
Anggoro Eko Cahyo: Digitalisasi BPJS TK Atasi 3 Tantangan
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (TK) Anggoro Eko Cahyo yang baru dilantik, berjanji siap menuntaskan berbagai tantangan yang bakal dihadapi ke depannya, terutama adalah bagaimana mengedepankan digitalisasi layanan BPJS TK.
“Kami diberi amanah mengelola dana yang sangat besar tentu harus dilakukan dengan tata kelola yang baik. Di mana tak mudah, karena memang sejumlah tantangan yang mesti dihadapi,” katanya usai dilantik bersama Direksi dan para Dewan Pengawas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/2).
Mantan Direktur BNI ini menyebut, ketiga tantangan itu adalah pertama peningkatan cakupan peserta, kedua peningkatan pelayanan dan manfaat bagi pekerja. Dan tantangan ketiga adalah optimalisasi dari investasi dana masyarakat.
“Di mana kami tekankan dana tersebut harus kembali kepada masyarakat. Kami akan bekerja dengan sebaik mungkin dalam mengelola dana BPJS Ketenagakerjaan dengan integritas tinggi, tata kelola yang baik disertai dengan semangat inovatif,” ujarnya.
Anggoro menegaskan akan memperbaiki kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dengan kementerian/lembaga lain. Ia pun akan memperkuat hubungan baik internal direksi dengan pengawas.
“Kami mohon doanya, mohon support-nya semoga kami dapat tetap menjalankan dengan amanah dan terus berinovasi,” ucap Anggoro.
Di saat yang sama, Ketua Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan M Zuhri menuturkan, mulai hari ini dewan pengawas BPJS-TK mempunyai tanggung jawab untuk selalu memberikan yang terbaik bagi BPJS Ketenagakerjaan pada umumnya serta pekerja pada khususnya.
“Untuk itu pekerjaan berat di depan yang harus dipikul bersama, kami siap bekerja sama dengan jajaran direksi BPJS-TK, untuk kemajuan BPJS-TK dan kesejahteraan pekerja di masa yang akan datang. Terakhir kami butuh dukungan dari seluruh rakyat Indonesia, tertama para pekerja untuk menjadi tanggung jawab yang bisa kami emban bersama-sama,” tandasnya. [DWI]
]]> Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (TK) Anggoro Eko Cahyo yang baru dilantik, berjanji siap menuntaskan berbagai tantangan yang bakal dihadapi ke depannya, terutama adalah bagaimana mengedepankan digitalisasi layanan BPJS TK.
“Kami diberi amanah mengelola dana yang sangat besar tentu harus dilakukan dengan tata kelola yang baik. Di mana tak mudah, karena memang sejumlah tantangan yang mesti dihadapi,” katanya usai dilantik bersama Direksi dan para Dewan Pengawas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/2).
Mantan Direktur BNI ini menyebut, ketiga tantangan itu adalah pertama peningkatan cakupan peserta, kedua peningkatan pelayanan dan manfaat bagi pekerja. Dan tantangan ketiga adalah optimalisasi dari investasi dana masyarakat.
“Di mana kami tekankan dana tersebut harus kembali kepada masyarakat. Kami akan bekerja dengan sebaik mungkin dalam mengelola dana BPJS Ketenagakerjaan dengan integritas tinggi, tata kelola yang baik disertai dengan semangat inovatif,” ujarnya.
Anggoro menegaskan akan memperbaiki kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dengan kementerian/lembaga lain. Ia pun akan memperkuat hubungan baik internal direksi dengan pengawas.
“Kami mohon doanya, mohon support-nya semoga kami dapat tetap menjalankan dengan amanah dan terus berinovasi,” ucap Anggoro.
Di saat yang sama, Ketua Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan M Zuhri menuturkan, mulai hari ini dewan pengawas BPJS-TK mempunyai tanggung jawab untuk selalu memberikan yang terbaik bagi BPJS Ketenagakerjaan pada umumnya serta pekerja pada khususnya.
“Untuk itu pekerjaan berat di depan yang harus dipikul bersama, kami siap bekerja sama dengan jajaran direksi BPJS-TK, untuk kemajuan BPJS-TK dan kesejahteraan pekerja di masa yang akan datang. Terakhir kami butuh dukungan dari seluruh rakyat Indonesia, tertama para pekerja untuk menjadi tanggung jawab yang bisa kami emban bersama-sama,” tandasnya. [DWI]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .