
Amerika Happy, Ukraina Diundang Ke KTT G20
Kabar diundangnya Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky ke Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20), di Nusa Dua, Bali, November mendatang, membuat Gedung Putih happy.
Amerika Serikat (AS) dan sekutunya memang sudah berulang kali mendesak Indonesia, yang memegang Presidensi G20 tahun ini, untuk mengundang Ukraina dan memboikot Rusia dalam KTT G20 di Bali.
“Kami telah melihat laporan-laporan bahwa Presiden Zelensky telah diundang ke G20 dan kami tentunya menyambut hal tersebut. Seperti yang kami ketahui, Presiden Joe Biden menyebut pada bulan lalu bahwa Ukraina seharusnya dapat berpartisipasi,” ujar Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki dikutip Reuters, kemarin.
Dia juga menyebut, laporan-laporan media terkait diundangnya Ukraina merupakan hal yang positif. Lebih lanjut, Psaki mengatakan, Biden telah menyuarakan agar Rusia tidak diundang ke G20 akibat menyerang Ukraina. Namun, keputusan berada di tangan G20. Gedung Putih juga berjanji akan terus berkomunikasi dengan Indonesia sebagai tuan rumah.
Terkait kehadiran Presiden Biden, pihak Gedung Putih masih belum memberi kepastian. “Masih enam bulan lagi, biasanya Presiden hadir. Tapi saya tidak bisa mengkonfirmasi tentang perjalanan yang masih enam bulan lagi pada saat ini,” ucap Psaki.
Soal kedatangan Presiden Zelensky ke Indonesia sebetulnya sudah dibahas sejak beberapa waktu terakhir. Kehadiran Presiden Zelensky tentunya dinantikan negara-negara Barat yang menolak invasi Rusia ke Ukraina. Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan juga berencana hadir.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mencuitkan kabar bahwa dia telah berbicara dengan Zelensky. Namun, tidak disebut bahwa dia mengundang Presiden Ukraina itu dalam KTT G20.
“Kemarin, saya bicara dengan Presiden Ukraina, @ZelenkyyUa. Saya ulangi, Indonesia mendukung segala upaya negosiasi damai untuk berhasil dan siap memberikan bantuan kemanusiaan,” kicau Jokowi di Twitter, kemarin.
Sebelumnya, Zelensky juga menyampaikan rasa terima kasihnya karena Indonesia sudah mengundang Ukraina untuk menghadiri G20.
Selain soal G20, kedua pemimpin ini juga membahas soal kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, terutama sikap jelasnya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Jokowi dan Zelensky juga membahas soal ketahanan pangan.
Belakangan ini, Indonesia tengah menjadi sorotan di tengah invasi Rusia di Ukraina. RI memutuskan tetap mengundang Rusia di KTT G20. Sikap RI itu menuai kritik dari sejumlah pihak, terutama negara Barat. AS misalnya, mengancam akan memboikot forum itu.
Kekesalan itu diikuti Australia. Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison bahkan tak sudi semeja dengan Presiden Vladimir Putin, jika ia datang.***
]]> Kabar diundangnya Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky ke Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20), di Nusa Dua, Bali, November mendatang, membuat Gedung Putih happy.
Amerika Serikat (AS) dan sekutunya memang sudah berulang kali mendesak Indonesia, yang memegang Presidensi G20 tahun ini, untuk mengundang Ukraina dan memboikot Rusia dalam KTT G20 di Bali.
“Kami telah melihat laporan-laporan bahwa Presiden Zelensky telah diundang ke G20 dan kami tentunya menyambut hal tersebut. Seperti yang kami ketahui, Presiden Joe Biden menyebut pada bulan lalu bahwa Ukraina seharusnya dapat berpartisipasi,” ujar Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki dikutip Reuters, kemarin.
Dia juga menyebut, laporan-laporan media terkait diundangnya Ukraina merupakan hal yang positif. Lebih lanjut, Psaki mengatakan, Biden telah menyuarakan agar Rusia tidak diundang ke G20 akibat menyerang Ukraina. Namun, keputusan berada di tangan G20. Gedung Putih juga berjanji akan terus berkomunikasi dengan Indonesia sebagai tuan rumah.
Terkait kehadiran Presiden Biden, pihak Gedung Putih masih belum memberi kepastian. “Masih enam bulan lagi, biasanya Presiden hadir. Tapi saya tidak bisa mengkonfirmasi tentang perjalanan yang masih enam bulan lagi pada saat ini,” ucap Psaki.
Soal kedatangan Presiden Zelensky ke Indonesia sebetulnya sudah dibahas sejak beberapa waktu terakhir. Kehadiran Presiden Zelensky tentunya dinantikan negara-negara Barat yang menolak invasi Rusia ke Ukraina. Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan juga berencana hadir.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mencuitkan kabar bahwa dia telah berbicara dengan Zelensky. Namun, tidak disebut bahwa dia mengundang Presiden Ukraina itu dalam KTT G20.
“Kemarin, saya bicara dengan Presiden Ukraina, @ZelenkyyUa. Saya ulangi, Indonesia mendukung segala upaya negosiasi damai untuk berhasil dan siap memberikan bantuan kemanusiaan,” kicau Jokowi di Twitter, kemarin.
Sebelumnya, Zelensky juga menyampaikan rasa terima kasihnya karena Indonesia sudah mengundang Ukraina untuk menghadiri G20.
Selain soal G20, kedua pemimpin ini juga membahas soal kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, terutama sikap jelasnya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Jokowi dan Zelensky juga membahas soal ketahanan pangan.
Belakangan ini, Indonesia tengah menjadi sorotan di tengah invasi Rusia di Ukraina. RI memutuskan tetap mengundang Rusia di KTT G20. Sikap RI itu menuai kritik dari sejumlah pihak, terutama negara Barat. AS misalnya, mengancam akan memboikot forum itu.
Kekesalan itu diikuti Australia. Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison bahkan tak sudi semeja dengan Presiden Vladimir Putin, jika ia datang.***
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .