kerumunan antrean tersebut.
“Ini foto orang antre vaksin di Pasar Tanah Abang. Gile bener kayak gini nggak bisa diatur. Mau vaksin tapi nggak takut terpapar Covid, atau apa itu? Mohon petugas atur antrean ini ya,” kritiknya.
Kapolsek Metro Tanah Abang, Kompol Singgih Hermawan menerangkan, mulanya kegiatan vaksinasi berjalan tertib, baik di lantai 8 maupun di lantai 12. Namun, saat antrean memanjang, terjadi desak-desakan. Jaga jarak pun diabaikan.
“Penyebabnya, banyak pedagang datang tidak sesuai jadwal sehingga antrean tidak sesuai protokol kesehatan,” kata Singgih.
Untuk mencegah kerumunan, lanjutnya, pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menghentikan kegiatan vaksinasi pada siang hari.
“Tenaga kesehatan pun akhirnya pulang, sepakat dihentikan, karena para pedagang tidak teratur lagi,” ujar Singgih.
Meski sudah dihentikan, lanjutnya, masih ada sejumlah pedagang tetap menunggu kegiatan dilanjutkan. Bahkan, pedagang yang tidak terdaftar pun ikut antre.
Vaksinasi Diperpanjang
Penanggung Jawab Pelaksana Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang dari Kementerian Kesehatan, Siti Nur Halimah mengungkapkan, kerumunan disebabkan pedagang yang belum terdaftar dan memiliki kupon memaksa ingin divaksinasi.
“Kami kan hari ini sediakan kupon 3.000 sebenarnya, nah tapi yang nggak punya kupon juga datang sehingga sulit diatur,” ceritanya.
Siti menilai, kericuhan itu terjadi ini karena salah komunikasi. Para pedagang berpegang pada informasi awal bahwa vaksinasi hanya dilakukan enam hari terhitung sejak Rabu pekan lalu. Pedagang mengira, Selasa (24/2) adalah hari terakhir pelaksanaan vaksinasi di Pasar Tanah Abang. Akhirnya banyak yang ngotot meminta divaksin.
Siti memastikan, kegiatan vaksinasi di Pasar Tanah Abang akan diperpanjang mengingat masih tingginya antusiasme pedagang. Semula pedagang yang mendaftar untuk divaksinasi selama enam hari sebanyak 9.720 orang. Namun, setelah vaksinasi digelar, banyak pedagang ikut mendaftarkan diri. Kini, totalnya mencapai 21.000 orang.
“Vaksinasi akan diperpanjang sampai batas waktu yang belum ditentukan. Yang pasti vaksinasi ini kami gelar sampai selesai. Sampai semuanya terlayani. Pokoknya kami layani sampai semuanya tervaksinasi,” tegas Siti.
Benahi Jadwal
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta panitia vaksinasi Covid-19 membenahi jadwal vaksinasi. Khususnya di Pasar Tanah Abang menyusul terjadinya kerumunan antrean calon penerima vaksin.
“Ke depan, kami minta panitia yang menyelenggarakan vaksinasi di Pasar Tanah Abang mengatur teknisnya dengan detail,” pinta Riza.
Dia menilai, kerumunan terjadi karena calon penerima vaksin hanya diberikan kupon tanpa detail waktu. Akhirnya 500 orang yang datang bersamaan sehingga terjadi kerumunan. Menurutnya, pembubaran yang dilakukan kepolisian sudah tepat. Masalah ini menjadi pembelajaran bagi panitia agar lebih memperhatikan secara terperinci pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
“Ini soal teknis. Harus diatur kapasitas jumlahnya, waktunya dibagi. Tidak jam buka sampai jam tutup. Tapi dibagi berapa gelombang dan sebagainya,” kata Riza.
Riza juga meminta, Pedagang bersabar. “Total sementara diperkirakan 300 ribu se-Jakarta pedagang. Enggak bisa semua. Sekarang kan animo masyarakat sangat tinggi. Kita sudah mengatur ya. Pada saatnya pedagang di tempat lain akan mendapatkan giliran,” yakinnya. [FAQ]
]]> Pemerintah kudu memperbaiki jadwal vaksinasi Covid-19. Sebab, di sejumlah tempat terjadi antrean dan berdesakan, pada kegiatan tersebut.
Sebuah video berisi kegiatan vaksinasi untuk lansia, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kembangan, Jakarta Barat, Senin (22/2), viral di media sosial. Di video ini, tampak antrean panjang lansia hendak mendaftarkan diri program vaksinasi Covid-19.
Dalam video yang diunggah akun @btsvkookheart tersebut, menyebutkan, para lansia ini telah mengantre sejak pagi, pukul 05.00 WIB. Antre pada pagi itu sudah mencapai nomor 157. Untungnya, para lansia tetap menerapkan protokol kesehatan. Seluruhnya memakai masker dan face shield. Serta, menjaga jarak.
Wakil Ketua Komisi IX DPR, Charles Honoris dan anggota DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah meninjau langsung proses vaksinasi di RSUD ini.
Menurut pantauan kedua politisi Kebon Sirih itu, proses vaksinasi membutuhkan waktu satu jam.
“Dari masuk sampai keluar RSUD kurang lebih 1 jam. Tiga puluh menit untuk observasi dan 30 menit lagi untuk proses sampai divaksin,” kata Ima.
Dia menilai, durasi proses vaksinasi cukup baik. Namun, efektivitas waktu mestinya terus diperbaiki, supaya tak terjadi penumpukan. “Jika sistemnya diperbaiki dan prosesnya lancar, warga yang belum mau divaksin akan berubah sikap,” imbuhnya.
Selain di RSUD Kembangan, kerumunan terjadi pada kegiatan vaksinasi pedagang di Pasar Tanah Abang, Selasa (23/2). Proses vaksinasi sempat dihentikan sementara untuk menghindari terjadinya kerumunan yang berpotensi menimbulkan klaster baru Covid-19.
Netizen pemilik akun Twitter @AjungHijaya mengaku khawatir mengikuti vaksinasi setelah melihat kerumunan antrean tersebut.
“Ini foto orang antre vaksin di Pasar Tanah Abang. Gile bener kayak gini nggak bisa diatur. Mau vaksin tapi nggak takut terpapar Covid, atau apa itu? Mohon petugas atur antrean ini ya,” kritiknya.
Kapolsek Metro Tanah Abang, Kompol Singgih Hermawan menerangkan, mulanya kegiatan vaksinasi berjalan tertib, baik di lantai 8 maupun di lantai 12. Namun, saat antrean memanjang, terjadi desak-desakan. Jaga jarak pun diabaikan.
“Penyebabnya, banyak pedagang datang tidak sesuai jadwal sehingga antrean tidak sesuai protokol kesehatan,” kata Singgih.
Untuk mencegah kerumunan, lanjutnya, pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menghentikan kegiatan vaksinasi pada siang hari.
“Tenaga kesehatan pun akhirnya pulang, sepakat dihentikan, karena para pedagang tidak teratur lagi,” ujar Singgih.
Meski sudah dihentikan, lanjutnya, masih ada sejumlah pedagang tetap menunggu kegiatan dilanjutkan. Bahkan, pedagang yang tidak terdaftar pun ikut antre.
Vaksinasi Diperpanjang
Penanggung Jawab Pelaksana Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang dari Kementerian Kesehatan, Siti Nur Halimah mengungkapkan, kerumunan disebabkan pedagang yang belum terdaftar dan memiliki kupon memaksa ingin divaksinasi.
“Kami kan hari ini sediakan kupon 3.000 sebenarnya, nah tapi yang nggak punya kupon juga datang sehingga sulit diatur,” ceritanya.
Siti menilai, kericuhan itu terjadi ini karena salah komunikasi. Para pedagang berpegang pada informasi awal bahwa vaksinasi hanya dilakukan enam hari terhitung sejak Rabu pekan lalu. Pedagang mengira, Selasa (24/2) adalah hari terakhir pelaksanaan vaksinasi di Pasar Tanah Abang. Akhirnya banyak yang ngotot meminta divaksin.
Siti memastikan, kegiatan vaksinasi di Pasar Tanah Abang akan diperpanjang mengingat masih tingginya antusiasme pedagang. Semula pedagang yang mendaftar untuk divaksinasi selama enam hari sebanyak 9.720 orang. Namun, setelah vaksinasi digelar, banyak pedagang ikut mendaftarkan diri. Kini, totalnya mencapai 21.000 orang.
“Vaksinasi akan diperpanjang sampai batas waktu yang belum ditentukan. Yang pasti vaksinasi ini kami gelar sampai selesai. Sampai semuanya terlayani. Pokoknya kami layani sampai semuanya tervaksinasi,” tegas Siti.
Benahi Jadwal
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta panitia vaksinasi Covid-19 membenahi jadwal vaksinasi. Khususnya di Pasar Tanah Abang menyusul terjadinya kerumunan antrean calon penerima vaksin.
“Ke depan, kami minta panitia yang menyelenggarakan vaksinasi di Pasar Tanah Abang mengatur teknisnya dengan detail,” pinta Riza.
Dia menilai, kerumunan terjadi karena calon penerima vaksin hanya diberikan kupon tanpa detail waktu. Akhirnya 500 orang yang datang bersamaan sehingga terjadi kerumunan. Menurutnya, pembubaran yang dilakukan kepolisian sudah tepat. Masalah ini menjadi pembelajaran bagi panitia agar lebih memperhatikan secara terperinci pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
“Ini soal teknis. Harus diatur kapasitas jumlahnya, waktunya dibagi. Tidak jam buka sampai jam tutup. Tapi dibagi berapa gelombang dan sebagainya,” kata Riza.
Riza juga meminta, Pedagang bersabar. “Total sementara diperkirakan 300 ribu se-Jakarta pedagang. Enggak bisa semua. Sekarang kan animo masyarakat sangat tinggi. Kita sudah mengatur ya. Pada saatnya pedagang di tempat lain akan mendapatkan giliran,” yakinnya. [FAQ]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .