Ajinomoto Bantu Permasalah Gizi di Indonesia .

PT AJINOMOTO INDONESIA, turut berkontribusi dalam momentum Hari Gizi Nasional tahun 2021 yang mengangkat tema “Remaja Sehat, Bebas Anemia”, yang diusung oleh Direktorat Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. 

Public Relations Manager AJINOMOTO INDONESIA, Katarina Larasati dalam rilisnya mengatakan, untuk mengatasi permasalahan gizi, PT AJINOMOTO INDONESIA mengambil pendekatan holistik. Bermitra dengan IPB, salah satunya memprakarsai School Lunch Program (SLP) yang telah berjalan beberapa waktu tahun yang lalu yaitu menyediakan makan siang dengan gizi seimbang untuk para santri di pesantren di Bogor. 

“Tidak hanya itu, kami juga memberikan edukasi tentang nutrisi yang tepat, (Pola Hidup Bersih Sehat) PHBS, dan pentingnya olahraga. Adanya momen Hari Gizi Nasional pada 25 Januari diharapkan juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa permasalahan gizi anak di Indonesia masih ada. Kami berharap program ini tidak hanya merubah status gizi anak-anak Indonesia menjadi lebih baik, namun PHBS mereka juga ikut lebih baik, terutama di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini,” ungkap Katarina.

SLP telah berjalan sejak 2018. Hingga 2020, sudah ada dua pesantren yang menjadi pilot project, dan menerima manfaat dari program ini, yakni Pondok Pesantren Darussalam & Pondok Pesantren Darul Falah, Bogor. 

Sementara Dr. Rimbawan, Dosen dari IPB, sekaligus Project Leader SLP bersama PT AJINOMOTO INDONESIA memaparkan adanya pengurangan status anemia dan peningkatan status gizi pada para penerima program SLP.

“Di setiap pesantren penerima program, terdapat hasil yang signifikan. Dari pemberian makan siang, hasil yang signifikan adalah peningkatan asupan gizi yang terdiri dari energi, protein, lemak, karbohidrat, zat besi, dan vitamin c. SLP juga dapat meningkatkan kadar hemoglobin santri, serta mengurangi prevalensi anemia yang signifikan,” ujar Dr. Rimbawan.

Menurut Dr. Rimbawan, pada dua pesantren yang telah menerima SLP juga beberapa kali ditemukan kasus skipping meal (melewatkan makan), yang salah satu alasannya adalah karena rasa makanan kurang enak dan variasinya terbatas. Penggunaan Bumbu Umami seperti Masako, Sajiku, dan Saori dari Ajinomoto, membantu memperbaiki cita rasa dan variasi menu, sehingga menurunkan kejadian skipping meal, dengan demikian anak-anak menjadi lebih berselera untuk makan, asupan gizinya pun meningkat.

“Saya rasa pemenuhan asupan gizi anak usia sekolah ini menjadi penting, terutama di masa pandemi Covid-19. Saat ini kita dihadapkan dengan tantangan baru dimana para siswa dan santri ini melaksanakan Study From Home (SFH). Hal ini menjadikan tanggung jawab utama pemenuhan gizi anak sekolah bertumpu pada orangtua di rumah, sehingga channel edukasi gizi yang semula ditujukan kepada guru harus diubah sasarannya menjadi orangtua,” ucap Dr. Rimbawan

Dengan kondisi yang ada saat ini, lanjut  Katarina, PT AJINOMOTO INDONESIA berkomitmen untuk tetap memberikan kontribusi terhadap pengentasan masalah gizi di Indonesia dengan mensosialisasikan konsep SLP ke sekolah-sekolah lainnya. Selain itu, untuk memberikan inspirasi baru bagi para ibu yang berperan penting dalam menyiapkan makanan bergizi seimbang bagi keluarga, kegiatan Dapur Umami Online Cooking Class dihadirkan, dengan mengadaptasi menu-menu yang ada dalam program SLP, namun didemokan oleh chef yang berpengalaman, sehingga dapat lebih menggugah selera untuk menyantap menu tersebut, tambahnya. [ARM]

]]> .
PT AJINOMOTO INDONESIA, turut berkontribusi dalam momentum Hari Gizi Nasional tahun 2021 yang mengangkat tema “Remaja Sehat, Bebas Anemia”, yang diusung oleh Direktorat Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. 

Public Relations Manager AJINOMOTO INDONESIA, Katarina Larasati dalam rilisnya mengatakan, untuk mengatasi permasalahan gizi, PT AJINOMOTO INDONESIA mengambil pendekatan holistik. Bermitra dengan IPB, salah satunya memprakarsai School Lunch Program (SLP) yang telah berjalan beberapa waktu tahun yang lalu yaitu menyediakan makan siang dengan gizi seimbang untuk para santri di pesantren di Bogor. 

“Tidak hanya itu, kami juga memberikan edukasi tentang nutrisi yang tepat, (Pola Hidup Bersih Sehat) PHBS, dan pentingnya olahraga. Adanya momen Hari Gizi Nasional pada 25 Januari diharapkan juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa permasalahan gizi anak di Indonesia masih ada. Kami berharap program ini tidak hanya merubah status gizi anak-anak Indonesia menjadi lebih baik, namun PHBS mereka juga ikut lebih baik, terutama di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini,” ungkap Katarina.

SLP telah berjalan sejak 2018. Hingga 2020, sudah ada dua pesantren yang menjadi pilot project, dan menerima manfaat dari program ini, yakni Pondok Pesantren Darussalam & Pondok Pesantren Darul Falah, Bogor. 

Sementara Dr. Rimbawan, Dosen dari IPB, sekaligus Project Leader SLP bersama PT AJINOMOTO INDONESIA memaparkan adanya pengurangan status anemia dan peningkatan status gizi pada para penerima program SLP.

“Di setiap pesantren penerima program, terdapat hasil yang signifikan. Dari pemberian makan siang, hasil yang signifikan adalah peningkatan asupan gizi yang terdiri dari energi, protein, lemak, karbohidrat, zat besi, dan vitamin c. SLP juga dapat meningkatkan kadar hemoglobin santri, serta mengurangi prevalensi anemia yang signifikan,” ujar Dr. Rimbawan.

Menurut Dr. Rimbawan, pada dua pesantren yang telah menerima SLP juga beberapa kali ditemukan kasus skipping meal (melewatkan makan), yang salah satu alasannya adalah karena rasa makanan kurang enak dan variasinya terbatas. Penggunaan Bumbu Umami seperti Masako, Sajiku, dan Saori dari Ajinomoto, membantu memperbaiki cita rasa dan variasi menu, sehingga menurunkan kejadian skipping meal, dengan demikian anak-anak menjadi lebih berselera untuk makan, asupan gizinya pun meningkat.

“Saya rasa pemenuhan asupan gizi anak usia sekolah ini menjadi penting, terutama di masa pandemi Covid-19. Saat ini kita dihadapkan dengan tantangan baru dimana para siswa dan santri ini melaksanakan Study From Home (SFH). Hal ini menjadikan tanggung jawab utama pemenuhan gizi anak sekolah bertumpu pada orangtua di rumah, sehingga channel edukasi gizi yang semula ditujukan kepada guru harus diubah sasarannya menjadi orangtua,” ucap Dr. Rimbawan

Dengan kondisi yang ada saat ini, lanjut  Katarina, PT AJINOMOTO INDONESIA berkomitmen untuk tetap memberikan kontribusi terhadap pengentasan masalah gizi di Indonesia dengan mensosialisasikan konsep SLP ke sekolah-sekolah lainnya. Selain itu, untuk memberikan inspirasi baru bagi para ibu yang berperan penting dalam menyiapkan makanan bergizi seimbang bagi keluarga, kegiatan Dapur Umami Online Cooking Class dihadirkan, dengan mengadaptasi menu-menu yang ada dalam program SLP, namun didemokan oleh chef yang berpengalaman, sehingga dapat lebih menggugah selera untuk menyantap menu tersebut, tambahnya. [ARM]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RMCO.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories