30 Diplomat Korut Bedol Desa Tinggalkan Malaysia

Kedutaan Besar Korea Utara (Korut) di Kuala Lumpur, Malaysia, kini sudah kosong. Sekitar 30 diplomat bersama keluarganya bedol desa pulang kampung ke negaranya.

Hal itu dampak dari keputu­san kedua negara memutuskan hubungan diplomatik terkait kisruh ekstradisi tersangka kriminal asal negeri komunis itu ke Amerika Serikat (AS).

Mengeluarkan pernyataan pers sebelum pergi, Kuasa Usaha Kim Yu Song mengancam, Pemerintah Malaysia akan me­nanggung akibat perbuatan lancangnya itu.

“Malaysia tunduk dan menjadi bagian dari konspirasi Amerika Serikat yang bertujuan mengi­solasi negara kami,” katanya dilansir The Star, kemarin.

“Otoritas Malaysia akhirnya menyerahkan warga kami kepada Amerika sehingga menghancur­kan dasar-dasar hubungan bilateral berdasarkan penghormatan kedaulatan,” sambungnya.

Kini Kantor Kedubes Korut di negeri jiran itu sepi. Pintu gerbangnya ditutup rantai besi. Bendera Korea Utara dan papan nama kedutaan telah dilepas. Sekitar 30 orang diplomat dan keluarganya meninggalkan kedubes dengan dua bus ke Bandara Internasional Kuala Lumpur. Mereka dijadwalkan menaiki penerbangan Shanghai Airlines ke Pudong, Shanghai, pukul 17.10 WIB.

Menurut keterangan pers, Jumat (19/3), Pemerintah Malaysia meminta Korut agar menutup kedutaan besarnya dalam tenggat waktu 48 jam. Langkah yang sa­ma juga dilakukan Kementerian Luar Negeri Malaysia. Pihaknya berencana menutup kedutaan besar di Pyongyang, Korea Utara yang sudah tak beroperasi sejak 2017.

Hubungan kedua negara itu memanas setelah adanya putusan Pengadilan Malaysia yang mengabulkan ekstradisi warga negara Korut, Mun Chol Myong, ke Amerika Serikat. Korut mengumumkan pemutu­san hubungan diplomati setelah langkah negeri jiran itu.

 

“Berkenaan dengan situasi gawat yang terjadi, Kementerian Luar Negeri dengan ini mengumumkan pemutusan total hubungan diplomatik dengan Malaysia,” kata Pemerintah Korut dikutip dari Kantor Berita Korut KCNA, Jumat (19/3).

Sebelumnya, pada 3 Maret, FBI menuduh Mun memimpin kelompok kriminal dengan me­masok barang ilegal ke Korea Utara dan mencuci dana melalui perusahaan. Mun menghadapi empat dakwaan pencucian uang dan dua konspirasi pencucian uang.

Dalam kasus yang berbe­da, diketahui ada pengiriman barang-barang mewah termasuk minuman keras dan jam tangandari Singapura ke Korut. Padahal, ekspor beberapa barang mewah ke negara pimpinan Kim Jong Un dilarang. Hal tersebut sebagai sanksi yang dijatuhkan PBB, termasuk AS yang turut memberi sanksi atas program senjata Korut. Mengenai ke­jahatan itu, AS meminta Mun diekstradiksi ke AS.

Sementara itu, pemerintah Malaysia menyayangkan kepu­tusan Korut. Kementerian Luar Negeri Malaysia, dalam sebuah pernyataan resmi menyebut pihaknya selalu menganggap Korut sebagai sahabat sejak menjalin hubungan diplomatik pada 1973.

“Malaysia juga selalu beru­saha memperkuat hubungan diplomatik, walaupun sete­lah kejadian pembunuhan ter­hadap Kim Jong-nam pada 2017. Keputusan Korea Utara mengakhiri hubungan diploma­tik mengganggu perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan ka­wasan,” terang pernyataan itu.

Hubungan antara Korea Utara dan Malaysia hampir dibeku­kan sejak pembunuhan 2017 terhadap saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada tahun 2017. [MEL]

]]> Kedutaan Besar Korea Utara (Korut) di Kuala Lumpur, Malaysia, kini sudah kosong. Sekitar 30 diplomat bersama keluarganya bedol desa pulang kampung ke negaranya.

Hal itu dampak dari keputu­san kedua negara memutuskan hubungan diplomatik terkait kisruh ekstradisi tersangka kriminal asal negeri komunis itu ke Amerika Serikat (AS).

Mengeluarkan pernyataan pers sebelum pergi, Kuasa Usaha Kim Yu Song mengancam, Pemerintah Malaysia akan me­nanggung akibat perbuatan lancangnya itu.

“Malaysia tunduk dan menjadi bagian dari konspirasi Amerika Serikat yang bertujuan mengi­solasi negara kami,” katanya dilansir The Star, kemarin.

“Otoritas Malaysia akhirnya menyerahkan warga kami kepada Amerika sehingga menghancur­kan dasar-dasar hubungan bilateral berdasarkan penghormatan kedaulatan,” sambungnya.

Kini Kantor Kedubes Korut di negeri jiran itu sepi. Pintu gerbangnya ditutup rantai besi. Bendera Korea Utara dan papan nama kedutaan telah dilepas. Sekitar 30 orang diplomat dan keluarganya meninggalkan kedubes dengan dua bus ke Bandara Internasional Kuala Lumpur. Mereka dijadwalkan menaiki penerbangan Shanghai Airlines ke Pudong, Shanghai, pukul 17.10 WIB.

Menurut keterangan pers, Jumat (19/3), Pemerintah Malaysia meminta Korut agar menutup kedutaan besarnya dalam tenggat waktu 48 jam. Langkah yang sa­ma juga dilakukan Kementerian Luar Negeri Malaysia. Pihaknya berencana menutup kedutaan besar di Pyongyang, Korea Utara yang sudah tak beroperasi sejak 2017.

Hubungan kedua negara itu memanas setelah adanya putusan Pengadilan Malaysia yang mengabulkan ekstradisi warga negara Korut, Mun Chol Myong, ke Amerika Serikat. Korut mengumumkan pemutu­san hubungan diplomati setelah langkah negeri jiran itu.

 

“Berkenaan dengan situasi gawat yang terjadi, Kementerian Luar Negeri dengan ini mengumumkan pemutusan total hubungan diplomatik dengan Malaysia,” kata Pemerintah Korut dikutip dari Kantor Berita Korut KCNA, Jumat (19/3).

Sebelumnya, pada 3 Maret, FBI menuduh Mun memimpin kelompok kriminal dengan me­masok barang ilegal ke Korea Utara dan mencuci dana melalui perusahaan. Mun menghadapi empat dakwaan pencucian uang dan dua konspirasi pencucian uang.

Dalam kasus yang berbe­da, diketahui ada pengiriman barang-barang mewah termasuk minuman keras dan jam tangandari Singapura ke Korut. Padahal, ekspor beberapa barang mewah ke negara pimpinan Kim Jong Un dilarang. Hal tersebut sebagai sanksi yang dijatuhkan PBB, termasuk AS yang turut memberi sanksi atas program senjata Korut. Mengenai ke­jahatan itu, AS meminta Mun diekstradiksi ke AS.

Sementara itu, pemerintah Malaysia menyayangkan kepu­tusan Korut. Kementerian Luar Negeri Malaysia, dalam sebuah pernyataan resmi menyebut pihaknya selalu menganggap Korut sebagai sahabat sejak menjalin hubungan diplomatik pada 1973.

“Malaysia juga selalu beru­saha memperkuat hubungan diplomatik, walaupun sete­lah kejadian pembunuhan ter­hadap Kim Jong-nam pada 2017. Keputusan Korea Utara mengakhiri hubungan diploma­tik mengganggu perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan ka­wasan,” terang pernyataan itu.

Hubungan antara Korea Utara dan Malaysia hampir dibeku­kan sejak pembunuhan 2017 terhadap saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada tahun 2017. [MEL]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories