Ajinomoto Indonesia Siapkan Strategi Pengurangan Emisi

PT Ajinomoto Indonesia ikut menjalankan Program Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi CO2 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Langkah ini untuk membantu pemerintah menekan emisi karbon.

Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Industri dan Perdagangan, Laksmi Dewanti mengatakan, pemerintah sangat mendukung setiap industri atau perusahaan yang turut berkomitmen melaksanakan upaya pengurangan emisi karbon.

Pada dasarnya tidak hanya bermanfaat bagi ekonomi atau efisiensi industri dari perusahaan yang bersangkutan, tapi juga lingkungan.

“Upaya pengurangan emisi karbon yang dilakukan oleh Ajinomoto mempunyai manfaat bagi pengelolaan lingkungan hidup,” kata Laksmi dalam keterangan pers PT Ajinomoto Indonesia, dikutip Kamis (25/2).

Ia menambahkan, di dalam Nationally Determined Contribution atau NDC Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk melaksanakan sistem pembangunan rendah karbon dan tangguh iklim.

Bahkan penurunan emisi ditargetkan bisa sebesar 29 persen di tahun 2030 dibanding emisi baseline (BaU) melalui upaya sendiri dan sampai 41 persen dengan dukungan internasional.

Factory Manager sekaligus Direktur PT Ajinomoto Indonesia, Yudho Koesbandryo menjelaskan, program pengurangan emisi karbon itu adalah salah satu usaha mengurangi dampak terhadap lingkungan dan melestarikan ekosistem yang dilakukan perusahaan.

“Upaya-upaya tersebut kami terjemahkan ke dalam kegiatan pengurangan emisi karbon (CO2) per unit produksi dan pengurangan konsumsi air per unit produksi di pabrik-pabrik Ajinomoto,” ungkapnya.

Yudho menjelaskan, PT Ajinomoto Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan emisi karbon seperti mengurangi konsumsi bahan bakar seluruh transportasi di tempat kerja, memangkas penggunaan tenaga listrik, dan mengatasi kebocoran uap pada peralatan produksi.

“Dengan strategi ini, Ajinomoto Indonesia berkomitmen untuk selalu menjaga kualitas udara yang baik bagi lingkungan sekitar, dan juga turut berkontribusi untuk mengurangi kerusakan lingkungan global,” jelasnya.

Menurutnya, sejak awal PT Ajinomoto Indonesia tidak hanya fokus untuk menjalankan kontribusi bagi kesehatan dengan menyediakan berbagai menu bergizi, tetapi perusahaan mengklaim juga berkomitmen untuk menghargai dan berkontribusi bagi masyarakat melalui kegiatan The Ajinomoto Group Creating Shared Value (ASV) yang berfokus pada keberlanjutan global.

Melalui ASV, PT Ajinomoto Indonesia akan menyelesaikan masalah sosial yang mengarah pada penciptaan nilai ekonomi melalui kegiatan bisnisnya PT Ajinomoto Indonesia telah melakukan pengurangan emisi karbon di wilayah Pabrik Mojokerto hingga menuai apresiasi.

Pihaknya mencapai peningkatan hasil produksi MSG dari proses fermentasi, efisiensi energi pada peralatan produksi, realisasi penguatan struktur bisnis, serta pengurangan emisi karbon sejumlah 38.500 Ton CO2 dalam kurun waktu satu tahun.

Pabrik Mojokerto PT Ajinomoto Indonesia mendapatkan penghargaan ASV Award dari Ajinomoto Headquarter (Ajinomoto Co., Inc.) di Tokyo, Jepang.

Adapun Program Implementasi Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi CO2 di Sektor Industri merupakan tindak lanjut dari komitmen pemerintah dalam pertemuan G20 di Pittsburgh tahun 2009 tentang Pengurangan Gas Rumah Kaca. [JAR]

]]> PT Ajinomoto Indonesia ikut menjalankan Program Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi CO2 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Langkah ini untuk membantu pemerintah menekan emisi karbon.

Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Industri dan Perdagangan, Laksmi Dewanti mengatakan, pemerintah sangat mendukung setiap industri atau perusahaan yang turut berkomitmen melaksanakan upaya pengurangan emisi karbon.

Pada dasarnya tidak hanya bermanfaat bagi ekonomi atau efisiensi industri dari perusahaan yang bersangkutan, tapi juga lingkungan.

“Upaya pengurangan emisi karbon yang dilakukan oleh Ajinomoto mempunyai manfaat bagi pengelolaan lingkungan hidup,” kata Laksmi dalam keterangan pers PT Ajinomoto Indonesia, dikutip Kamis (25/2).

Ia menambahkan, di dalam Nationally Determined Contribution atau NDC Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk melaksanakan sistem pembangunan rendah karbon dan tangguh iklim.

Bahkan penurunan emisi ditargetkan bisa sebesar 29 persen di tahun 2030 dibanding emisi baseline (BaU) melalui upaya sendiri dan sampai 41 persen dengan dukungan internasional.

Factory Manager sekaligus Direktur PT Ajinomoto Indonesia, Yudho Koesbandryo menjelaskan, program pengurangan emisi karbon itu adalah salah satu usaha mengurangi dampak terhadap lingkungan dan melestarikan ekosistem yang dilakukan perusahaan.

“Upaya-upaya tersebut kami terjemahkan ke dalam kegiatan pengurangan emisi karbon (CO2) per unit produksi dan pengurangan konsumsi air per unit produksi di pabrik-pabrik Ajinomoto,” ungkapnya.

Yudho menjelaskan, PT Ajinomoto Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan emisi karbon seperti mengurangi konsumsi bahan bakar seluruh transportasi di tempat kerja, memangkas penggunaan tenaga listrik, dan mengatasi kebocoran uap pada peralatan produksi.

“Dengan strategi ini, Ajinomoto Indonesia berkomitmen untuk selalu menjaga kualitas udara yang baik bagi lingkungan sekitar, dan juga turut berkontribusi untuk mengurangi kerusakan lingkungan global,” jelasnya.

Menurutnya, sejak awal PT Ajinomoto Indonesia tidak hanya fokus untuk menjalankan kontribusi bagi kesehatan dengan menyediakan berbagai menu bergizi, tetapi perusahaan mengklaim juga berkomitmen untuk menghargai dan berkontribusi bagi masyarakat melalui kegiatan The Ajinomoto Group Creating Shared Value (ASV) yang berfokus pada keberlanjutan global.

Melalui ASV, PT Ajinomoto Indonesia akan menyelesaikan masalah sosial yang mengarah pada penciptaan nilai ekonomi melalui kegiatan bisnisnya PT Ajinomoto Indonesia telah melakukan pengurangan emisi karbon di wilayah Pabrik Mojokerto hingga menuai apresiasi.

Pihaknya mencapai peningkatan hasil produksi MSG dari proses fermentasi, efisiensi energi pada peralatan produksi, realisasi penguatan struktur bisnis, serta pengurangan emisi karbon sejumlah 38.500 Ton CO2 dalam kurun waktu satu tahun.

Pabrik Mojokerto PT Ajinomoto Indonesia mendapatkan penghargaan ASV Award dari Ajinomoto Headquarter (Ajinomoto Co., Inc.) di Tokyo, Jepang.

Adapun Program Implementasi Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi CO2 di Sektor Industri merupakan tindak lanjut dari komitmen pemerintah dalam pertemuan G20 di Pittsburgh tahun 2009 tentang Pengurangan Gas Rumah Kaca. [JAR]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories