Ada Kejanggalan Di All England, Menpora Dorong PBSI Protes Ke BWF

Menpora Zainudin Amali menilai ada kejanggalan terkait dipaksa mundurnya tim Indonesia di ajang All England. Pasalnya, ada pemain negara lain yang satu pesawat dengan tim Indonesia namun tetap diperbolehkan main.

“Ada informasi bahwa ada orang atau atlet yang berasal dari negara lain yang juga berada di pesawat yang sama dengan tim Indonesia, tapi tetap diperbolehkan main,” kata Menpora Zainudin Amali secara virtual, Kamis.

Sesuai aturan, menurut Zainudin, pemerintah tidak bisa intervensi ke BWF. Semua komunikasinya harus melalui induk organisasi yakni PBSI. Dia ingin kasus ini tidak terulang.

“Saya mendorong PBSI segera minta klarifikasi ke BWF, sebagai panitia All England. Supaya kalau ada hal serupa kita tidak diperlakukan hal yang sama,” tegasnya.

Sore nanti, Zainudin juga akan berkomunikasi dengan perwakilan KBRI di London untuk mendapat informasi utuh. Soal pemanggilan Dubes Inggris sebagai mana usulan anggota DPR, dia menyerahkan sepenuhnya ke Kemenlu.

“Sesmenpora sudah berkomunikasi dengan pelatih untuk memberi semangat. Lainnya sore saya akan berkomunikasi dengan KBRI London,” jelasnya.

Sebelumnya diketahui ada perlakuan berbeda diterima oleh tunggal putri asal Turki, Neslihan Yigit. Meski satu pesawat dengan tim Indonesia, Yigit ternyata tak dipaksa mundur oleh panitia All England 2021 dan BWF.

Informasi yang didapat, Yigit ada dalam pesawat yang ditumpangi Indonesia dari Istanbul ke Birmingham. Artinya, Yigit seharusnya masuk dalam daftar tracing Covid-19 dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS).

 Humas PP PBSI, Broto Happy, membenarkan tim Indonesia satu pesawat dengan Neslihan Yigit dan pelatihnya. “Ya benar,” kata Kepala Humas PP PBSI, Broto Happy, Kamis (18/3/2021).

Meski begitu, ternyata Neslihan Yigit tetap bisa tampil di All England meski satu pesawat dengan tim Indonesia saat berangkat ke Inggris.

Dia memenangi partai tunggal putri melawan wakil Prancis, Marie Batomene, pada Rabu (17/3/2021) waktu setempat. Selanjutnya, Neslihan Yigit akan menghadapi wakil Jepang, Akane Yamaguchi, pada Kamis (18/3/2021). [IPL]

]]> Menpora Zainudin Amali menilai ada kejanggalan terkait dipaksa mundurnya tim Indonesia di ajang All England. Pasalnya, ada pemain negara lain yang satu pesawat dengan tim Indonesia namun tetap diperbolehkan main.

“Ada informasi bahwa ada orang atau atlet yang berasal dari negara lain yang juga berada di pesawat yang sama dengan tim Indonesia, tapi tetap diperbolehkan main,” kata Menpora Zainudin Amali secara virtual, Kamis.

Sesuai aturan, menurut Zainudin, pemerintah tidak bisa intervensi ke BWF. Semua komunikasinya harus melalui induk organisasi yakni PBSI. Dia ingin kasus ini tidak terulang.

“Saya mendorong PBSI segera minta klarifikasi ke BWF, sebagai panitia All England. Supaya kalau ada hal serupa kita tidak diperlakukan hal yang sama,” tegasnya.

Sore nanti, Zainudin juga akan berkomunikasi dengan perwakilan KBRI di London untuk mendapat informasi utuh. Soal pemanggilan Dubes Inggris sebagai mana usulan anggota DPR, dia menyerahkan sepenuhnya ke Kemenlu.

“Sesmenpora sudah berkomunikasi dengan pelatih untuk memberi semangat. Lainnya sore saya akan berkomunikasi dengan KBRI London,” jelasnya.

Sebelumnya diketahui ada perlakuan berbeda diterima oleh tunggal putri asal Turki, Neslihan Yigit. Meski satu pesawat dengan tim Indonesia, Yigit ternyata tak dipaksa mundur oleh panitia All England 2021 dan BWF.

Informasi yang didapat, Yigit ada dalam pesawat yang ditumpangi Indonesia dari Istanbul ke Birmingham. Artinya, Yigit seharusnya masuk dalam daftar tracing Covid-19 dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS).

 Humas PP PBSI, Broto Happy, membenarkan tim Indonesia satu pesawat dengan Neslihan Yigit dan pelatihnya. “Ya benar,” kata Kepala Humas PP PBSI, Broto Happy, Kamis (18/3/2021).

Meski begitu, ternyata Neslihan Yigit tetap bisa tampil di All England meski satu pesawat dengan tim Indonesia saat berangkat ke Inggris.

Dia memenangi partai tunggal putri melawan wakil Prancis, Marie Batomene, pada Rabu (17/3/2021) waktu setempat. Selanjutnya, Neslihan Yigit akan menghadapi wakil Jepang, Akane Yamaguchi, pada Kamis (18/3/2021). [IPL]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories