Anak Usaha Indonesia Power Ekspansi Ke Kuwait

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN melalui entitas usahanya, PT Cogindo Daya Bersama (Cogindo), mendapatkan kontrak operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi ketenagalistrikan di Kementerian Listrik dan Air Kuwait, yakni senilai 25,3 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 367 miliar.

Direktur Utama Cogindo Ade Hendratno merasa girang. Karena  di tengah situasi perekonomian yang terkontraksi akibat pandemi Covid-19, pihaknya justru mampu ekspansi bisnis pengelolaan kelistrikan ke pasar global (overseas), khususnya ke Kuwait.

Hal ini ditunjukkan, dengan telah ditandatanganinya kontrak yang diwakili NAPCO sebagai perusahaan lokal dan juga mitra Cogindo dalam proyek di Negeri Teluk tersebut. “Kontrak ini sangat prestisius dan menjadi bukti bahwa kita dapat bersaing di pasar global,” ujar Ade, melalui siaran pers, kemarin.

Ia menjelaskan, melalui kontrak ini, Cogindo akan melakukan pemeliharaan jaringan distribusi listrik di seluruh wilayah Kuwait yang memiliki luas 17.818 kilo meter persegi (km2). Luas tersebut sama seperti separuh dari luas Provinsi Jawa Barat yang mencapai 35.378 km2.

Kontrak tersebut rencananya berdurasi selama 36 bulan dan akan membutuhkan sekitar 300 tenaga kerja. Ia menilai, Kuwait menjadi negara strategis sebagai pintu masuk negara-negara di kawasan Teluk Persia.

Dia menekankan, hubungan bilateral dan pengalaman menyelesaikan proyek di Negara Teluk menjadi syarat penting dalam ekspansi pasar ke Timur Tengah. Karenanya, dalam tender proyek ini, pihaknya harus menggandeng perusahaan lokal NAPCO, sebagai salah satu persyaratan.

“Persyaratan untuk mengerjakan proyek itu, Cogindo harus menggandeng mitra lokal yang sudah terdaftar di Kementerian Ketenagalistrikan dan Air (Ministry of Electricity & Water) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kuwait,” terangnya.

Untuk diketahui, Cogindo merupakan anak usaha PT Indonesia Power yang menjalankan bisnis operasi dan pemeliharaan pembangkit listrik, suplai energi, jasa Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) komponen pembangkit, serta pelayanan gas diesel engine.

Sedangkan NAPCO, merupakan perusahaan lokal Kuwait yang melayani berbagai industri termasuk minyak dan gas bumi, petrokimia, energi terbarukan, air, dan proyek infrastruktur. NAPCO nantinya terlibat dalam proses administrasi, sedangkan pekerjaan utama dikerjakan langsung oleh Cogindo. [EFI]

]]> PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN melalui entitas usahanya, PT Cogindo Daya Bersama (Cogindo), mendapatkan kontrak operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi ketenagalistrikan di Kementerian Listrik dan Air Kuwait, yakni senilai 25,3 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 367 miliar.

Direktur Utama Cogindo Ade Hendratno merasa girang. Karena  di tengah situasi perekonomian yang terkontraksi akibat pandemi Covid-19, pihaknya justru mampu ekspansi bisnis pengelolaan kelistrikan ke pasar global (overseas), khususnya ke Kuwait.

Hal ini ditunjukkan, dengan telah ditandatanganinya kontrak yang diwakili NAPCO sebagai perusahaan lokal dan juga mitra Cogindo dalam proyek di Negeri Teluk tersebut. “Kontrak ini sangat prestisius dan menjadi bukti bahwa kita dapat bersaing di pasar global,” ujar Ade, melalui siaran pers, kemarin.

Ia menjelaskan, melalui kontrak ini, Cogindo akan melakukan pemeliharaan jaringan distribusi listrik di seluruh wilayah Kuwait yang memiliki luas 17.818 kilo meter persegi (km2). Luas tersebut sama seperti separuh dari luas Provinsi Jawa Barat yang mencapai 35.378 km2.

Kontrak tersebut rencananya berdurasi selama 36 bulan dan akan membutuhkan sekitar 300 tenaga kerja. Ia menilai, Kuwait menjadi negara strategis sebagai pintu masuk negara-negara di kawasan Teluk Persia.

Dia menekankan, hubungan bilateral dan pengalaman menyelesaikan proyek di Negara Teluk menjadi syarat penting dalam ekspansi pasar ke Timur Tengah. Karenanya, dalam tender proyek ini, pihaknya harus menggandeng perusahaan lokal NAPCO, sebagai salah satu persyaratan.

“Persyaratan untuk mengerjakan proyek itu, Cogindo harus menggandeng mitra lokal yang sudah terdaftar di Kementerian Ketenagalistrikan dan Air (Ministry of Electricity & Water) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kuwait,” terangnya.

Untuk diketahui, Cogindo merupakan anak usaha PT Indonesia Power yang menjalankan bisnis operasi dan pemeliharaan pembangkit listrik, suplai energi, jasa Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) komponen pembangkit, serta pelayanan gas diesel engine.

Sedangkan NAPCO, merupakan perusahaan lokal Kuwait yang melayani berbagai industri termasuk minyak dan gas bumi, petrokimia, energi terbarukan, air, dan proyek infrastruktur. NAPCO nantinya terlibat dalam proses administrasi, sedangkan pekerjaan utama dikerjakan langsung oleh Cogindo. [EFI]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories