
2 Bulan Operasi Karhutla, Polda Riau Tahan 5 Tersangka
Untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Polda Riau mengintensifkan operasi. Hasilnya, sepanjang operasi Karhutla pada Januari hingga kemarin, Polda Riau menetapkan lima orang tersangka.
“Sudah ada lima orang tersangka. Semua sudah kami tahan. Kelimanya ditetapkan tersangka berdasarkan penindakan pada kurun Januari 2021 hingga hari ini,” ujar Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi, kepada RM.id, Minggu (28/2).
Apakah para tersangka tersebut merupakan tersangka perorangan atau korporasi? Mantan Direktur II Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse dan Kriminal (Dir II Tipideksus Bareskrim) Polri tersebut belum bersedia menjabarkan. Dia hanya menegaskan, proses penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan lingkungan ini dilakukan secara proporsional. Terlebih, selama ini, kawasan Riau terkenal sangat rentan dengan preseden Karhutla.
Menurutnya, operasi Karhutla menjadi prioritas mengingat peningkatan temuan hotspot atau titik panas di sejumlah kawasan. Berdasarkan identifikasi timnya, sampai hari ini, terdapat 103 hotspot. Dari jumlah itu, 102 hotspot masuk kategori sedang. Satu hotspot masuk kategori tinggi.
Agung menambahkan, Kepolisian mengidentifikasi 91 titik api kebakaran di enam kabupaten/kota di Riau. Rinciannya, lima termonitor di Kabupaten Rokan Hilir, satu di Kota Dumai, 10 di Kabupaten Pelalawan, 46 di Kabupaten Indragiri Hilir, tiga di Kabupaten Bengkalis, dan 26 di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Untuk mengantisipasi meluasnya titik api, Polda Riau bersama TNI, Dinas Kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan masyarakat melakukan upaya pemadaman. Di luar itu, jajarannya juga intensif menggencarkan koordinasi dengan stakeholder terkait dalam menyosialisasikan pencegahan maupun meluasnya Karhutla. [GPG]
]]> Untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Polda Riau mengintensifkan operasi. Hasilnya, sepanjang operasi Karhutla pada Januari hingga kemarin, Polda Riau menetapkan lima orang tersangka.
“Sudah ada lima orang tersangka. Semua sudah kami tahan. Kelimanya ditetapkan tersangka berdasarkan penindakan pada kurun Januari 2021 hingga hari ini,” ujar Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi, kepada RM.id, Minggu (28/2).
Apakah para tersangka tersebut merupakan tersangka perorangan atau korporasi? Mantan Direktur II Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse dan Kriminal (Dir II Tipideksus Bareskrim) Polri tersebut belum bersedia menjabarkan. Dia hanya menegaskan, proses penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan lingkungan ini dilakukan secara proporsional. Terlebih, selama ini, kawasan Riau terkenal sangat rentan dengan preseden Karhutla.
Menurutnya, operasi Karhutla menjadi prioritas mengingat peningkatan temuan hotspot atau titik panas di sejumlah kawasan. Berdasarkan identifikasi timnya, sampai hari ini, terdapat 103 hotspot. Dari jumlah itu, 102 hotspot masuk kategori sedang. Satu hotspot masuk kategori tinggi.
Agung menambahkan, Kepolisian mengidentifikasi 91 titik api kebakaran di enam kabupaten/kota di Riau. Rinciannya, lima termonitor di Kabupaten Rokan Hilir, satu di Kota Dumai, 10 di Kabupaten Pelalawan, 46 di Kabupaten Indragiri Hilir, tiga di Kabupaten Bengkalis, dan 26 di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Untuk mengantisipasi meluasnya titik api, Polda Riau bersama TNI, Dinas Kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan masyarakat melakukan upaya pemadaman. Di luar itu, jajarannya juga intensif menggencarkan koordinasi dengan stakeholder terkait dalam menyosialisasikan pencegahan maupun meluasnya Karhutla. [GPG]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .